[XXV]

182 130 2
                                    

Now playing this
♪Munajat cinta - T.R.I.A.D♪

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

Sedikitpun dugaan Keza tidak meleset. Ia bahkan rela turun dari taksi yang ditumpanginya sebelum portal apartemen, kehujanan untuk menuju gedung apartemen. Ketika baru sampai di lobi, ia langsung mendapat perhatian penuh dari sekitar 5 orang pengawal milik Daddy nya. Ada yang bergerak cepat membawakan kimono, mengambil tasnya lalu menggiring Keza menuju unit milik Diego.

"Kami semua khawatir sama Non. Kalau dalam waktu 3 jam ke depan masih enggak ada kabar dari Non Keza, kami bakal nyebar di kota!"
Keza melirik Ricard, meski ia merasa bersalah melihat wajah mereka, Keza tidak bisa memberikan reaksi lain selain hanya menatap datar.

"Jadi lagi-lagi gue menang dari kalian?"

Kata-kata tersebut masuk ke telinga para pengawal yang menggiring nya menuju apartemen. Mereka jelas paham dengan riak datar ucapan menantang dari nona muda mereka.

"Kami diminta untuk biarin Non istirahat di apartemen Mas Diego, tapi kami bakal berjaga di depan pintu unit dan sekitaran apartemen."

Tidak ada Diego, Mommy ataupun Daddy, melainkan 6 orang maid yang menyambut kedatangannya. Mereka melakukan pekerjaan seperti biasa saat ada Keza. Membantunya membersihkan diri hingga ia beranjak untuk istirahat.

Ketika itu ia membuka ponsel untuk melihat sebanyak apa panggilan dan pesan yang ia abaikan. Apalagi pesan dari Diego yang hampir semuanya diisi umpatan kekesalan. Lalu muncul pikiran untuk menelpon salah satu dari mereka yang berujung penolakan. Mereka pasti tau kalau satu beban dalam keluarga sudah dalam keadaan baik-baik saja. Lalu jarinya bergulir pada beberapa notifikasi yang membuat senyuman tertarik pada kedua sudut bibirnya. Sebuah pesan dari Kaisar-nya.

Tanpa bisa dicegah, Keza cekikikan dengan pipi yang memanas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa bisa dicegah, Keza cekikikan dengan pipi yang memanas. Ia salah tingkah sendiri mengingat di sana Kaisar tengah memikirkannya. Jadi begini rasanya memiliki sesorang yang membuat berbunga-bunga. Tak lama, Keza memulai sebuah balasan karena merasa matanya yang memberat sedangkan bisa jadi Kaisar masih menunggu kabarnya.

farawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang