happy reading
// warn : past abusive relationship //
Yunho membentuk senyuman saat dia menemukan Mingi yang berusaha menyibukkan diri di bagian dapur, memegang ponsel dan memperhatikan layar dengan serius. Pemandangan yang manis, tapi dia membentuk senyum saat dia melihat pakaian nyaman yang dikenakan oleh Mingi.
Yunho tidak berusaha menyembunyikan kehadirannya sehingga Mingi melakukan toleh saat dia mengambil langkah, mendekati pemuda Song yang melemparkan senyum dengan kesan hangat pada matanya. Mingi melebarkan lengan seperti dia menyambut Yunho dengan pelukan besar.
Dan Yunho tidak memiliki alasan untuk menolak ingin dari sang kasih, menarik Mingi dalam pelukan besar lagi menghangatkan.
"Pagi" Yunho mengusak surai Mingi tanpa berusaha melepas pelukan, mengundang gerutu
"Pagi" Tapi Mingi tidak memiliki keluhan yang lebih panjang, membalas sapaan pagi darinya
"Kau cantik" Kata Yunho saat mereka telah melepaskan peluk, memperhatikan sosok Mingi
"Um" Mingi hanya memberi balas seadanya, tidak menunjukkan dia percaya pada kata Yunho
"Kau tahu aku mengatakannya dengan bersungguh, benar?" Dan Yunho ingin tahu pikir Mingi
"Entahlah" Mata Mingi tidak berusaha melakukan temu dengan tatapan lurus dari Yunho
"Aku sungguh memikirkan kau cantik" Yunho menyentuh sisi wajah Mingi, bersikap berhati
"Bahkan dengan ini?" Mingi menempatkan tangan Yunho di bagian leher, menyentuh goresan
"Dengan ini" Ibu jari milik Yunho menyentuh gores di leher Mingi, menyapu jemari dengan pelan
"Kau merupakan pembicara yang baik" Senyum Mingi seakan dia memikirkan ini hanya kelakar
"Aku sungguh memikirkan ini cantik" Yunho menyelisihkan tatap diantara mata Mingi dan leher
"Ini mengerikan" Tangan Mingi melakukan singgung dengan tangan Yunho
"Aku memikirkan ini cantik, seluruh bagian dari tubuhmu cantik" Yunho meraih tangan Mingi
"Aku tidak memahami pikiranmu" Pun Mingi hanya membiarkan tangannya digenggam Yunho
"Tapi aku berharap kau akan percaya" Yunho mengatakan ini dengan tulus dan bersungguh
"Kalau aku tidak percaya padamu, aku tidak akan menempati ruang ini" Balas Mingi
"Benar" Yunho menemukan dirinya tersenyum, melihat balasan senyum dari sang kasih
"Tapi, ini," Mingi tidak mengarahkan tunjuk, tapi Yunho tahu pembicaraan masih sama
"Ini merupakan bagian darimu, maka ini cantik" Pujian yang layak diberikan untuk Mingi
"Buruk. Ini memberitahu bodohnya aku" Kata Mingi, membeban salah pada diri sendiri
"Tidak, ini memberitahu kau memiliki orang-orang yang peduli padamu" Balas Yunho.
Kekasih sebelumnya Mingi enggan melepaskannya sekalipun dia memberi luka pada fisik dan psikis Mingi, membuat teman Mingi berusaha membantunya untuk pergi.
Mendapat kesulitan saat mantan kekasih Mingi menahan Mingi, menempatkan pisau di leher Mingi saat lainnya berusaha membantu. Dihentikan oleh petugas keamanan yang datang.
"Seandainya aku mendengar Wooyoung sedari awal" Mingi menyalahkan diri
"Kau tahu Wooyoung tidak senang andai kau mengatakan ini" Yunho berkata
"Benar, dia merupakan teman yang baik" Bibir Mingi membentuk garis senyuman
"Aku memikirkan dia sebagai saudara sepupu yang baik" Balas Yunho
"Karena dia, aku menemuimu" Mingi mempertemukan tatap mata mereka
"Bukan waktu yang mudah bagimu" Ada hangat dan pengertian dalam tatap mata Yunho
"Seharusnya aku yang mengatakannya. Aku bukan sosok mudah di saat itu" Mingi membalas
"Tapi kau layak diperjuangkan" Kata Yunho membuat dia menerima pelukan besar dari Mingi.
Yunho tidak lagi menemukan kain atau aksesoris yang biasa menutupi leher Mingi di perkenalan mereka, tersenyum karena Mingi telah merasa nyaman untuk memperhatikan sisi ini pada dirinya.
Mingi yang membiarkan dia memberi peluk dan menempatkan wajah dekat lehernya, mengulum senyum saat dia melemparkan puji mengenai cantiknya Mingi bahkan dengan luka gores di leher.
scar worship ; complete
terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata
Fanfictiontiga puluh satu hari dengan tiga puluh satu cerita Uke Mingi, sebagai perayaan ulangtahun Mingi. [prompt dari salah satu "30 Days OTP challenge"]