marahan dengan rendy

551 4 0
                                    

jam 5 pagi, aku dan rendy sudah pergi ke sekolah. aku dan rendy memakai kaos yang sama dengan yang sparing kemarin. rambut ku kuncir kuda. aku memakai name teg "veren-ketua panitia". sementara rendy memakai name tag "rendy-wakil panitia"

aku sampai di sekolah. beberapa teman yang selaku panitia sudah datang. selang beberapa menit kemudian aku sudah mengumpulkan para panitia di aula

setelah melakukan breefing sebentar, para panitia pun bubar. bergegas ke posisi masing-masing. aku mengecek segala sesuatunya. sementara ku lihat rendy mengecek stand-stand yang ada di lapangan.

aku melirik jam tangan ku. sudah pukul 6.30. sekolah sudah dimulai pukul 7.00.

pertama-tama aku berjalan ke depan gerbang. aku melihat beberapa temanku yang bertugas sebagai keamanan ada di belakang meja pemeriksa. untuk menghindari pemakaian barang yang membahayakan, aku menempatkan mereka dalam mengecek tas-tas yang dibawa oleh para pengunjung.

aku pun melangkah area stand. kulihat banyak anak yang sedang mempersiapkan stand mereka.

"veren, bantuin gue dong" teriak susan. disitu juga ada febri dan stephani yang terlihat tengah mempersiapkan stand mereka.

aku menghampiri mereka. hmmm.. sepertinya mereka membuka stand yang menjual bernagai aksesoris lucu.

"kalian buka stand juga?" tanya ku

"iyaa dong. udah so pasti. ini dari benda-benda lucu yang kita kumpulin dari rumah" kata febri

aku melihat beberapa. hmmm.. sepertinya masih bagus-bagus dan layak pakai. aku pun membantu mereka, dengan menjajarkan barang jualan di meja panjang.

"bagus deh. gue seneng lo semua ikut berpartisi-pasi" kata ku sambil tersenyum

"iyaa dong. kan kita mau ngemeriahin acara lo ren" kata stephani.

"wiis.. ternyata ibu kepala panitia ngebantu ikut serta dalam perlengkapan stand nih?" goda rendy yang tahu-tahu muncul tiba-tiba

"iyaa dong. harus itu. kota wajib membaur" kataku

"vereeen" panggil seseorang tiba-tiba

lho, itukan tony, kepala panitia keamanan. jangan-jangan ada masalah lagi

"apa?" tanyaku

"sorry ganggu, tapi diluar, banyak yang ngantri pengen masuk. berhubung tasnya harus kita periksain satu-satu jadinya lama. gue minta bantuan tambahan, takutnya mereka malah jadi ribut di depan" terang tony panjang lebar.

aku panik. kalo begitu caranya, mereka bisa kisruh di depan.

"rendy, lo panggil panitia yang lagi perlengkapan. suruh mereka bantuin keamanan dulu" kataku sambil berlari ke arah gerbang membantu tony

setelah samapi di depan gerbang, aku kaget. di depanku..

anak-anak  terlihat bergerombol di depan pintu, mereka memang tampak sabar, tapi, karna jalur hanya dibuka satu jadinya mereka berdesakan masuk.

"haris, buka lebih besar gerbangnya" instruksiku kepada haris.

"kelvin, angkut 4 meja dari kelas taroh berjejer disitu" kata ku sambil menunjuk ke pinggir lapangan

haris dengan cepat langsung membuka gerbang. sebelum anak-anak dari gerbang itu masuk ke area sekolah, aku merebut toa dari meja panitia.

"harap  tetap diam di tempat" kataku. semua anak-anak itu lantas diam

"gue udah buka satu jalur lagi, gue harap lo semua tetap tenang tanpa berdesakan. terima kasih" kataku

tak lama, kelvin sudah melaksanakan perintahku tadi. rendy juga sudah membawa beberapa anak perlengkapan.

you are my loveWhere stories live. Discover now