day 9

109 9 0
                                    

   happy reading  

San menghapus senyuman dari wajahnya saat temannya telah menjauh dan tidak melihat, masih menyalahkan diri sekalipun temannya mengatakan kalah mereka bukan karena kesalahan San yang dianggapnya kecil. San masih memikirkan ini sebagai salahnya, merendahkan kepala.

Tidak menenggelamkan dirinya dalam pikiran saat merasakan lengan yang memberi pelukan, menimbulkan kesan hangat yang tidak asing, sehingga San membalas pelukan tanpa memiliki tanya pada laki-laki yang lebih tinggi darinya dan merapatkan pelukan pada tubuhnya.

Tidak ada yang berusaha membuka percakapan hingga lainnya menarik tubuh lebih dahulu, matanya lekas mencari wajah San.

"Aku baik" San mengatakan ini dengan memaksakan garis senyum pada wajahnya

"Hai, Baik. Aku pecundang" Kata Mingi menghapus senyum yang dipalsukan, memasang serius

"Kau tidak menggunakan kata itu untuk dirimu" Bicara San memiliki kesan tegas lagi penuh penekanan

"Dan kau tahu aku tidak menyenangi kebohongan" Balas Mingi mendiamkan San selama beberapa saat

"Tidakkah kau memikirkan kami dapat memiliki hasil yang lebih baik?" Tanya San tidak menerima jawab yang lekas.

Mingi mengulurkan tangannya dan kembali memberi pelukan pada laki-laki yang memiliki selisih satu bulan dari dirinya.

"Peringkat dua bukan tempat yang buruk" Kata Mingi memiliki kesan tenang, ingin memberi ketenangan pada lain

"Aku tidak mengatakan ini sebagai peringkat yang buruk" San membalas kata Mingi, pun pelukan yang diberikan

"Kau memikirkannya" Tapi Mingi mengetahui San melebihi apa yang diucapkan menggunakan lisan

"Maksudku, kami dapat memiliki hasil yang lebih baik" Pikiran jujur dibagikannya pada sang kekasih

"Kalian dapat memiliki hasil yang lebih baik di waktu lain. Aku tahu kau dapat melakukannya" Mingi memiliki sikap yakin

"Tidakkah kau terlalu percaya mengenai aku?" San menanggapi bicara Mingi dengan senyum, tergelitik juga terhibur

"Aku sungguh percaya padamu, seperti kau percaya padaku" Kata Mingi mendapatkan diam sejenak.

Pikiran ditenggelamkan pada masa lalu dimana Mingi menari seperti tidak ada hari lain, terlalu keras pada dirinya sekalipun San mengatakan dirinya telah baik.

Kesalahan di satu panggung membawa Mingi pada cedera punggung yang serius, menghentikan tari yang selama ini mengisi kebanyakan waktunya.

"Terima kasih, aku pikir?" San menarik dirinya dari pikiran saat Mingi melepas peluk, memberikan jarak

"Kenapa kau mengatakan terima kasih?" Mingi mengerut dahi karena dia tidak memahami kata San

"Hanya," Kata ada di lidahnya, tapi San tidak meyakini kata apa yang harus disampaikannya lebih dahulu

"Berhenti menggantungkan kata dan kembali peluk aku" Lengan Mingi terbuka untuk menerima pelukan

"Menggemaskan" Komentar San sebelum dia menuruti kata dari sang kekasih, membentuk garis senyum

"Aku tidak menggemaskan" Elak Mingi menjadikan dirinya lebih menggemaskan dalam pandangan San

"Siapa yang percaya, pikirmu?" San meloloskan ini dengan tawa kecil, merasa gemas pada sang kekasih

"Kau. Kau akan percaya apa yang aku katakan" Mingi memiliki percaya diri yang penuh dalam bicaranya

"Aku mengecualikan beberapa kata, dan ini merupakan kata diantaranya" Bicara San tak memiliki ruang untuk dibantah

"Kau memikirkan aku menggemaskan?" Tanya Mingi membuat San merapatkan peluknya pada si pemilik marga Song

"Iya. Kau ingin mendengar pemikiran lain mengenaimu?" San membiarkan Mingi yang ingin memberi jarak

"Hari ini mengenai dirimu" Mingi memiliki serius pada ekspresi wajahnya, menunjukkan kesungguhan dari kata

"Maka, kau dapat membagi pikiranmu mengenai aku" Putus San yang memperhatikan tatap lurus Mingi

"Penampilanmu selalu merupakan hal terbaik untuk dilihat" Kata Mingi hanya memiliki kesan serius

"Eum," San tidak menemukan dirinya percaya pada kata ini, tapi dia tahu Mingi bersungguh dalam kata

"Kau tidak mempercayai kata ini?" Tanya Mingi membuat San membentuk senyuman kecil

"Aku akan percaya padamu" Jawabannya menghasilkan senyum puas dari wajah sang kekasih.

San memikirkan dia belum melakukan penampilan dengan baik, tapi Mingi ada di sisi dan memberi pelukan seperti dia bangga dengan penampilan San. Maka, ini merupakan hari yang baik dan tidak perlu meninggalkan perasaan buruk.

hugging ; complete

terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini

Hakuna MatataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang