Prolog

358 15 0
                                    

Kala matahari yang terlihat semakin terik di jumat pagi ini, terpampang raut wajah gugup sudah campur aduk  menyertainya. Seorang gadis berambut panjang tengah berdiri di depan kelas, tak hentinya menunduk ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan sebelah kirinya.

Gadis itu bernama Dealova Hong, siswi kelas X IPA di SMA Diamond. Hari ini merupakan hari pembagian rapor semester ganjil, dimana sebentar lagi akan diadakan rapat yang harus di hadiri oleh para wali murid. Lova tak henti-hentinya mendecak karena sedari tadi menunggu kedatangan salah satu orang tuanya.

Baik mama juga papanya, mereka berdua sangat sulit untuk dihubungi. Tak sekali dua kali Lova dibuat bingung dengan janji yang diucapkan oleh keduanya. Semalam, teringat bagaimana papa dan mama yang berebut ingin hadir di acara ini. Namun nyatanya, ucapan orang tuanya itu terdengar seperti penghibur saja agar tak membuatnya khawatir.

Hingga akhirnya, Lova melihat sebuah mobil hitam memasuki halaman sekolahnya. Ia sangat tak asing dengan mobil itu, dan benar saja, pengendara mobil itu tak lama berjalan mendekat ke arahanya.

"Om Dika? Papap mana?" tanya Lova masih antusias padahal sudah tau jawaban yang akan dia dapat.

Lelaki yang berada di hadapannya itu terlihat menarik paksa senyumnya. "Maaf ya Lova, hari ini papap kamu lagi sibuk banget. Terus papap juga bilang kalau moma kamu juga berhalangan hadir," jelasnya.

Tak bisa dipungkiri, Lova tetap kecewa mendengar alasan klasik yang dilontarlan oleh Dika. "Terus?"

"Terus?" Dika mengangkat kedua alisnya seperti keheranan. "Om Dika deh sementara yang gantiin kehadiran Joshua Hong untuk kesekian kalinya," tutur Dika diiringi wajah sumringahnya. Menjabat sebagai manager marketing di perusahaan Hong Grup dan berteman dekat dengan Joshua Hong yang merupakan direktur utama di sana, lantas menjadikannya sebagai orang kepercayaan lelaki tersebut. Contoh kecilnya, menggantikan kehadiran rapat wali murid hari ini.

Lova tak bisa protes banyak, ia hanya bisa maklum akan kesibukan masing-masing orang tuanya. Semenjak perceraian yang terjadi tujuh tahun silam, kedua orang tuanya itu kompak menjadi pribadi yang sangat terobsesi dengan pekerjaannya. Rasa sepi sudah tak asing lagi bagi Lova yang sering ditinggalkan Joshua karena lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bekerja.

Papap😘
|sayang, maafin papap yaa
|om Dika sudah datang kan?
|pliss jangan ngambek cantiknya papap
|papap janji kedepannya bakal lebih luangin waktu buat lova
|sayang lova banyak banyak😘😘😘

Terlihat dari notif bar di ponselnya, Lova kini jadi terkekeh geli melihat isi pesan yang baru datang itu. Sesederhana itu bagi Lova untuk kembali terhibur.

"Om, udah jam sembilan. Masuk gih, bentar lagi wali kelas Lova juga dateng," ujar Lova memberitahu Dika yang masih berdiri di sampingnya.

Dika mengintip sebentar ke dalam kelas, ternyata sudah banyak wali murid yang datang dan duduk disana. "Kenapa gak nyuruh dari tadi aja sih? lumayan pegel padahal baru berdiri sepuluh menitan disini," kata Dika lanjut mengeluh.

Lova hanya geleng-geleng kepala memperhatikan Dika. Ia kemudian melengos ke arah lain tapi langsung di buat jantungan karena kehadiran seseorang dengan tiba-tiba.

"Lova, ikut gue yuk!" cowok tinggi di hadapannya itu langsung meraih tangannya dan menariknya begitu saja.

Lova tak sempat bersuara, ia hanya mengikuti kemana langkah cowok yang tak lain adalah teman sebangkunya, namanya Dante.











Hai hai.... Welcome di cerita baru dan cast baru.

Joshua Hong

Dealova Hong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dealova Hong



Iyah, aku adalah korban hybe the game caterers

Hope you like this😘😘

If you like this, plis support with voment😉

a/n: cast bisa bertambah seiring waktu😘

A GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang