34. Keterlaluan 2

11.2K 485 152
                                    


Hallo gayss akhirnya setelah sekian abad author yang pemalas ini update juga hihi karna banyak yang komen lanjut yaudah aku lanjut, makasih yaa buat kalian semua yang selalu nunggu ALLEZIO update loveyou😘 

Kalian pasti lupa kan sama alurnya? Sama aku juga😭 jadi mari kita sama sama baca lagi chapter sebelumnya biar nyambung bacanya. 

Udah deng HAPPY READING!!!

MAAF KALO BANYAK TYPO ATAU SALAH DALAM PENGGUNAAN BAHASA. 


________

Alletha dan teman temannya kembali dipanggil oleh Pak Budi ke ruang BK juga tak lupa Calista dan yang lainnya. Tidak hanya mereka yang berada disana, Pak Budi juga ternyata memanggil Sadewa dan Gezio karna pertengkaran tadi diketahui Pak Budi.

Pak Budi memelotkan matanya galak saat melihat anak anak pembuat onar diruangannya. "Ngapain kalian kesini? Perasaan saya ga manggil kalian"

"Eh Bapak seharusnya bersyukur kita mau ke tempat suram kayak gini" jawab Azki santai. 

"Suram gimana hah? Kamu ngatain ruangan saya jelek?" tanya Pak Budi berjalan mendekati Azki sambil melayangkan kayu rotan yang sedang dipegangnya. 

Azki langsung berlindung kebelakang tubuh Zovan. "Enggak Pak ampun dah" 

"Sudahlah kembali ke topik tujuan. Saya sudah menyelidiki apa yang kalian katakan" ujar Pak Budi menatap kearah Alletha dan teman teman. "Dan itu benar, saya sudah menanyakan kebeberapa saksi jadi saya putuskan Alletha tidak bersalah" ujar Pak Budi membuat Alletha dan teman temannya bersorak senang. 

Sania menjerit senang. "Tuh kan Pak apa saya bilang Alletha gak salah"

"Makasih Pak" ujar Alletha sambil tersenyum senang. 

Sadewa ikut tersenyum melihat Alletha yang terlihat senang.

"Eh eh tunggu Pak Alletha udah malu maluin sekolah loh sama foto foto fulgarnya itu, masa ga dihukum sih" protes Anatasya tak terima. 

"Iya bener tuh ga adil banget" ujar Calista menyetujui ucapan Anatasya.

"Dan ada apa Bapak manggil kita kesini?" Tanya Calista.

"Diam. Kalian seharusnya introspeksi diri. Disini kalian yang salah" ujar Pak Budi. 

"Hah? Kok jadi kita" ujar Calista merasa tak terima. 

"Lah emang kalian yang salah. Kalian kan yang nyebarin foto Alletha itu, kalian juga yang fitnah Alletha seolah Alletha berbuat yang enggak enggak. Padahal itu bohong itu cuma rekayasa kalian" ujar Aldira buka suara.

"Heh diem deh lo. Mana buktinya kalo kita yang ngelakuin itu" ujar Anatasya. 

"Kita emang gak punya bukti tapi kita punya banyak saksi. Salah satunya gue dan kalian juga, kalian ikut bantuin dobrak pintu gudangnya kan?" Tanya Sisil menatap ke arah Gezio dan yang lainnya berharap mereka meng'iya'kan ucapan Sisil. 

"Iya Pak Alletha memang ga bersalah" ujar Sadewa bersuara. 

"Dewa kamu lebih pilih belain Alletha" ujar Anatasya tak suka. 

"Iya karna dia cewek gue sekarang" ujar Sadewa dengan santai. 

Semua yang ada diruang BK terlihat terkejut mendengarnya.

"APA?!!" teriak Anatasya. "Tega banget ya lo Dewa lo jelas tau gimana perasaan gue sama lo" ujar Anatasya marah. Matanya sudah berkaca-kaca. 

"Dan lo, dasar cewek murahan ga tau diri banget anj*ng" ujar Anatasya mencoba menjambak rambut Alletha. 

AllezioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang