24. TOLONG AKU

8.3K 397 8
                                    

Vote, Komen and Share😚

_____

Alletha terduduk lemas didepan pintu seluruh badannya bau karna air comberan tadi. Sekujur tubuhnya terasa lemas dan kepalanya berdenyut sakit, mereka sama sekali tidak mengasihani Alletha walau sudah terluka begini mereka tega  menguncinya digudang sekarang. Bagaimana caranya dia keluar sekarang? Hari sudah menjelang malam Alletha tidak mau sampai bermalam disini. Gudang sangat gelap dan sepi tidak ada sedikitpun penerangan Alletha benar benar takut.

Alletha berharap ada seseorang yang akan menolongnya tapi siapa? Sekolahan pasti sudah sepi. Tas dan handphonenya tidak ada Viona tadi membawanya keluar entah bagaimana nasibnya sekarang. 

Alletha sungguh sial dia benar benar tidak akan mendekati Sadewa lagi mulai sekarang bahkan Gezio sekalipun Alletha akan lebih menjaga jarak dengannya. Alletha takut Calista berbuat lebih dari ini saat mengetahui hubungannya dengan Gezio. Menjadi korban bullying adalah salah satu yang paling ingin Alletha hindari. Alletha menyadari dirinya bukan wanita yang strong, mentalnya mudah down dia mudah takut dan khawatir dengan hal hal kecil.

Sedari kecil Alletha sudah mengalami kasus bullying atau lebih tepatnya diasingkan dalam lingkup pertemanan saat dirinya baru menginjak sekolah dasar, karna kehidupan Alletha tidak seberuntung orang lain dia bukan dari keluarga kaya dan juga meliliki sifat yang tidak mudah bergaul membuatnya gampang untuk ditindas. Makanya dari SD Alletha hanya mempunyai satu teman yaitu Aldira lalu saat SMA dia baru bertemu Sisil dan Sania. 

Alletha merasa bersalah pada teman temannya mereka pasti marah karna dia tidak datang. Alletha belum mau merasa putus asa dia mencoba menggebrak gebrak pintu gudang berhadap ada orang yang mendengarnya.

"TOLONG!!" 

"TOLONG"

"SIAPAPUN TOLONG AKU"

Tapi sepertinya walau Alletha berteriak sekencang apapun tidak akan ada orang yang mendengarnya. Inikan gudang belakang sekolah siapa juga yang mau datang ke kesini. Harapan terakhir Alletha sekarang hanya kepada tuhan. Didalam hatinya dia terus berdo'a semoga tuhan bisa membatunya keluar dari sini Alletha tidak mau terkunci digudang sampai besok.


*****


"Gimana ketemu ga?" Tanya Sisil yang sudah sampai duluan dikoridor.

Aldira, Sisil dan Sania berpencar mencari Alletha disetiap penjuru sekolah lalu sepakat berkumpul dikoridor saat sudah selesai mencari.

Kening Aldira bercucuran keringat. "Enggak aku udah cari dimana mana ga ada" ujarnya sangat khawatir.

Sania mengangguk. "Iya gue juga udah cari ditoilet, perpus, sama kelas si Alle ga ada"

"Sebenernya Alletha kemana sih bikin khawatir aja. Gue telpon dia terus berdering ga diangkat" ujar Sisil kesal. Apa mungkin Alletha sudah pulang ke rumahnya? Tapi dia tadi tidak melihat Alletha keluar dari gerbang.

"Perasaan aku tambah ga enak" ujar Aldira.

"Kita berdo'a aja semoga Alletha ga kenapa napa" ujar Sisil.

Dari arah lain Sania melihat Calista and the geng sepertinya baru saja hendak pulang menuju parkiran. "Eh eh kalian liat mereka" tunjuk Sania kearah parkiran.

"Kenapa San?" Tanya Aldira.

"Ga biasanya mereka jam segini masih ada disekolah" ujar Sania heran.

Aldira menelan salivanya dengan susah payah. "Jangan jangan"

"Enggak enggak jangan berpikir negatif" ujar Sisil.

"Tapi bisa aja kan mereka-" 

"Kita cek aja ayo dari arahnya mereka kayaknya abis dari gudang belakang" ujar Sisil memotong ucapan Sania.

AllezioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang