Kehidupan Kaisar tidak begitu menarik, selain manusia cuek lagi membosankan. Ia hanya seorang Tuan Muda yang dianugerahkan wajah yang lumayan memikat.
Tidak pernah sekalipun Kaisar punya rencana perubahan dalam hidupnya setelah sempat berbelok jalan...
Mow playing this ♪Laskar cinta (chapter one) - Dewa19 ♪
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
o0o
Jam istirahat kedua, kantin jelas kembali ramai. Suasana elit mungkin terlihat biasa bagi para siswa di sana, tapi yang disyukuri mereka adalah; kantin GHS juga menyediakan jajanan kaki lima yang biasanya susah dijumpai dalam lingkungan sekolah internasional. Makanan itupun dimasak dan disediakan oleh koki pilihan dan sangat higienis.
Dia Raffael Kaisar, memasuki kantin bersama beberapa temannya, dan satu cewek yang bergandengan dengan Alex si ketua OSIS.
Kaisar menatap diam seisi kantin yang penuh dengan siswa siswi.
"Duduk bareng kami aja ya, Lex!" Felly menggoyang lengan Alex yang ia gandeng, sekalian meminta perhatian.
Iya, Felly, sahabat Keza itu adalah milik Alex yang satu geng tidak jelas dengan Kaisar. Disebut geng, tapi mereka tak punya nama geng. Sebut saja Kawanan Kaisar. Saat ini mereka berlima; Kaisar, Samson, Adam, Alex serta pacarnya.
"Masih cukup emang kalo ditambah kita?" tanya Alex dan Felly mengangguk yakin.
Mata Felly mencari keberadaan sobat-sobat nya. Dan ketika menemukan keberadaan mereka, ia langsung menarik Alex agar mengikutinya. Kaisar dan yang lainnya pun mengikuti.
"Pas banget meja kalian deket tongkrongan kita." Adam berucap sambil berjalan lebih dulu disusul Samson juga.
"Gabungin aja mejanya," saran Alex.
Saat berada di sana, Felly tak lupa menyapa dengan semangat.
"Pacar gue gabung, boleh, ya?"
Raina dan Sisil langsung mengangguk, sedangkan Keza hanya menggerakkan matanya sekilas sambil sibuk dengan steak nya.
"Gabung aja, gapapa." Raina menyahut, "tapi gue cuma mesenin makanan buat Felly doang sih, kalian pesan sendiri, ya!"
Alex mengangguk, ia beralih sesaat pada Kaisar, "Duduk, Kai," ajaknya.
Duduk, Kai....
Kai? Kaisar? Dengusan Keza keluar tanpa ada yang tau, dengan malas ia menatap tepat ke kursi di depannya yang sempat kosong kini diisi orang. Dia Kaisar. Parahnya Kaisar juga ikut menatapnya sekilas, membuat selera makannya terganggu.
Meja makan yang terlihat ramai dan menyenangkan itu tak berpengaruh pada Keza dan Kaisar, keduanya hanya diam menikmati makanan. Tapi yang jadi masalah adalah, keadaan Keza dan Kaisar yang justru mempengaruhi suasana, sehingga mereka bercanda diikuti lirikan aneh dan gosip telepati tentang Keza dan Kaisar.
