happy reading
Keahlian menggambar bukanlah sesuatu yang dimiliki seluruh orang, maka dia tidak sendiri dalam menyimpan keluh mengenai ide menggambar wajah dari teman lain. Mingi menahan napas saat dia mengetahui dirinya dipasangkan dengan visual indah yang disenangi banyak orang, merasakan tatap mata diarahkan pada punggungnya.
Ini merupakan malam akrab dan Mingi berusaha menunjukkan laku baik, tapi dia meyakini seluruh usaha akan sia seandainya dia mengacaukan ini. Mendengar beberapa orang mengatakan dirinya tidak boleh mengacaukan tampilan sang visual, merasa tertekan sedari dia menyimpan pensil di tangan dan kertas ada di pangkuan.
Mingi tidak dapat menunjukkan gambarnya pada Yeosang yang selesai menggambar dan merasa puas dengan gambarnya.
"Mirip, benar?" Yeosang memperlihatkan gambar yang telah diselesaikannya dengan sorot berpuas
"Mirip?" Mingi mengerjapkan mata karena tidak merasa mirip dengan apa yang digambar Yeosang
"Kau melakukannya dengan baik, Yeosang" Tapi seseorang di sisi memberi pujian pada sang visual
"Aku memiliki titik ini sebagai detail" Yeosang mengarah tunjuk pada satu titik dekat mata Mingi
"Detail" Mingi mengulang kata dan memperhatikan gambaran dirinya yang ada di tangan Yeosang
"Kau sudah menyelesaikannya?" Yeosang memberi tatap mata yang lurus pada Mingi
"Mingi, sebaiknya kau tidak menghancurkannya" Suara lain dapat didengar sebelum Mingi menjawab
"Song Mingi, aku akan mencarimu kalau kau mengacaukan ini" Pun suara lain yang menyahuti
"Tidak seharusnya kau mengacaukan tampilan indah dari visual ini" Sosok ini memuji gambar Yeosang sebelumnya.
Mingi merapatkan gambar yang sejujurnya telah selesai, tahu betapa dirinya payah dan mengkhawatirkan marah dari lainnya.
"Aku tidak mengatakan dan tidak memasalahkan apapun" Tapi Yeosang mengatakan ini dengan tenang
"Yeosang, aku belum menyelesaikannya" Mingi merendahkan pandangan untuk melihat gambar miliknya
"Benarkah?" Tanya ini membuat Mingi merapatkan bibir untuk sejenak
"Iya. Masih ada yang perlu diperbaiki" Mingi menjawab saat dia menemukan alasan
"Aku dapat melihatnya?" Yeosang mengulurkan tangannya pada Mingi
"Kau ingin melihatnya?" Mata Mingi tidak henti memiliki selisih antara Yeosang dan gambar
"Bisakah aku melihatnya?" Oh, Mingi payah dalam menolak saat lawan bicara meminta dengan baik
"Um, baiklah" Mingi menyerahkan gambarnya pada Yeosang, diterima oleh lainnya.
Yeosang memperhatikan gambarnya dan melepaskan tawa seperti dirinya sungguh terhibur, menghapus kesan patung yang dipahat dari masa pengenalan di pekan ini.
"Yeosang melepaskan tawa?" Mingi mendengar bisikan orang yang tidak jauh dari posisi Yeosang dan dia
"Kelihatannya, Mingi membuat dia tertawa" Iya, Mingi meyakini dia membuat Yeosang melepaskan tawa
"Buruk" Mingi senang untuk melihat orang lain tertawa, tapi dia masih merasa gambarnya buruk
"Aku dapat melihat diriku" Yeosang masih memiliki garis tawa saat dia mengatakan ini
"Tapi ini merupakan gambar yang buruk" Bibir Mingi mengerut dengan perasaan tak senang
"Aku tidak mengatakan bahwa ini buruk" Kelihatan seperti sang visual memiliki pikir yang berbeda
"Kau memikirkan ini bagus?" Mingi melemparkan tanya dengan tidak yakin, memiringkan kepala
"Iya" Tapi Yeosang hanya memiliki keyakinan dan kesungguhan dalam bicara, maupun senyum
"Jadi, kau suka?" Tanya lain dari Mingi mendapatkan anggukan meyakinkan dari Yeosang
"Aku suka, Mingi" Oh, uh, Mingi merasakan tatap mata Yeosang yang enggan melepaskan dirinya.
Mingi tidak memikirkan Yeosang sungguh menyenangi gambar yang dibuatnya sehingga si pemuda Kang mendekati dia dengan aktif, memaku tatap matanya hanya untuk Mingi dan melempar senyum dengan begitu mudah, seperti dia menjatuhkan hatinya dengan dalam.
Yeosang sungguh menjatuhkan hatinya dengan dalam sedari dia melihat Mingi yang meraih anak kucing dan membiarkan pakaian kotor, menerima hukuman yang diberikan oleh pembina sementara senyum terkulum karena berpuas dengan alasan dia dihukum.
drawing each other ; complete
terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata
Fanfictiontiga puluh satu hari dengan tiga puluh satu cerita Uke Mingi, sebagai perayaan ulangtahun Mingi. [prompt dari salah satu "30 Days OTP challenge"]