MATURE CONTENT
FLASHBACK
Setelah pertengkaran itu Baekhyun dan Yerim memutuskan untuk berpisah sementara waktu. Mencoba menenangkan diri dan mengoreksi kesalahan pada diri masing-masing meski kenyataan jelas menunjuk pada arah Yerim bahwa gadis itulah yang bersalah.
Sebelum insiden malam mengerikan itu terjadi Baekhyun meminta Sehun untuk datang menemuinya lantaran sudah tak lama tak minum bersama.
Baekhyun yang telah sampai di tempat pertemuan justru tak lama mendapatkan telepon dari seseorang yang bahkan ia sendiri tak mengetahui siapa pemilik nomor yang menghubunginya saat ini.
Mengancamnya dengan menyebutkan nama Yerim maka tanpa pikir panjang Baekhyun segera pergi mendatangi kembali kelab tempat gadisnya itu bekerja.
Di tengah perjalanan Sehun menelponnya dan Baekhyun menjawabnya menceritakan kekalutannya.
Sampai di tempat kelab tepat saat itulah Baekhyun melihat Yerim tengah keluar dari dalam sebuah mobil seseorang namun tak tahu siapa pemilik mobil tersebut. Mencoba menghampiri namun tangannya tiba-tiba tertembak dengan pistol peredam. Tanpa ada suara namun tepat sasaran menjadikan dirinya hampir limbung jika tak ingat Yerim di sana tengah berjalan tanpa tahu jika Baekhyun juga di sana memperhatikannya.
Dengan menahan lengannya yang telah sepenuhnya terluka berlumuran darah, pria Byun itu bisa melihat ada orang lain yang tengah memperhatikannya dan mengincar Yerim dengan senapan panjang di tangannya mengarah pada kekasihnya.
Baekhyun bermaksud berlari ke arah Yerim lebih cepat namun tembakan yang nyaring terdengar itu sungguh membuat Baekhyun terkejut dan memejamkan matanya sebagai reflek sebelum pada akhirnya menyadari jika gadis Park itu sudah sepenuhnya tergeletak bersimbah darah tepat di dadanya.
"YERIM!!!" teriak Baekhyun mendekat pada tubuh Yerim berusaha menyelamatkan namun sayangnya gadis itu sudah benar-benar memejamkan mata.
Baekhyun yang melihat sebuah mobil hitam melaju di dekatnya akan pergi langsung mencegahnya seraya memukul kaca jendela depan mobil tersebut dan menarik seorang pria yang benar tengah membawa senjata yang sempat di lihatnya.
Berharap mampu membuat pria itu keluar justru laju mobil tersebut semakin cepat dan membuat Baekhyun hanya mampu mendapatkan pistol panjang yang ada di tangannya yang sebelumnya ia tarik dari pria tersebut.
"Baekhyun.." lirih Yowon tepat tak jauh dari Baekhyun berdiri saat ini bersamaan pistol panjang itu di tangannya.
"Geuraesso? Kau bukan pembunuhnya kan?" Tanya Jinhae menatap Baekhyun tajam penuh keseriusan.
"Babwa.. ---ak tampan dan imut seperti ini tidak mungkin menjadi pembunuh, sayang." Ucapnya sambil tersenyum manis di hadapan Jinhae berusaha meyakinkan.
"Bisa saja."
"Yak!!" Teriak Baekhyun protes merasa kesal.
Jinhae yang terkejut mendapat teriakan dari pria Byun itupun seketika menjauhkan tubuhnya memejamkan mata. Telinganya tiba-tiba berdengung sekarang.
"Kau berteriak di telingaku Baekhyun!---auhh ini benar-benar pedas! Kau sungguh mau membuatku sakit perut hah?! Aish!" Teriak Jinhae tak kalah keras sambil menegak kotak susu miliknya hingga tersisa setengah.
Baekhyun yang merasa bersalah pun langsung sigap mengambil beberapa lembar tisu dan mengusap kening juga bibir Jinhae dari keringat yang bercucuran karena pedas.