CHAPTER 24

228 28 2
                                    

MATURE CONTENT






Jinhae berjalan pelan masuk ke sebuah ruangan yang mana ia telah menerima pesan sebelumnya dari seseorang yang memintanya untuk datang.

Sampai di dalam wanita Oh itu bisa melihat jika seorang pria paruh baya yang tengah menikmati makan malamnya itu kini sejenak menghentikan kunyahannya sebelum kemudian menatap arah Jinhae setelahnya.

Jinhae sendiri pun langsung membungkuk hormat sebentar sebelum setelahnya ikut duduk di sana dengan ekspresi wajahnya yang tak terbaca.

"Cobalah ikan ini. Aku tau kau menyukainya." Ucapnya sambil memberi mangkuk ikan panggang itu di hadapan Jinhae.

Tanpa banyak bicara Jinhae pun menyumpitnya dan memakannya kemudian, mencoba menikmati.

"Kau tak berniat untuk membebaskan ayahmu? Masalah ini seharusnya bukan kau yang mengatasinya. Ayahmu yang bersalah, dia yang harus mendapatkan balasannya." Ucapnya di tengah kunyahan daging di dalam mulutnya.

"Aku memang bukan anak yang berbakti dengan orang tua. Tapi melihatnya terbunuh aku takkan membiarkannya." Jawab Jinhae mulai menikmati sajian makan malam yang juga disediakan untuknya saat ini.

"Priamu, ah maksudku suamimu. Kau sungguh mempercayainya? Jika hanya memanfaatkannya maka lebih baik kau tinggalkan dia.---pasangan suami istri tidak hanya saling percaya dan cinta tapi juga saling melindungi dan juga menjaga."

"Aku tak pernah berniat memanfaatkannya. Aku mencoba mengambil alih perusahaan Baekhyun hanya untuk melindunginya dari Chanyeol sejak awal."

"Tapi kau tak memberitahu suamimu? Itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman Jinhae."

"Samchon."

"Apa yang akan samchon lakukan jika menjadi diriku?"

Pria paruh baya itu sejenak menghirup udaranya dalam sebelum setelahnya menghembuskannya panjang lalu menoleh menatap Jinhae kemudian.

"Aku akan memperjuangkannya."

Jinhae mengulas senyum setelahnya lalu menyuap kembali daging di atas piringnya yang terakhir melahapnya hingga habis tak tersisa.

"Itulah yang aku lakukan sekarang.---terima kasih untuk makan malamnya, samchon." Ucap Jinhae lalu bangkit berdiri tak lupa membungkuk sejenak memberi hormat berniat pergi, sebelum..

"Jangan percaya pada tuan Chae, pria itu hanya memanfaatkanmu demi mendapatkan keuntungan dari kasus ayahmu ini."

"Nde algetsemnida.. gerom." Pamit Jinhae lalu keluar ruangan dan benar-benar pergi meninggalkan tempat.

Berjalan angkuh di sepanjang lorong restoran sambil menghubungi seseorang dari ponselnya yang Jinhae tempelkan pada daun telinganya menunggu sambungan teleponnya pun tersambung setelahnya.

"Bisakah kita bertemu sekarang?"







××××






Masuk ke dalam kelab milik Chanyeol dengan tenang lalu berjalan menuju arah lantai 3 tempat ruang kerja pria Park itu berada.

Beberapa pengawal yang bertugas di depan pintu ruangan Chanyeol itupun sempat mencegatnya melarang Jinhae untuk masuk sebelum akhirnya ia pun mengeluarkan kartu VVIP miliknya dan menunjukkannya pada pria-pria pengawal bertubuh kekar itu yang kemudian mengijinkannya untuk masuk ke dalam sambil membukakan pintunya, mempersilahkan.

"O wasseo!" Sambut Chanyeol tersenyum senang melihat Jinhae datang tepat pada waktunya.

PLAK!!

SILLY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang