[I]

498 177 80
                                    

Now playing this
♪Dangerous woman - Ariana Grande♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Dimulai dari hari ini...

Sekolah itu elit dari segi apapun. Tapi apa harus semua guru di sana juga menjadi killer? Itu terlalu melelahkan untuk si gadis remaja bernama Kezanna Pricilla.

Dia, Kezanna Pricilla sudah menginjak kelas 12 di jurusan IPS 5 G'Luxury High School, atau kita sebut saja di sini GHS. Urusan selain sekolah terlalu mengganggu bagi Keza, contohnya melawan orangtua yang selalu memanjakannya, sinis dengan abang galaknya, kucing-kucingan dengan bodyguards Ayahnya, ditambah dengan para maid yang entah kapan paham meski sudah Keza jelaskan bahawa Keza bukan anak manja.

Beruntung di tengah hidup tak bergairahnya, Keza punya sobat yang menyayangi nya yang mana Keza pun tak selalu bersikap baik pada mereka. Tapi setidaknya mereka tau, Keza punya rasa sayang. Sobat-sobat nya punya kehidupan yang sama nikmatnya seperti Keza, tapi mereka selalu iri jika Keza sekolah bersama para ajudan dalam dua mobil BMW, padahal Keza lebih suka mengendarai Audy kesayangannya sendiri.

"Hai, baby Key!" 1 dari 3 lainnya menyapa Keza, raut ceria terpampang jelas di wajah Raina. Padahal ini hari senin.

Keza menoleh pada Raina yang baru datang ke kelas. Mereka berdua duduk sebangku. Sebelum Raina menjadi model remaja, Raina berada di IPS 2, tapi karena dia kurang fokus dengan sekolah nilainya menurun drastis. Sedangkan Keza dari awal tidak pernah mau berada di kelas unggulan.

Keza anak pemalas dan terpaksa sekolah. Apalagi di hari senin begini. Ia berharap hari-harinya hanya berisi bangun dari tidur, menonton film-film Barbie, dan bersekolah ketika ia mood saja.

"Ayo, Key, lo bawa topi kan?" katanya Raina yang terlihat antusias mengikuti upacara bendera.

Keza mengangguk seadanya, berdiri dan memasang topi. Hanya untuk hari ini dia berseragam rapi. Muak mendengar omelan basi guru BK saat dihukum.

"Lah, gue kira kalian bolos upacara."

Namanya Felly, si bidadari GHS. Jurusan IPA 2 karena pintar, teladan, dan aktif di berbagai ekskul. Keza menilai Felly ini perfect karena selain cantik, dia anggun, kemayu, manis, elegan, dewasa dan baik hati. Jika orang menyebutnya bidadari, Keza dan 2 sobat lainnya menyebut Felly putri keraton.

Karena ucapan soal bolos upacara itu justru membuat langkah Keza terhenti di koridor yang dilalui banyak murid. Sedangkan Felly sudah berada di dekat mereka.

"Lo—" Keza menjeda menatap Felly, "ngerusak mood upacara gue." Disertai dengusan datar.

Tapi Felly malah tergelak ramah, "yaudah, sana balik." Berbeda dengan titahnya, Felly justru menggaet lengan Keza agar ikut ke lapangan utama.

Di sana juga mereka bertemu Sisil, manusia terakhir dalam circle mereka. Pintar, sangat pintar, hingga dijuluki cucu Jimmy Neutron, berbuyut Einstein, dan berkerabat dengan Ibnu Sina. Anak strick parent, polos tapi tidak sebego Keza, disiplin tapi tidak bisa menolak ajakan bolos dari Keza dan Raina.

"Ngapain nyusul sii? Kita beda barisan, juga." Keza menyeletuk malas dengan kedatangan Sisil.

"Oh, lo mau bolos upacara? Kok rapi? Kedok doang ya, biar ga ketauan?" Karana menurut Sisil arti dari beda barisan adalah Keza yang tidak akan menuju lapangan utama.

Wajah datar Keza semakin terlihat jengah. Sisil belum tau, tapi dia pasti tau bahwa Keza selalu terpaksa berupacara. Dan pertanyaan yang sungguh peka itu semakin membuat Keza bertekad untuk berbalik badan tanpa pamit pada mereka.

"Jam kedua gue tunggu di unit Raina—"

Keza tak memerhatikan, hingga tanpa dia tau, tepat saat ia berbalik badan hendak melanjutkan langkah, justru terhenti dengan seonggok manusia yang berada tepat beberapa senti di depannya. Hingga Keza perlu menahan nafas dan—

"Di unit siapa?" Pertanyaan itu terdengar lembut tapi Keza seperti dikelilingi petir dan puting beliung.

Keza mencari aman, melangkah mundur dan pelan sesopan mungkin, "Di... Lapangan, Miss."

Miss Tari, guru BK, musuh dalam diam Keza, mimpi buruk anak nakal GHS, tapi tak pernah membuat Keza kapok. Berhati dingin, tak pernah luluh meski sering digoda siswa gatal dan diajak berteman oleh siswi humble, karena beliau muda dan cantik.

"Arah pintu utama gedung menuju lapangan ada di belakang kamu." Tukas Miss Tari datar.

Keza mengangguk menerima, "kalo gitu saya duluan—" Keza menoleh terlebih dahulu dan para sobat laknat-nya sudah berlarian dengan tawa cekikikan meninggalkan Keza.

Hingga suara Miss Tari kembali mengintrupsi, "Boleh, tapi bareng saya. Kita searah kok!"

Tepatnya di barisan siswa siswi yang dihukum dengan berbagai kesalahan di mata beliau.

"Tapi saya gak jadi bolos, seragam saya juga rapi," Keza mencoba pembelaan, namun Miss Tari hanya acuh melihat jam memberi isyarat agar Keza masuk ke barisan siswa yang berjalan bersama beliau sedari tadi.

Keza hanya menghela nafas jengah bercampur pasrah. Berjalan beriringan dengan murid yang saling tak peduli satu sama lain. Digiring oleh Miss Tari dari belakang.

Special line adalah sebutan tempat berbarisnya murid yang dihukum saat upacara berlanjut, lalu mereka akan berbaris lebih lama dari jam upacara biasa. Saat itulah terjadi lagi...

Keza akan mengambil tempat berdiri, tapi itu berlangsung bersamaan dengan murid lain. Mereka jadi bertabrakan dan saling sedikit terpental. Bahu depannya sedikit nyeri karena terhentak dengan tubuh keras cowok itu. Decakan keduanya pun terdengar bersamaan. Lalu dengan impuls keduanya juga saling toleh. Bukan untuk meminta maaf melainkan sama-sama berdesis sinis saat mengenali satu sama lain. Dengan begitu keduanya spontan menjauh diiringi dengusan.

Bukan siapa-siapa, hanya seorang cowok tak berguna yang beruntung hidup di dunia. Anehnya dia bersekolah di tempat yang sama dengan Keza, terjebak insiden yang membuat mereka harus saling kenal meski tak ingin.

Dari ribuannya murid yang tak Keza kenal, kenapa harus dia yang menonjol di mata Keza? Yang Keza tau pasti dia juga bandel, tapi malah justru banyak disukai siswi. Sedangkan Keza tidak bisa melihat ketampanan di wajahnya dan tidak menemukan sikap baik dari nya.

Keza tau benci itu tidak boleh, maka dari itu Keza hanya menyebutnya dengan kata tidak suka dengan banyak alasan buruk yang terlalu benar.

Keza bukan tidak bisa mendeskripsikan dia, tapi Keza memang tidak dan sangat tidak mengenalnya saat ini.

Keza bukan tidak bisa mendeskripsikan dia, tapi Keza memang tidak dan sangat tidak mengenalnya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Terimakasih😊

salam slayly dari nana cantik😉

Very demure
Very mindful
Very cutesy
💅💅😘

farawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang