[XXXI]

241 142 48
                                    


Now playing this
♪Kangen - Dewa19♪

Now playing this ♪Kangen - Dewa19♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Keheningan menyeruak, karena Keza pun bukan Angella yang mau repot-repot mencari perhatian dengan sok beramah tamah. Ada yang menatapnya lewat cermin seluas dinding dan ada yang sampai berbalik menoleh. Tapi Keza terap sibuk dengan urusan sendiri, ia menuju cermin, mencuci tangan di wastafel dan merapikan poninya dengan sisir mini.

Angella sibuk berisik menanggapi ocehan tak jelas mereka. Bagi Keza itu terlalu membuang waktu jika bukan orang terdekatnya. Lagipula manusia isinya tidak hanya mereka saja, dan juga masih banyak yang mengidamkan senyum Keza sebab seolah menjadi ekslusif.

"Hi, i love your pretty bang. Georgios!"

Tiba-tiba Angella berada di sampingnya menyapa dengan senyum anggun itu. Keza pura-pura tidak tahu saja, cewek-cewek itu menatap sinis dirinya. Maka dari itu Keza membalas Angella dengan senyuman singkat lewat cermin.

"Ucul, ih. Cocok banget jadi bikin gemes!"

Tapi Angella memang haus perhatian Keza, senyuman saja masih belum membuatnya puas hingga hampir menyentuh poni yang masih Keza sisir. Namun belum sempat itu terjadi Keza manahan tangan Angella meski sangat ingin ia remukkan, Keza tetap memberikan senyuman seadanya.

"I know. Thank you!"

Keza memang bukan cewek ramah, tapi menyentuh sesuatu yang bukan miliknya juga tidak boleh sembarang. Setidaknya izin, diizinkan atau tidak juga terserah pemiliknya.

Angella juga sadar ia salah, dan memilih menarik tangannya dengan sungkan. Itu memalukan. Tapi ia masih punya kartu as sebagai seorang Angella.

"Ah, sorry!"

"Fine, its no big deal." Keza juga tidak mau mencari masalah, dengan Galang sudah cukup. Itupun masih disimpan Kaisar sebelum ia mendapat punish. "I'm first!"

"Hih, who do you think you are? Kenapa Galang gak banting lo sih tadi?"

Ada masalah apa semua orang akhir-akhir ini?karena itu bukan urusannya, Keza tetap mengabaikan.

"Gak bisa gitu sadar diri, malah pacaran sama pembuat onar bukannya mikirin buat berubah. See, kelakuannya makin jadi!"

Keza menatap sekilas siswi yang berseragam mini seperti miliknya juga, lalu dengan cepat memperhitungkan kakinya yang menendang bak sampah hingga mengenai sasaran yang tepat.

"Argh! Shit!"

"Kunci pintunya, fuck!"

Tentunya si cewek seragam mini, dan temannya hingga jatuh lalu mengundang kebisingan yang membosankan. Selain teriakan, Keza juga mendapat cacian sumpah serapah dari mereka.

"Hei, Seren, jangan dikunci-eh!"

"Berisik lo Ella. Gak usah dibelain. Gede palanya!"

Sedangkan Keza tengah berhadapan dengan yang menggeser kunci otomatis pintu toilet tersebut. Saru ia mendengar suara ketukan dan panggilan santai spesial Kaisar.

farawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang