Kehidupan Kaisar tidak begitu menarik, selain manusia cuek lagi membosankan. Ia hanya seorang Tuan Muda yang dianugerahkan wajah yang lumayan memikat.
Tidak pernah sekalipun Kaisar punya rencana perubahan dalam hidupnya setelah sempat berbelok jalan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
o0o
Menarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan pelan-pelan, biasanya yang dilakukan orang yang sedang gugup. Iya, Keza sedang melakukannya. Bahkan ia bercampur rasa takut. Keza tak lihai membawa nampan berisi apapun apalagi gelas berisi minuman dan botolnya. Ini berat dan susah untuk seimbang.
Ia perlu tangga, bahkan mencari keberadaan si tuan muda di keramaian. Gerakannya mungkin saja jadi slow motion. Selain itu, paras cantiknya juga terlalu menyita perhatian. Bukan salah Keza, ia jadi tak malu saat Kaisar mencoba mempermalukannya. Cukup angakat saja dagu dan tetap percaya diri.
Keza juga sempat berhenti untuk mencari-cari keberadaan Kaisar, kemungkinan besar ia hanya akan duduk di kumpulan orang yang buka sofa. Dugaan itu benar, tepat saat Keza menoleh ke arah kiri, Di sana ia menemukan Kaisar di tengah-tengah circle nya. Bahkan Kaisar kemungkinan besar sudah melihatnya dari awal, karena mata mereka yang bertabrakan.
Tidak ada rasa nervous sama sekali, meski tatapan kaisar yang begitu dalam dan tajam. Untuk apa sebenarnya tatapan seperti itu? Menghakimi seolah Keza terlalu telat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anjas kelas!"
"Oh, jadi ini..."
"Yang bener aja, cuy..."
Di sana tidak cuma Alex, Sam dan Adam. Tapi teman-teman Kaisar entah siapa saja. Mereka se ribut itu. Belum lagi Raina, Sisil dan Felly yang masih terperangah tak terima melihat wujud dan yang dilakukan Keza.
"Uhuk uhuk!" Sisil terbatuk karena tersedak air putihnya.
"Pelan-pelan!" ucap Sam spontanitas.
"Gue udah ngebayangin, tapi kenapa gue sekaget ini?" Sisil hanya bergumam tapi sangat kedengaran. Matanya pun tak lepas dari Keza.
Mereka semua bertatapan meski ada juga beberapa yang mengejek Keza lewat tatapan matanya. Mungkin mereka sudah tau apa yang membuat Keza diperlakukan begini. Keza hanya diam dan tetap tenang meski tatapan sobat-sobatnya sudah terlampau tak terima.
