happy reading
Mingi merupakan kue bolu yang manis dan tidak menakutkan untuk siapapun yang telah mengenalnya, tapi tubuh tinggi dan ekspresi datar saat melamun memberi tipuan bagi siapa yang belum mengenal si marga Song. Ini bukan waktu pertama dimana anak kecil menangis saat tatapnya melakukan temu dengan tatap mata Mingi, meramaikan suasana taman.
Mingi menyembunyikan tubuhnya di belakang punggung Wooyoung dan membiarkan laki-laki marga Jung memajukan posisi, menangani anak kecil yang kelihatan sendiri. Wooyoung tidak memikirkan dia memiliki wajah paling ramah untuk anak, tapi dia perlu melakukan sesuatu untuk menghentikan tangis sang anak dan tatap menilai dari pengunjung taman.
Wooyoung merendahkan posisi, dapat merasakan Mingi merendahkan posisi tanpa melepas tangan dari bagian punggung si marga Jung.
"Adik kecil," Wooyoung berusaha melembutkan nada bicara, berhati dengan katanya
"kau menangis?" Ini merupakan tanya bodoh dalam pandangan Wooyoung, sejujurnya.
Seandainya Wooyoung melakukan jalan dengan Yeosang, dia akan menerima tepukan keras di punggung dan rutuk bahwa dirinya bodoh. Tapi hanya ada Mingi yang memegang pakaiannya dengan khawatir.
"Menyeramkan" Tunjuk sang anak pada Mingi yang berusaha menyembunyikan diri
"Kakak ini menyeramkan?" Wooyoung mengulang kata dari sang anak, mempertanyakan
"Iya" Kepala dianggukkan seperti dia mengkhawatirkan Wooyoung melewatkan jawabnya
"Apa yang menyeramkan dari Kakak ini?" Tanya Wooyoung, berusaha menyingkir tubuhnya
"Dia," Sejenak sang anak berusaha menemukan Mingi yang masih melakukan sembunyi
"Kakak ini menyeramkan?" Wooyoung mengulang tanya saat dia melihat kulum senyum
"Tidak" Kelihatan dia tergelitik dengan usaha sembunyi Mingi di balik Wooyoung
"Mangi," Merasa sang anak telah menjadi tenang, Wooyoung menarik Mingi pada sisinya
"Maaf, aku menakutimu" Mingi berkata, tangannya masih memegang sisi pakai Wooyoung
"Kakak tidak memiliki ingin untuk menakuti," Sejenak fokus diselisih pada Wooyoung, "benar?"
"Benar" Wooyoung memberi jawaban, menyadari tanya dilempar pada dirinya
"Kamu tidak takut?" Tanya Mingi dengan sikap berhati, menarik fokus padanya
"Tidak" Anak laki-laki ini membentuk senyum, masih tergelitik dengan laku Mingi
"Ingin memakan es krim?" Pertanyaan ini membuat Wooyoung melihat si marga Song
"Mangi, aku tidak membolehkanmu memakan es krim" Wooyoung mendahului jawab
"Aku hanya membelikan es krim" Alasan Mingi membuat Wooyoung memutar matanya
"Tapi kau akan meminta es krim saat kau sudah melihatnya" Yakin Wooyoung
"Hanya satu sendok?" Mata Mingi menunjukkan kesan melas yang sulit ditolak
"Kakak ini lucu" Suara ini menyadarkan Wooyoung dan Mingi bahwa sang anak masih memperhatikan
"Terima kasih" Mingi tersenyum, selalu menyenangi puji yang diberikan untuk dirinya
"Dia tidak menakutkan, benar?" Wooyoung mengarah tunjuk pada Mingi
"Um" Surai dari si anak melakukan gerakan saat dia menganggukkan kepala
"Kau manis" Komentar Mingi seraya membentuk senyum, tidak lagi memiliki khawatir
"Terima kasih" Sang anak membalas senyum yang diberikan oleh Mingi
"Haruskah kita," Oh, Wooyoung tahu apa yang ingin dikatakan si kelahiran Agustus
"Kita tidak membeli es krim, Mangi" Maka, si kelahiran November menghentikan katanya
"Kau tidak menginginkan es krim?" Abai pada Wooyoung, Mingi melempar tanya
"Aku baik, tidak perlu membeli es krim" Jawab ini menghasilkan rengut Mingi
"Oh, kau seperti anak kecil melebihi dia" Wooyoung memasang senyum geli
"Tidak, aku tidak seperti anak kecil" Bantah Mingi, tidak menghapus rengutnya.
Wooyoung dan anak kecil di depannya menertawakan laku Mingi yang menggemaskan, sebelum suara perempuan dewasa mendapat atensi dari si anak. Kepala ditolehkan pada suara sebelum tubuhnya ditarik oleh si perempuan dewasa, menatap Wooyoung dan Mingi dengan pandangan waspada.
Ah, Wooyoung menyadari wajah dia bukan wajah paling ramah untuk anak kecil, dan perempuan ini kelihatan memiliki satu pikiran. Pun Mingi dengan tinggi tubuhnya yang memberi intimidasi pada sisi, menghasilkan tatap tajam sebelum si anak memberitahu dia dan Mingi bukanlah bahaya.
Permintaan maaf diberikan si perempuan dewasa, tapi Mingi masih menekuk wajah dengan tidak senang di sisinya. Wooyoung menghela napas sebelum dia memberi penawaran untuk membeli es krim, menghapus tidak senang dari wajah Mingi dan memunculkan senyum riang.
dealing with children ; complete
terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini
seneng banget ngeliat yeo nyerahin tropi ke anak ateez, dan pas banget sama matz jadi special mc. ku liat sekilas dan ngga berenti senyum daritadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata
Fanfictiontiga puluh satu hari dengan tiga puluh satu cerita Uke Mingi, sebagai perayaan ulangtahun Mingi. [prompt dari salah satu "30 Days OTP challenge"]