[XIII]

178 117 2
                                    

Now playing this
♪I found you girl i like being around you | RnB Rock - Unforgettable (freestyle)♪

Now playing this♪I found you girl i like being around you | RnB Rock - Unforgettable (freestyle)♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Bukan semacam trauma, cuma ia jera melihat seisi kamar ini. Kaisar juga belum kambali setelah mendudukan Keza di sofa. Mata Keza mencari setidaknya di kamar ini terdapat pengisi daya untuk ponsel matinya, setidaknya jika ponselnya hidup Keza punya harapan jika ia kembali terancam. Tapi untuk bengkit dari sofa itu saja rasanya susah sekali. Kesal sekali dengan Kaisar yang tak langsung mengantarnya pulang. Padahal sudah tau keadaan Keza begini.

"Mau nagapain lo?"

Keza meringis dengan keadaan jantungnya. Ia kesal seketika dengan Kaisar yang selalu saja datang tiba-tiba, lalu bertanya seakan memergoki maling. "Bisa gak sih lo nanya biasa aja? udah muncul tiba-tiba. Ngagetin mulu." Omelnya alih-alih menjawab pertanyaan Kasiar.

Kaisar mengangkat bahu tak peduli sambil membawa 2 kaleng soda dan kotak P3K dari luar kamarnya. "Gue cuma tanya."

Keza kembali terduduk saat tangannya ditarik Kaisar seenak jidat. "Gue nyari charger, ada gak?"

"Gak ada!"

"Euh," Lagi-lagi Kezar membuatnya bingung saat ia duduk di lantai menghadap kakinya. "Lo mau ngapain lagi sih?"

"Mau gue obatin gak? Ngegas mulu, heran." Dipikirnya dia saja yang bisa kesal, Kaisar juga bisa. Kalau saja Kaisar lupa cewek ini pernah menolongnya saat ia hampir mati, sudah Kaisar tinggalkan di jalan atau bahkan ia serahkan lagi ke anak buah Aril tadi.

Keza bungkam, wajah Kaisar yang sudah seram di saat ia kesal seakan bisa menelan Keza kapan saja. Sebenarnya membiarkan Kaisar mengobati lukanya dengan emosi tak jelas begitu, Keza seakan uji nyali- bukan, dia memang uji nyali. Salah-salah bisa saja Kaisar gemas dan langsung mengamputasi kakinya. Lumayan seram.

Dilihat-lihat caranya mengobati memang benar, Tapi bibir bawah Keza sengaja Keza gigit kuat-kuat, mungkin Kaisar lupa bahwa yang ia obati adalah manusia yang bisa merasakan sakit. Jangankan mengaduh kesakitan, ringisan saja Keza tahan. Mata Keza berair menahan tangis, padahal Kaisar masih membersihkan lukanya dengan alkohol. Lagiupula ia terlihat sangat fokus. Sumpah Keza ingin berteriak.

farawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang