CHAPTER 23

202 28 1
                                    

MATURE CONTENT



Seorang wanita yang baru saja selesai menyajikan kopi hangat di atas meja itu pun kini membungkukkan badannya sejenak sebelum pergi meninggalkan tempat keluar ruangan setelahnya.

"Lama tidak bertemu.. hyung." Sapa Sehun membuka suara.

Chanyeol terkekeh sambil menyeruput kopi yang di sajikan untuknya itu sebentar sebelum ia memberikan sebuah amplop coklat yang sempat di bawanya ke atas meja.

Sehun yang melihat itu pun mengernyitkan keningnya samar seraya mengambil amplop tersebut mencoba menebak.

"Apa ini?"

"Kenapa kau tak coba membukanya." Jawab Chanyeol dengan santai seraya meletakkan cangkir di tangannya itu ke atas meja.

Sehun membuka amplop tersebut lalu membukanya dan membacanya dengan teliti kemudian.

Kedua mata Sehun pun terbelalak lebar dengan bibirnya yang juga hampir membuka jika tak ingat dirinya harus tetap menjaga sikap.

"Hyung, ini.."

"Wae? Kau juga akan menolak seperti adik iparmu itu?"

"Kau..memberikan tawaran ini pada Baekhyun? Micheosso?---Hyung!!"

"MWO? WAE?!! ----aku melakukan ini semua untuk Yerim. Bukankah kau seharusnya membantuku? Kau dikhianati oleh Baekhyun dan dia yang mempekerjakan adikku juga di kelab---lalu berakhir membunuhnya. Apa kau sudah melupakannya?"

Sehun bungkam meremat kertas dalam genggaman tangannya itu penuh amarah.

"Apa kau yakin Baekhyun hyung yang membunuh Yerim?---mereka bertunangan dan juga saling cinta apa masuk akal kau menuduhnya sebagai pembunuh? Apa hyung memiliki buktinya?" Tanya Sehun menggebu.

Chanyeol menatap tajam ke arah Sehun dengan ekspresi wajahnya yang serius, "dan kau masih membelanya?---ah, apa ini karena kau adalah teman dekat Baekhyun dan sekarang juga termasuk keluargamu?"

"HYUNG!!"

"Aku melakukan ini untuk membalaskan dendamku pada Baekhyun, Sehun. Apa kau sungguh melupakan bagaimana dia merebut Yerim darimu?---aku bahkan berpura-pura baik padanya agar kupikir dia akan mengerti. Tapi ternyata justru aku yang di permainkan olehnya hingga tanpa kusadari adikku satu-satunya menjadi korbannya."

"Hyung, apa kau tahu mengapa aku tak pernah menyalahkan Baekhyun sekalipun dia bertunangan dengan Yerim?---itu karena Yerim mencintai Baekhyun bukan denganku. Sejak awal adikmu itu mendekatiku karena untuk mengetahui hal tentang Baekhyun, apa yang di sukai Baekhyun dan apa yang paling dibencinya. Hanya saja kesalahanku adalah aku yang salah paham karena mengira Yerim benar-benar menyukaiku. Dan seharusnya kau tahu benar itu hyung." Ungkap Sehun menatap tajam Chanyeol.

Chanyeol berdecih, "aku sungguh tidak mengerti mengapa kau sangat peduli dengan Baekhyun hingga kau membelanya sejauh ini setelah apa yang pria itu lakukan padamu---"

"Hyung---"

"Dwesseo! Aku sudah cukup mengerti sekarang. Maaf telah mengganggumu." Tegasnya seraya bangkit dan membawa kembali amplop miliknya itu dengan kasar lalu berjalan menuju pintu sebelum..

"Jangan pernah kau memberi projek itu lagi pada Baekhyun!" Titah Sehun yang mana justru diabaikan Chanyeol yang mana langsung meninggalkan ruangan itu setelahnya dengan penuh amarah.







🎀





Suara ketikan pada jemari di atas keyboard pada laptop yang menyala itu sukses memecah keheningan dan kesunyian dalam ruangan Jinhae yang cukup luas.

SILLY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang