[XIV]

178 117 4
                                    

Now playing this
♪Elang - Dewa19♪

Now playing this ♪Elang - Dewa19♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Ketika ia benar-benar memilih meninggalkan Keza di sana, bisa dipastikan Keza akan selamat, meski hanya kemungkinan saja. Karena dipikirkan lagi mereka menangkap Keza sebab mengira bahwa Keza adalah pacar yang dipastikan akan menjadi titik kelemahan Kaisar. Tapi jika Kaisar tidak sepeduli itu mereka juga tidak akan mempedulikan. 

Tapi setidaknya itu bagus untuk dijadikan pengelihan. Kaisar memang secuek itu, Tapi selain punya sifat peduli, ia juga sangat mempertimbangkan apapun yang akan ia lakukan. Seperti saat ini, ia yang memilih meninggalkan Keza bersama gerombolan Aril karena tau bahwa suara ribut mesin kendaraan yang masuk ke telinganya dari arah belakangnya adalah gerombolan Marco. 

Di tengah jalan sepi itu mereka berhamburan dengan posisi tak menentu dan menjadi tak beraturan ketika rombongan lain datang. Di sana lah Kaisar mengambil ancang-ancang dengan benar untuk menerobos di tengah-tengan mereka. Jaraknya hanya seberapa, sebab ia masih bisa dikejar. Lagipula Kaisar memang tidak berniat benar-benar meninggakan keributan. Di saat bentrok dimulai, Kaisar sudah turun dan berlari setelah menghajar dua orang yang mengahalangi langkahnya untuk menggapai Keza yang masih diamankan oleh satu orang, lalu dengan sekali serangan dan Keza yang berhasil berontak, berakhir lepas. 

Keza tergapai. Keributan dimulai, saat itulah Kaisar meyakinkan untuk membawa Keza pergi dengan cepat bersama MegaTron. Saat itu Kaisar sempat mendengar pekikan keza yang cukup mendenging di telinganya. Namun itu sama sekali tidak mengagetkan Kaisar dibandingkan dengan pelukan erat yang tiba-tiba dari cewek itu. Tapi ia tetap saja melajukan kendaraan sampai beberapa anak gerombolan Aril yang mengejar mereka benar-benar kehilangan jejak. Kaisar juga tidak lepas memantau Keza yang menyembunyikan wajah di bahunya.

Mereka sampai di parkiran yang bukan parkiran sekolah dan Kaisar sengaja menarik rem dengan sangat kencang. Ia mendengus sebelum perucap kasar.

"Turun lo!"

Keza tersentak meski sambil cepat-cepat menuruti Kaisar. Ia tau pasti setidaknya Kaisar akan mempermasalahkan kejadian pagi ini yang menyeret dirinya. Keza tidak tau apa yang akan ia dapatkan kali ini, padahal ia sudah sangat lelah menahan tangis sedari tadi.

"Sekali lagi lo peluk-peluk kaya tadi, gue jatuhin beneran lo!"

Wajah Kaisar sangat keras saat ia membuka helm dan berteriak di wajah Keza yang sudah ketakutan menjadi pias. Ia mengerjap dengan kepala yang sepontan termundur sedikit. Lalu terdiam dengan oksigen yang seakan menyusut di sekitarnya, telinga seakan tuli saat parkiran motor yang sepi kembali ramai riuh karena kedatangan kelompok Kaisar yang lumayan banyak dan mengerubungi mereka. 

Salah. Keza salah karena sembarangan memeluk Kaisar yang hampir membuatnya jatuh karena caranya berkendara, bahkan di saat ia masih sangat terkejut dengan kejadian sebelumnya yang terlalu mengerikan bahkan daripada saat ia ditangkap bodyguarad di pesta Kaisar. Keza sangat menyesali perasaannya yang terlalu tipis ini sehingga membuatnya sangat tidak tahan lagi menahan air mata. 

farawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang