MATURE CONTENT
"Jinhae bertahanlah!! Jinhae oppa di sini!! Jinhae!!"
"Maaf tuan, anda harus tunggu di luar." Ucap seorang perawat yang tengah berdiri tepat di hadapan Sehun memberi peringatan sebelum akhirnya pintu ruang operasi itu pun tertutup setelahnya.
Sehun menangis dan juga panik namun kewarasannya masih cukup mampu menghubungi seseorang dan memintanya untuk segera datang.
30 menit setelahnya Baekhyun tiba dengan deru nafasnya yang memburu memelankan langkah tepat ketika sepasang netranya melihat sosok Sehun ada di sana tengah menundukkan kepalanya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Pria Oh itu pun mendongak menatap ke arah Baekhyun lamat, gelengan kepalanya adalah hal yang bisa Sehun lakukan saat ini memberi jawaban, demi Tuhan ia sendiri juga belum sanggup untuk mengatakan hal mengerikan yang beberapa saat lalu dirinya lihat tepat di depan mata. Bagaimana tubuh adiknya terlempar cukup jauh dan darah yang terus mengalir dari bagian kepala belakangnya sukses membuat Sehun sampai detik ini belum mampu melupakannya.
Baekhyun terdiam, terpaku bergeming tak tahu harus apa. Kenyataan di mana istrinya tengah mengalami kecelakaan sukses membuatnya menjadi orang dungu seketika.
Duduk melamun dengan tetesan air mata yang turun membasahi pipi tanpa dirinya sadari, hanya mampu berdoa dalam hati penuh harap semoga Jinhae tetap hidup.
××××
Setelah mendapatkan bayaran uang yang telah disepakati sebelumnya, pengemudi motor tersebut pun kemudian membungkuk memberi hormat sejenak lalu berbalik berjalan meninggalkan tempat dengan motor miliknya yang terparkir tak jauh dari sana.
"Bagaimana kondisinya?" Tanyanya membuka suara pada seorang supir pribadi yang juga orang kepercayaannya.
"Nona Jinhae tengah menjalani operasi sekarang. Melihat situasi sebelumnya yang sempat terlempar jauh saya rasa nona Jinhae takkan semudah itu untuk segera sadar."
"Pastikan saja dia tak mati." Titahnya.
"Nde algetsemnida."
Tak jauh dari sana Kai yang sejak tadi diam di dalam mobilnya dengan earphone terpasang di telinga cukup membuatnya mengeraskan rahang juga mengepalkan tangan setelah apa yang dirinya dengarkan dari alat penyedap yang sebelumnya ia pasang di mobil hitam tersebut.
"Ini benar-benar gila." Geramnya penuh amarah.
🎀
Setelah menjalani operasi Jinhae pun segera di pindahkan di kamar pasien dan mendapatkan perawatan intensif setelah sebelumnya dokter pria yang menanganinya itu menjelaskan jika luka yang dialami Jinhae tak terlalu parah namun harus tetap di pantau dengan baik.
Baekhyun masih duduk diam di samping ranjang istrinya itu dengan terus menggenggam tangan Jinhae erat.
Sehun mendekat dan ikut menatap ke arah adiknya itu sendu dengan hembusan nafasnya yang panjang.
"Aku tak seharusnya membiarkan dia menyebrang sendirian." Ucap Sehun merara bersalah.
"Aku sudah melarangnya untuk pergi, tapi dia bilang akan segera pulang jika sudah selesai.----aku tidak tahu siapa yang dirinya temui hingga harus membuatnya dengan rela menerobos hujan seperti ini." Ucap Baekhyun memandang Jinhae penuh sayang.
"Dia sungguh tidak mengatakan apapun?" Tanya Sehun dan langsung dijawab gelengan kepala oleh Baekhyun.
Namun setelahnya Baekhyun teringat akan sesuatu yang sempat ia tangkap sebelum Jinhae meminta ijin untuknya pergi keluar.