happy reading
Mingi tidak berusaha menyulitkan teman dekatnya saat mengatakan dia akan membersihkan unit apartemen di penghujung pekan, tapi dia menemukan tiga temannya pada depan pintu dari unit apartemennya sehingga dia membatalkan ingin untuk mencari sarapan. Menerima sarapan yang dibuatkan oleh Seonghwa dengan tersenyum, merasakan aura kelam.
Mingi harus mengakui pekerjaannya untuk membersihkan apartemen menjadi mudah dengan hadir lainnya, dapat mengubah letak barang dengan bantuan Jongho. Hongjoong membantu dia menyedot debu sekalipun dia melontar beberapa keluhan, mendapat balas Seonghwa atau kesal Jongho sebelum Mingi dapat menekuk wajah dengan tidak enak hati.
Petang dapat dilihat dari jendela, Mingi memperhatikan langit jingga sebelum dia merasa dikejutkan dengan lampu ruangan yang menyala.
"Aku mengejutkanmu?" Seonghwa memberikan tatap dengan ungkapan maaf
"Bukan masalah" Mingi menjawab seraya merapatkan tirai, membatasi tatap dari luar ruang
"Kau menginginkan apa sebagai makan malam?" Hongjoong hanya menatap ponselnya
"Kalian akan melakukan makan malam disini?" Tanya Mingi, meluas tatap mata pada teman lain
"Iya" Jongho melakukan angguk sebagai jawab, melanjutkan minum yang tertunda
"Tapi, kami akan pergi andai kau ingin sendiri" Seonghwa memberi kata tambahan
"Uh," Mingi berusaha menahan wajahnya dari memperlihatkan kecewa
"Maka, bukan masalah untuk menemanimu makan malam" Jongho memberitahu gagalnya
"Bukan masalah" Tidak menemukan buruknya, Mingi menjawab dengan jujur
"Kau belum membeli bahan makan untuk hari ini?" Tanya Seonghwa, mengingatkan kulkas kosong
"Bagaimana dengan besok?" Tanya Hongjoong membingungkan dirinya
"Apa?" Mingi menyuarakan tidak pahamnya dengan tanya Hongjoong
"Kau ingin melakukan belanja untuk besok?" Jongho memberi tanya dengan jelas
"Iya, aku pikir aku harus melakukannya" Bukan seperti Mingi memiliki pilihan lain
"Keberatan andai kami menemanimu?" Seonghwa melempar tanya dengan sikap tenang
"Seonghwa-Hyung, Hongjoong-Hyung, Jongho-ya?" Tunjuk Mingi diselisihkan sesuai nama
"Kau hanya menginginkan satu dari kami?" Tanya Hongjoong membuat dia melebarkan mata
"Hanya satu dari kalian?" Mingi tidak yakin bagaimana dia memilih satu diantara tiga teman
"Seandainya kau tidak ingin melakukannya dengan tiga dari kami" Seonghwa menambahkan
"Aku ingin, tapi," Kata Mingi tidak menemukan akhir karena Jongho yang menyahuti dirinya
"Maka kau tidak harus memilih satu" Jongho menyadari kesan tidak mudah di wajah Mingi
"Benar. Kau dapat melakukannya dengan tiga dari kami" Kulum senyum Seonghwa tak dilewatkannya
"Tidakkah kalian memiliki," Mingi merasa buruk andai dia mengganggu waktu atau kesibukan lainnya
"Mingi, tidak ada yang penting melebihi dirimu" Kata Jongho, abai pada imbuhan
"Kau yang paling penting" Pun Seonghwa memiliki kesan jujur dan tulus dalam kata
"Baik. Kami akan datang di pukul yang sama" Bicara Hongjoong dengan sikap pasti.
Mingi menemukan tiga temannya yang tidak henti memperhatikan dia seperti bayi, tapi dia tidak menemukan dirinya sungguh memasalahkan apapun mengenai ini. Tersenyum saat tiga temannya memastikan jam mereka memberi jemputan pada Mingi, memastikan lainnya telah siap saat dijemput.
Seonghwa menanyakan apa sarapan yang diinginkannya, sementara Hongjoong melempar tanya mengenai daftar putar yang dia senangi. Mingi mengerjap dengan sorot bingung, memperhatikan Jongho yang menarik lainnya untuk menjauh dan melempar ucapan 'istirahat lah dengan baik'.
doing chore around the house ; complete
terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata
Fanfictiontiga puluh satu hari dengan tiga puluh satu cerita Uke Mingi, sebagai perayaan ulangtahun Mingi. [prompt dari salah satu "30 Days OTP challenge"]