[XVIII]

154 108 1
                                    

Now playing this
♪Separuh nafas - Dewa19♪

Now playing this ♪Separuh nafas - Dewa19♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Felly dan Alex saling toleh saat Raina dan Sisil sepakat mengakhiri panggilan video karena sudah diabaikan Keza begitu saja dan lebih memilih kejar-kejaran di bawah hujan tanpa mengalihkan kamera ponselnya. Heran juga ponsel Keza bahkan tidak berubah posisi sehabis Kaisar terlihat melompat.

"Kaisar demam keknya, kan kena hujan." Felly tidak bisa mengabaikan, ketika keriangan mereka berdua tertangkap kamera dengan kapasitas jaringan yang sangat bagus.

"Terus, Keza nya kesambet kali ya?"

Alex dan Felly tau, akhir-akhir ini Keza dan Kaisar sedang dalam masalah yang melibatkan mereka berdua. Tapi sedari dulu pun selalu mustahil dengan kedamaian mereka berdua. Sedari dulu tanpa sebab apapun mereka membentangkan peperangan dingin dengan begitu saja, yang mampu memanaskan situasi.

Keduanya diam lagi, tidak mau mengambil kesimpulan apapun. Ini hal cukup serius. Antara Kaisar dan Keza adalah area yang membahayakan dan pantas dapat peringatan.

o0o

Pagi ini lumayan menyebalkan. Keza sempat berdebat hebat dengan Diego karena menolak sekolah, sedangkan Diego memaksanya sekolah hari ini meski tau Keza yang terserang flu dan sudah sempat absen kemarin. Diego juga marah besar meski sudah dua hari yang lalu karena kebingungan dengan keadaan Keza sementara dengan entengnya Keza melakukan semua demi bisa main hujan-hujanan.

Ia cukup bertanggung jawab menerima kesalahannya tanpa membawa-bawa nama Kaisar. Karena itu semua adalah kemauan Keza, lalu Kaisar hanya bersedia membantunya.

Seragamnya silapisi hoodie tebal, lengkap dengan masker, disaku jaketnya terdapat inheler untuk hidungnya yang tersumbat, dan beberapa obat di tasnya. Diego melarang Keza makan makanan apapun di luar rumah kecuali es krim dan air mineral, makadari itu ia menyiapkan Keza bekal yang diisi 90% sayuran yang banyak.

"Tega banget, aduin aja entar!"

"Loh, biasanya kan lo bisa cabut, kalo makin parah, ya lo tinggal cabut aja kaya biasa."

"Masa gitu aja gak bisa!"

Keza berdecak mengingat perdebatannya sebelum ia diantarkan ke sekolah. Kepalanya lumayan pusing. Ia berulang kali bersin dan batuk. Mata hingga hidung panas dan memerah, belum lagi gatal dan memicu bersin.

Semuanya tidak seberapa memang, hanya saja Keza akan berlebihan jika ia berada di sekolah. Belum lagi hari ini ada kelas tambahan. Andai saja sekolahnya hanya untuk ekskul saja, Keza akan senang bersekolah. Berkuda, memanah, anggar, golf, tenis dan basket. Dari banyaknya kegiatan ekskul, hanya itu yang Keza bisa.

farawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang