yaa ampun.. ga nyangka banget ini cerita dipidahin ke ms. word dapet 120 halaman!
speechles banget ngeliatnya.. berarti gue udah lama banget buat ini cerita dan pertanda bahwa cerita ini harus segera selesai :')
gue update lagi nih. kan kemarin udah janji bakal cepet-cepet update. hehe
follow my twitter @veren_angelia
________
ternyata rendy beneran ajak aku ke dufan. tapi tebak naik apa?!
naik sepeda! suer deh itu ga banget. kan jauh pisan dari rumah kita. tapi beneran rendy bawa gue ke dufan naik sepeda. pas ditanyain kenapa naik sepeda, alasannya cuma 1.
macet.
apakah itu sebuah alasan??
tapi well.. meskipun kita naik sepeda, gue menikmati perjalanan kita kok. anginnya sejuk karena kita berangkat pagi-pagi.
kini aku menunggu rendy memakirkan sepedanya.
"yuk" ajak rendy sambil menggenggam tangan ku.
tak beberapa lama, kami sudah masuk ke area dufan.
"kok lo tumben ngajak gue ke dufan ndy?"
"kenapa? ga mau?"
"bukannya gitu sih.. cuma bingung aja.."
mendengar pertanyaan ku itu, rendy tersenyum.
"lo akhir-akhir ini banyak pikiran. lo butuh refreshing ngel. jadi gue ajak lo kesini deh"
"ooooh" aku hanya ber ooh ria
"hari ini lo musti lupain masalah lo. kita having fun seharian. oke?"
"siip"
"dan hari ini pikiran dan hati lo cuma buat gue seorang"
DEG!
aku langsung menengok ke arah rendy. dan rendy ternyata sedang menatapku intens.
duh.. kok jadi deg-deg an gini ya?? ini kan rendy.. sahabat ku dari kecil
"tanpa embel-embel sahabat"
oh god.. dia bisa baca pikiran ku ya?
"anggap gue hari ini sebagai cowok yang sedang ajak lo kencan" rendy menatap ku lebih tajam
pliss ndy.. jangan ngomong lagi. nanti aku bisa mati kena sport jantung. aarrgh!
aku kikuk, salting di depan sahabat ku sendiri. maksud dia berkata seperti itu apa sih? kan kita hanya..... oke lupakan
ku coba menarik tangan ku dan menatap arah lain. demi apapun aku kikuk banget sekarang. kok rendy bisa jadi romantis gini ya?
tapi, bukannya tangan ku terlepas, genggaman rendy malah semakin mengerat.
"ngel"
apa yang harus kulakukan?
"mm.. oke".. hari ini kita kencan" kata ku sambil tersenyum pepdsodent. padahal jantung ku masih marathon.
rendy tersenyum tak kalah lebarnya.
"kita makan dulu yuk. lo belum sarapan kan tadi?"
"iya nih laper.. ayuk kita makan" kata ku sambil berjalan ke arah kios makanan. rendy merangkul bahu ku.
tidak apa-apa. untuk kali ini saja.. tak pernah kurasakan yang seperti ini.. aku ingin..
merasa lebih dekat dengan rendy..
--------
selesai makan, kita main wahana ektrem yang ada di dufan. dufan pun mulai terisi oleh pengunjung.
kita bergandengan tangan, teriak bersama, tertawa bersama, makan eskrim bersama, foto-foto bersama..
dan rasanya.. sungguh menggembirakan..
"angel, duduk dulu yuuk" ajak rendy sambil menarik ku ke salah satu kursi taman. aku melirik jam tangan ku. sudah pukul 5 sore. tapi aku belum merasakan kelelahan yang berarti.
"rendy, keluar yuk. kita naik gondola. gue yang bayarin deh.. ya???"
mendengar hal seperti itu, rendy tersenyum lembut.
"yaudah. ayuk" kata nya sambil menarik ku keluar dari wahana dufan.
kita lalu bersepeda ke salah satu tempat rekreasi ancol tersebut. gondola.
setelah cukup lama mengantri, akhirnya kami dapat masuk ke salah satu gondola.
gondola mulai berjalan. disini. hanya aku dan rendy. kami duduk berhadapan. memandang pemandangan yang ada dibelakang kami.
"ngel"
"ya?"
"gue sayang ama lo"
deg!
lagi-lagi jantung ku berdegup cepat. aku langsung menatap ke arah rendy. dan aku terpaku menatap mata nya. tak sanggup melihat ke arah lain.
"ooh... ya. udah tau kok. gue juga sayang ama lo ndy" kataku sambil tersenyum
"kalo misalnya gue pergi dari kehidupan lo gimana ngel?"
deg!
aku tersentak kembali. bagaimana kalo tidak ada rendy disisiku? apa aku sanggup...
"gue.. ga tau rendy" jawabku sambil menunduk.
rendy mengulurkan tanggannya. membelai rambut ku.
"gue janji ama diri gue sendiri, ga bakal ninggalin lo ngel" kata rendy
aku menaikkan kepalaku kembali. menatap rendy dengan yang sedang menatapku lembut. terlihat kesungguhan yang jelas di matanya.
"janji?" kataku berharap sambil mengulurkan jari kelingking ku
"janji" kata rendy, lalu mengulurkan jari kelingkingnya agar bisa bertautan dengan jari kelingkingku.
aku menatap rendy lama.
ini janji yang tidak akan kulupakan,
karena entah kenapa aku merasa takut kehilangan rendy..
aku merasa sesuatu akan terjadi pada nya..
jangan sampai tuhan..
jangan sampai rendy meninggalkan ku..
YOU ARE READING
you are my love
Teen FictionVeren, murid yang baru masuk SMA ini harus melewati berbagai tantangan persahabatan dan berbagai lainnya. Rendy, sahabatnya dari kecil, selalu melindunginya dari berbagai hal apapun. bagaimana kisah kedua remaja ini?