__happy reading__
Seonghwa mengetahui Mingi tidak menyenangi rumah sakit, tak menyenangi aroma obat maupun suasana yang dianggapnya begitu kelam. Tapi Seonghwa menemukan Mingi memasuki ruang perawatannya dengan senyuman besar, seakan mereka melakukan temu di taman bermain.
Mingi menyimpan bunga di sisi meja dan memberitahu arti dari tanaman indah berdasarkan apa yang dikatakan sang penjual pada dirinya, tidak mempertemukan tatapannya dengan tatap mata Seonghwa melebihi lima detik. Dan Seonghwa mengerut dahi saat dia menyadari laku ini.
Tangan Seonghwa meraih sisi pakaian Mingi yang dapat dirinya raih, menghentikan Mingi dari berlaku seakan ada yang perlu dikerjakan.
"Aku telah memakan buah" Seonghwa menghentikan Mingi dari mencuci buah di keranjang
"Oh. Um, aku akan mengupas," Kelihatan Mingi masih berusaha menyibukkan dirinya
"Mingi-ya, aku sudah memakan buah" Seonghwa memastikan Mingi mendengar katanya
"Bagus" Mingi mengembalikan keranjang buah pada sisi meja dengan gerakan canggung
"Ada apa?" Tangan Seonghwa meraih satu tangan Mingi pada saat ini
"Kau menanyakan, ada apa?" Mingi mengerjapkan mata seperti menghentikan lamun
"Iya" Mata Seonghwa hanya mengarah pada Mingi yang masih menghindari adu tatap
"Apa yang dimaksud dengan, ada apa?" Bertanya seperti Mingi merasa linglung
"Kau tidak harus mengunjungi rumah sakit hanya karena aku ada disini" Kata Seonghwa
"Bagaimana aku tidak mengunjungi rumah sakit?" Ekspresi tidak setuju dapat dilihat dari Mingi
"Aku paham bahwa kau tidak menyenangi rumah sakit" Bicara Seonghwa menunjukkan pengertian
"Tapi Seonghwa-Hyung ada disini" Mata Mingi memiliki kesan sedih saat membalas tatapan
"Kau dapat menganggap aku melakukan perjalanan" Seonghwa berkata dengan mudah
"Tapi aku tahu kau tidak melakukan perjalanan, kau sakit" Mingi mengerutkan dahinya
"Aku hanya mengalami kecelakaan yang kecil" Seonghwa tidak berpikir ini perlu dibesarkan
"Dan kau membutuhkan perawatan" Ekspresi wajah Mingi menunjukkan tidak setujunya
"Aku akan membaik, Mingi-ya" Hanya ada kesan tenang ada pada bicara Seonghwa
"Saat ini, kau merasakan sakit?" Tanya Mingi mendapat geleng dari laki-laki lebih dewasa
"Tidak, aku merasa baik" Seonghwa menggunakan lisan, memastikan jawabannya
"Aku dapat melakukan sesuatu untuk membuatmu merasa lebih baik?" Mingi melempar tanya
"Bicara denganku mengenai apa yang mengganggumu" Tatapan Seonghwa lurus pada Mingi
"Aku, takut" Mingi merendahkan tatap mata, melihat Seonghwa yang melepaskan tangannya
"Takut mengenai apa?" Seonghwa memberi tepuk di sisi tempat tidur, meminta Mingi duduk
"Seonghwa-Hyung sakit, dan tidak ada yang dapat aku lakukan" Bicara Mingi dengan sedih
"Keadaanku sudah baik saat kau datang" Bibir Seonghwa membentuk senyum yang hangat
"Dokter memberi penanganan dengan baik" Kata polos Mingi mengundang tawa ringannya
"Iya, Dokter memberi penanganan yang baik" Memilih untuk setuju dengan perkataan Mingi
"Tidak ada yang dapat aku lakukan?" Kentara bahwa Mingi masih merasa khawatir padanya
"Kau ingin melakukan sesuatu?" Seonghwa melemparkan tanya yang menimbulkan hening sejenak
"Sejujurnya, aku tidak tahu aku harus melakukan apa" Balas Mingi, memiliki ingin menggerutu
"Maka, berdiam di sisiku" Tangan Seonghwa meraih Mingi untuk mendekat, menyandar pada dirinya.
Mingi berusaha memberi tatap seperti dia mempertanyakan apa ini sungguh membantu Seonghwa merasa baik, melihat senyum yang dibentuk Seonghwa dan turut menempatkan garis senyum pada wajahnya.
Seonghwa tidak mengetahui berapa lama yang dilewatkannya, tapi perawat memasuki ruang perawatan untuk memastikan kondisinya dan membuat Mingi memberi jarak tanpa melepas tatapan darinya.
Bibir Seonghwa tersenyum dan melempar tatapan pada Mingi saat perawat mengatakan kondisinya baik, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
hospital visit ; complete
terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata
Fanfictiontiga puluh satu hari dengan tiga puluh satu cerita Uke Mingi, sebagai perayaan ulangtahun Mingi. [prompt dari salah satu "30 Days OTP challenge"]