day 22

83 12 3
                                    

   happy reading  

Mingi tidak pernah mengabaikan seorang yang mengulurkan tangan untuk mengajak dirinya melakukan kenalan, menyenangi teman baru dan siap untuk menyambut tangan yang diulurkan dengan antusias. Tidak peduli sekalipun dirinya ada dalam kompetisi, dan anggota dari kelompok lain yang mengulur tangan.

Hanya saja, ini merupakan hari dimana anggota kelompok memiliki masalah dan mempengaruhi suasana hati seluruh kelompok. Mingi memikirkan anggota dari kelompok lain tidak mengetahuinya, dan tidak adil untuk melempar kemarahan pada laki-laki tinggi yang membagi senyum padanya dengan ramah.

Yunho memberikan nama dan mengulurkan tangan padanya, bibirnya membentuk senyum dengan ramah dan dapat menyenangkan hati yang melihatnya.

"Mingi" Siapapun dapat mendengar perbedaan dari nada bicara Mingi dan nada bicara Yunho

"Kau melakukan penampilan dengan baik" Ini merupakan pujian yang tulus

"Benarkah?" Tapi Mingi mendengar seakan laki-laki ini mengejek penampilannya

"Iya. Kau memiliki kesan tampil yang kuat" Yunho hanya memiliki tenang dan jujur dalam bicara

"Pun denganmu" Mingi merasakan tidak senang yang selip dalam bicaranya

"Kalau kau tidak merasa berat," Kentara Yunho berhati dengan apa yang dikatakan

"Aku merasa berat" Tidak membiarkan laki-laki lainnya untuk menuntaskan kata

"Mendapat posisi 'favorit' tidak buruk" Yunho ingin menghiburnya, berusaha menenangkan

"Kau mengatakannya karena kau mendapat peringkat dua" Tapi Mingi menerimanya dengan buruk

"Aku tidak mengatakan ini untuk menjatuhkanmu" Kata Yunho, menjatuhkan senyum dari wajah

"Benar" Mingi menyahuti, memiliki nada bicara seperti dia tak percaya pada lainnya

"Maaf seandainya aku mengganggumu" Kesan sedih di mata Yunho membuat Mingi merasa buruk.

Mingi merendahkan kepalanya dan menghela napas, mengetahui dia melakukan salah dengan membiarkan marahnya diarahkan pada orang yang bahkan tidak mengetahui situasi buruk dalam kelompoknya.

"Aku yang harus meminta maaf" Mingi meluruskan kepala pada lawan bicara

"Kelihatan seperti kau memiliki hari yang buruk" Kata Yunho tak dapat dibantahnya

"Hanya," Mingi menghentikan diri sebelum dia membagi cerita tak diperlukan oleh lainnya

"Tenang lah" Tangan Yunho memberi tepukan ringan pada bahunya, dan ini menenangkan

"Bahkan, aku tidak tahu bagaimana kelompokku mendapat posisi favorit" Mingi berkata

"Karena kalian melakukannya dengan baik" Mingi mendengar tulus dalam bicara Yunho

"Suasana sungguh menyesakkan hingga aku ingin marah" Kata Mingi, merasakan tepuk di bahunya berhenti

"Dan aku memperburuknya?" Tanya Yunho, ingin menarik tangannya dari bahu Mingi

"Ini bukan salahmu. Kau tidak melakukan keburukan apapun" Mingi mendiam diri.

Tidak yakin apa dirinya boleh mendekatkan diri dan meminta Yunho untuk melanjutkan tepuk ringan di bahunya, hanya menghela napas untuk menenang diri pada akhirnya.

"Aku serius saat aku mengatakan kau melakukan penampilan dengan baik" Yunho memiliki tatap serius

"Tidak, aku melakukan kesalahan" Kata Mingi membuat Yunho membentuk senyum

"Maka, kau melakukan penampilan dengan hebat" Puji ini menghasilkan bingung Mingi

"Apa?" Mingi tidak memahami apa yang mengagumkan dari dia melakukan salah

"Aku bahkan tidak tahu kau melakukan kesalahan" Mingi mengerjap saat dia mendengar ini

"Benarkah?" Mingi merasakan sudut bibirnya meninggi, memikirkan orang lain tidak sadar

"Kau ingin aku menanyakan anggota dari kelompokku?" Yunho mengarah tunjuk pada belakang punggung

"Tidak perlu. Aku percaya padamu" Mata Mingi melihat Yunho yang merogoh saku pakaian

"Kepercayaan yang cukup untuk memberi nomor telepon?" Diam sejenak selagi pandang ditukar

"Iya" Mingi meraih ponsel yang diulurkan oleh lainnya, tersenyum geli saat menuliskan nomor.

Mingi mendengar nama Yunho yang dipanggil dan memikirkan ini merupakan waktunya untuk pergi, ingin mengundurkan diri sebelum lainnya mengatakan 'sampai jumpa, Mingi-ya' dengan senyum padanya. Pun Mingi memberi balas dan memasang senyuman di wajah.

Pesan masuk di malam hari memberitahu nama sang pengirim, saat ini lekas menerima senyum dari Mingi. Tidak lagi memiliki situasi sebagai dua pesaing seperti siang tadi, menukar banyak kata dan menemukan nyaman dalam bicara dengan satu sama lain.

competing ; complete

terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini

Hakuna MatataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang