10. Gara-gara kecoa

9.6K 415 7
                                    

Sebelumnya maaf jika banyak typo atau pun salah dalam penggunaan bahasa. Kasih tau aja. Dan tolong bantu dishare ya hihi makasih;)


HAPPY READING!!



______

Alletha berlari dari perempatan sana kearah gerbang sekolah yang sudah tertutup. Lumayan jauh dia berlari disebabkan karna angkutan umum mogok makanya Alletha harus berlari dari perempatan ke sekolah.

Semua ini gara gara Gezio, dia tidak bisa tidur semalaman karna mati lampu dan Gezio sama sekali tidak peduli, bahkan Gezio tidak membangunkan Alletha yang masih tidur nyenyak dikamarnya. Sedangkan Gezio sekarang pasti sudah berada di dalam sekolah, enak enakan pacaran sama Calista. Huh dasar suami ga ada akhlak. Ingin sekali dia mengacak ngacak wajah tampan Gezio saat bertemu. Tapi itu nanti yang harus dia pikirkan sekarang adalah bagaimana dia masuk kedalam sekolah? Gerbang sudah ditutup. Masa dia harus manjat benteng belakang lagi sih dan jika dilihat lihat sekarang sedang tidak ada satpam yang berjaga untuk diminta bukain gerbang.

Hufftt Alletha menghela nafas kasar, sepertinya Alletha memang harus pulang lagi ke rumah.

Baru Alletha ingin pergi sorot matanya tiba tiba melihat sosok Akbar si ketua osis lewat. Alletha langsung saja berteriak memanggil namanya.

"AKBAR"

Orang yang dipanggil namanya itupun menatap kearah Alletha yang tengah melambai lambaikan tangannya diluar gerbang sekolah yang sudah tertutup. Akbar pun lantas menghampiri Alletha.

"Alletha kamu baru dateng ke sekolah?" Tanya Akbar saat sudah sampai didepan Alletha.

"Iya. Akbar boleh minta tolong ga bukain pintunya?" Tanya Alletha dengan wajah memelas keringat masih membanjiri keningnya.

Akbar menatap kearah sekitar terlebih dahulu sebelum meng'iya kan permintaan Alletha. "Iya aku bukain tapi kamu tetep harus dihukum Alle"

"Iya gapapa kok. Aku siap dihukum" ujar Alletha terlihat bersemangat.

Akbar terkekeh. "Baru kali ini aku liat orang yang mau dihukum semangat kayak gini" ujar Akbar sambil membuka gembok gerbang dengan kunci cadangan yang memang sering dia bawa.

"Makasih Akbar" ujar Alletha masuk kedalam sekolah saat gerbang sudah dibuka lalu Akbar pun menutupnya kembali.

"Iya sama sama. Ayo kamu ikut aku buat dapet hukuman" ujar Akbar berjalan terlebih dahulu disusul Alletha dibelakang mengikuti.

"Dihukum apa? Lari dilapangan? Atau hormat ke bendera sampe jam istirahat?" Tanya Alletha penasaran jika begitu pasti dia tidak akan kuat karna belum sarapan.

"Engga. Tapi kamu harus beresin buku yang berantakan diperpustakaan. Gimana?"

"Oh siap kalau gitu mah" ujar Alletha. Hukumannya terbilang lumayan ringan lah.

"Perpustakaan juga tempat kita pertama kali ketemu ya kan Alle? Kamu masih inget ga?"

Alletha tersenyum kikuk saat kembali mengingat kejadian saat dirinya pertama kali ketemu Akbar. "I-Iya"

"Oh ya btw kamu kenapa bisa telat ke sekolah?"

"Oh itu--"

Ekhem ekhem

Suara deheman itu memotong pembicaraan Alletha, Alletha dan Akbar pun lantas menengok kebelakang. Seorang pemuda jangkung berdiri disana, memakai hoodie hitam dipadukan baju sekolah, dia juga masih membawa tas seperti baru datang juga.

AllezioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang