*maaf jika mungkin dsini klian bakal nemuin problem kebingungan soal part endingnya. Tpi smoga inti dari apa yg ingin aku sampaikan klian bsa paham. 😅
Sebelumnya ak mnta maaf krna bru up part endingnya stlh skian lama. Maaf 🙏
*3220 word
......
"NDE?! HAMIL?" Teriak Jinhae dengan membelalakan matanya.
Dokter pria memakai kacamata itu hanya tertawa kecil menanggapinya sambil menganggukkan kepala mengiyakan.
Jinhae yang masih terlampau bingung akan situasi yang tengah terjadi saat ini pun, hanya bisa mengerjapkan mata sambil menundukkan kepalanya menatap arah perutnya yang masih rata seraya mengusapnya pelan.
"Jadi aku benar sedang mengandung?" Lirihnya.
"Karena usia kandungannya masih terlalu dini usahakan nyonya lebih banyak untuk istirahat dan jangan terlalu setres. Itu akan mempengaruhi janinnya nanti."
"Gamsahamnida eusianim." Ucap Jinhae mengulas senyum mengembang penuh bahagia.
Berjalan keluar ruangan lalu segera menuju arah lift sebelum netranya menangkap siluet Kai yang berada tak jauh darinya namun pria itu tak menyadari akan keberadaan Jinhae di sana. Ingin menyapa namun urung dilakukan sebelum sebuah tarikan kuat dari arah belakang tubuhnya cukup membuat wanita Oh itu terkejut beberapa detik.
"Yowon? Kau di sini? Kapan kau kemba--"
"Jinhae-ya aku membutuhkan bantuanmu."
××××
Tiada hari yang menyenangkan jika bukan dengan menikmati waktu luang bersama secangkir kopi panas dan juga beberapa biskuit di hadapannya sebagai sajian.
Memejamkan matanya sambil menghela nafasnya panjang seolah tak ada beban sama sekali.
"Apa ini caramu meluangkan waktu?" Sapa seorang wanita dari arah belakang tubuhnya yang baru saja datang.
Kai membuka matanya sambil tersenyum lalu menoleh menatap sang wanita.
"Aku menyukai kopinya." Jawabnya beralih topik.
"Cih! Katakan.. aku tahu kau datang ke sini bukan karena ingin minum kopi.---Ada apa?"
"Kau pernah bilang padaku bahwa Baekhyun adalah pria yang baik, jadi apa maksud dari perkataanmu?"
Wanita itu tertawa kecil sambil duduk di kursi kuasanya dan menyamankan diri dengan menyandarakan punggungnya melipat tangannya kemudian.
"Kenapa tiba-tiba kau ingin tahu?"
"Dia mengusikku."
"Apa Jinhae sudah tahu? Kau yang memberitahukannya?"
"Aniyo. Dia belum tahu apapun. Orang yang dicurigainya hanya Chanyeol dan tuan Chae.---aku tidak tahu apa dia sungguh pintar atau memang tengah berpura-pura bodoh di hadapanku."
"Kau takut?"
Kai menyeringai membalarg tatapan mata wanita itu setelahnya, "aku hanya khawatir. Karena semuanya telah kuperhitungkan dengan matang dan dia justru membuatku seperti orang bodoh yang tak tahu apapun."
"Sehun menyerahkan dirinya secepat itu, apa kau juga tidak tahu rencananya?"
Kai menggelengkan kepalanya lemah merasa terbodohi.
Wanita berkacamata itupun bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat duduk di samping Kai setelahnya lalu menepuk-nepuk bahu pria Kim itu berusaha menenangkan sebelum jemarinya dengan cekatan mengeluarkan jarum suntik dalam balik lengan pakaiannya yang panjang terselip di balik pergelangan tangan sejak tadi, kemudian menyuntikkannya pada leher Kai cepat sampai pria itu membelalakan mata menoleh ke arah wanita itu tajam.