Chapter 21

186 22 78
                                    

Welcome back zwin 👋🏻

Sesuai janji zewi up nih, sekalian akan ada pengumuman soal TEMPORARY di akhir cerita.

Jadi, selamat menikmati ceritanya 🤗

-
-
Why Do I love You So Much Like This?

--Why Do I love You So Much Like This?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

"Apa yang kamu pikirkan?" Alcace bertanya sambil mengamati punggung Blue.

Sudah beberapa menit Blue berdiri disana, menatap keramaian kota dari jendela kamar rawatnya.

Blue menggeleng, dia membalikkan badan lalu menyandarkannya pada kaca jendela. "Hanya teringat kelakuanku beberapa tahun lalu." Katanya kemudian.

"Kelakuan? Bukan kenangan?" Alcace bertanya lagi, buah-buahan yang sedari tadi dia kupas telah selesai dan diletakkan ke nakas. Dia menatap seksama pada Blue.

"Tidak ada yang baik sampai harus disebut kenangan." Jawab Blue pelan.

Alcace kembali ingin menimpali namun senyum Blue yang penuh maksud itu membuat mereka hanya saling bertukar pandang.

Mereka hanya sama-sama terdiam.

"Bagaimana kamu tahu?" Tanya Blue tiba-tiba.

"Apa?" Alis Alcace terangkat.

"Empat tahun lebih yang lalu, pembicaraan kita terakhir di apartemen saya malam itu."

Sesaat, kembali terjadi kesunyian di dalam kamar tersebut. Hingga suara AC yang kecil bahkan menjadi begitu jelas.

Lalu Alcace tersenyum. "Mungkin benar yang terjadi antara kamu dan Algyas saat itu. Tapi sampai sekarang saya yakin ada yang lebih dari itu. Entah apa Blue karena tak ada satupun yang bisa saya buktikan-termasuk meminta kamu menjelaskan."

Blue menatapnya senduh sebentar lalu matanya mengarah pada ubin lantai.

"Kenapa tidak memintanya?" Dia bertanya dengan suara memarau.

"Apa kamu akan memberitahu?" Sergah Alcace.

Blue terdiam, termangu di tempatnya.

"Lihat, bahkan pertanyaan sederhana ini tidak kamu jawab. Lebih baik seperti itu." Ujar Alcace lagi.

"Saat itu." Blue mengejar kalimat pria itu, "apa ada hal lain yang membuatmu yakin untuk kembali padaku?" Blue dengan cepat bertanya lagi.

"Kamu mencintaiku."

Jawaban itu membuat Blue terdiam lama, kepalanya masih menunduk sedang Alcace kemudian mencoba mendapat respon dari raut wajahnya namun Blue menutup semua celah agar Alcace tidak bisa menebak isi hatinya.

TemporeryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang