happy reading
Hongjoong tidak mengetahui salah yang dia lakukan, tapi Mingi hanya menjauhkan pandangan dan tidak berusaha mengatakan apapun pada dirinya selama beberapa hari. Ini bukan hanya perasaannya, Seonghwa menyadari dan menyuruh dia membersihkan peralatan makan malam dengan Mingi.
Mingi mendiamkan diri dengan canggung selagi Hongjoong menuang cairan pada tempat sabun, siap dengan kain kering yang dipegangnya menggunakan dua tangan. Pandangan dibuangnya pada sisi ruangan seakan ada hal yang menarik melebihi kehadiran Hongjoong di sisi lainnya.
Suasana hening mengganggu Hongjoong melebihi apa yang dia pikir sehingga dia membuang napasnya dengan kasar, memberi tolehan.
"Kau tidak suka padaku?" Tanya Hongjoong seraya menyerahkan satu piring pada lainnya
"Uh?" Mingi mengulurkan tangan, menjaga piring diantara tangan dan bukan menjatuhkannya
"Aku melakukan salah padamu?" Hongjoong melempar tanya seraya membilas peralatan lain
"Tidak?" Balas Mingi memiliki ragu, membuat Hongjoong memberi toleh dan mengerut dahi
"Kau meragukannya" Kata Hongjoong dengan nada bicara yang pasti, sekalipun dia bingung.
Hongjoong tidak memikirkan dia memiliki perdebatan atau melakukan hal mengesalkan pada laki-laki yang lebih muda, tidak memahami apa salahnya pada Mingi.
"Ini bukan seperti kau yang melakukan salah" Mingi mengatakan ini dengan melihat alat makan yang dikeringkannya
"Tapi kau hanya mendiamkan aku" Hongjoong tidak melewatkan interaksi Mingi dengan penghuni asrama yang lain
"Karena aku memerlukan waktu" Mata Mingi melihat air keran yang dibiarkan menyala
"Perlu waktu untuk apa?" Menyadari arah pandang, Hongjoong melanjutkan kegiatan membilas peralatan
"Menghapus" Mingi hanya mengatakan ini, dan Hongjoong menahan dirinya dari mendengus
"Mingi-ya, aku tidak dapat membaca pikiran" Bicara Hongjoong saat dia menemukan kata
"Ah" Hanya ini yang menjadi respon Mingi, dan Hongjoong mencemaskan andai dia terlalu menekan lainnya
"Kau tidak ingin membicarakannya?" Tanya Hongjoong, berusaha melihat wajah Mingi saat menyerahkan mangkuk
"Aku perlu waktu untuk menghapus perasaanku" Mingi mengatakan ini dengan volume suara yang lebih kecil
"Perasaanmu pada siapa?" Hongjoong menemukan tatap mata Mingi yang memiliki kesan si Kim sungguh bodoh
"Hanya satu orang yang berusaha kuabaikan" Oh, benar, Mingi hanya mendiamkan dirinya pada beberapa hari ini
"Kenapa kau ingin menghapus perasaanmu padaku?" Deham dilakukan sebelum Hongjoong melemparkan tanya
"Aku tidak memiliki kesempatan" Kata Mingi membuat Hongjoong mengerut dahi, tidak memahami.
Hongjoong tidak memahami apa yang membuat Mingi memiliki pikir ini, namun dia pikir ada hal yang lebih penting daripada menanyakan alasan Mingi memikirkan ini.
"Kau memilikinya" Hongjoong mematikan keran untuk beberapa saat, memberi tatapan mata yang lama
"Hongjoong-Hyung, leluconmu tidak lucu" Mingi memiliki sikap seakan dirinya akan marah, berpikir katanya tak serius
"Mingi-ya, aku suka, kau suka. Kita memiliki kesempatan untuk bersama" Maka, Hongjoong memperjelasnya.
Hongjoong mempertemukan tatap seriusnya dengan tatap ingin tahu dari Mingi, memperhatikan kesadaran yang perlahan ditemukan oleh Mingi. Tidak menduga dia akan mendapati Mingi yang menangis dengan suara isak di waktu berikutnya, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Masih tidak mengetahui apa yang harus dilakukan saat San memasuki ruangan cuci dan menemukan Mingi yang menangis, menarik laki-laki yang lebih tinggi dalam pelukan dengan protektif seraya memberi tatap mata seperti dia menyalahkan Hongjoong yang masih mendiamkan diri.
Mingi meloloskan tawa saat San memberi deretan tanya, memberitahu dia baik dan hanya merasa senang. San melembutkan ekspresi wajah saat dia memahami keadaan, turut senang dengan kebahagiaan dari lainnya.
washing something ; complete
terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata
Fanfictiga puluh satu hari dengan tiga puluh satu cerita Uke Mingi, sebagai perayaan ulangtahun Mingi. [prompt dari salah satu "30 Days OTP challenge"]