[VIII]

237 139 52
                                    

Happy reading

💋💋💋
Now playing this
♪Cinta gila - Dewa19♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Jadwal bolos hari ini adalah sekedar ikut ke studio pemotretan Raina, meski ia tidak ada job, tapi Raina meminta untuk mereka sekedar photoshoot biasa. Lalu mereka lanjut hangout kemanapun mereka bisa pergi. Restoran, salon, spa, pantai atau berlibur hari itu juga keluar kota dengan pesawat pribadi orangtua mereka. Untuk kali ini, Felly dan Sisil ikut bersama mereka setelah sering sekali menolak ajakan bolos.

Semulus dan seindah itu rencana mereka, menjadi sangat disayangkan jika sampai gagal hanya karena Keza yang mengambil jalur jalan tol yang macet. Tepatnya ditutup oleh segerombolan yang tersebar berantakan di sana, mengganggu para pengguna jalan sesuka hati mereka.

Kebanyakan dari para gerombolan itu adalah anak motor, anak SMA swasta yang kebanyakan dari mereka dari kalangan atas, meski banyak hal yang kegiatan berkelas yang bisa dilakukan saat bolos begini.

"Ini anak-anak STM gak sih?" Raina yang dapat memebedakan entah darimananya, menunjuk seorang cowok yang duduk di kap mobil orang yang terjebak penutupan jalan.

Bukan sekedar duduk, mereka berlarian mengganggu pengendara dengan bermain tembak-tembakan pistol air yang berisi cat, serangannya justru dibuat sengaja mengenai mobil-mobil di sana, belum lagi yang benar-benar menggambar apapun menggunakan pilok, ada yang saling melempar telur dan tomat busuk, balon-balon berisi air, bertingkah iseng mengetuk pintu mobil dan hingga bertingkah anarkis.

Sisil meringis memperhatikan kebisingan di luar mobil, antara teriakan makian dan klakson-klakson. "Cuma anak STM yang main ginian?" tanyanya.

Felly pun ikut memperhatikan, dan benar saja mereka dari macam-macam sekolah swasta. "Ini anak-anak berandalan. Bisa aja ada anak GHS di sini."

Di jok kemudi itu ada Keza yang hanya diam-diam menahan kesal. Maju tidak bisa, mundur pun tidak mungkin.

"Ini gimana dong?" Keza menggerutu sebal menekan kuat klakson mobilnya. "dikira jalan bapaknya apa?!" Bisa jadi iya juga.

Mobil Keza masih aman, hingga Raina yang di sebelahnya terperanjat dari tempatnya. Ia kaget saat kaca di sampingnya justru digambar pilok entah dengan gambar apa. Ia menatap Keza pelan-pelan yang sudah melihat semuanya.

Dibanding menyayangkan harga service nya, Keza lebih menyayangkan waktunya bolosnya yang terbuang. Lagian aneh juga, di antara banyaknya pengendara, pasti ada laki-laki yang bisa menghentikan mereka, tapi tak ada satupun dari pengendara yang keluar dan mencoba menghentikan aksi bodoh para berandalan ini. Keza paham, mungkin saja jika membawa polisi malah tidak akan berguna buat mereka.

farawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang