kebenaran

337 6 0
                                    

kini, aku terbaring di rumah sakit. tapi bukan berarti aku dirawat di rumah sakit. aku hanya diinfus 1 botol. lalu setelah itu aku boleh pulang. ini perbuatan rendy yang memaksa aku harus dirawat atau paling minim, di infus.

mata ku terpejam. tapi raga ku masih terjaga.

pertandingan tadi. ya ampuun..

aku terbayang pertandingan tadi. sepertinya pertandingan itu lebih disebut pertumpahan darah. bagaimana keadaan teman-temanku? aku tak bisa membayangkan keadaan ku sendiri. tangan dan kaki ku di perban. tubuhku lemah. tadi hampir aku tak bisa menahan rasa sakit itu.

tapi bagaimanapun kesakitan itu terbalas semuanya. toh sekolah ku menang juga. jadi semua jerih payahku terbayar semuanya

AUTHOR POV

rendy menatap veren yang kini tertidur. padahal rendy tahu bahwa veren tidak tertidur. tapi biarlah. setelah kejadian yang tadi terjadi, sulit seseorang melupakannya.

kini malah pikiran rendy melayang kemana-mana. entah dari awal pertandigan dia sudah merasa ada yang ganjil dengan tim itu.

tatapan lawan.

bila diperhatikan lebih seksama, tatapan pemain-pemain di tim itu berbeda. ada yang sorot kasian, malu bahkan pasrah. dan ada satu yang mencurigakan. topser itu. ya! tatapan topser itu yang paling menakutkan. bengis, dan tanpa rasa kasihan.

topser!

rendy terhenyak. bila diperhatikan bagaimana pembagian bola, itu yang aneh..

karena..

lagi-lagi rendy terhenyak, dia buru-buru bangkit lalu pergi keluar rumah sakit. menelepon reni supaya menjaga veren, lalu pergi ke rumah 'teman lama'....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

rendy melaju mobilnya dengan kecepatan cepat. tak lama kemudian, dia memberhentikan mobilnya di sebuah rumah.

tok tok tok

tak sampai semenit, pintu itu terbuka. orang yang membuka pintu pun kaget,

"lo? ngapain lo kesini?" kata ray terhenyak

"gue ada urusan ama lo. bisa bicara sebentar?" kata rendy tajam

"pasti tentang princess?"

"hh.. gue benci panggilan itu dari lo buat angel"

"calm down. lebih baik lo masuk"

rendy lalu melangkah ke dalam rumah lalu duduk di sofa. dia menatap ke sekeliling rumah. tak ada yang berbeda sejak dulu dari rumah ini. masih tetap nyaman.

"ada apa?" tanya ray

"apa lo ga ngerasa ada yang janggal ama pertandingan angel tadi?"

"jelas gue ngerasa. gue udah tau ada yang ga beres sama pertandingan titu"

"dan lo tau apa penyebabnya?"

"gue tau. tapi gue ga yakin" kata ray menatap rendy intens

"bilang apa penyebab itu ke gue"

terlihat ray menarik napas. lalu perlahan menjelaskan..

"gue perhatiin, topser itu biangnya. bukan satu tim itu. kalo lo perhatiin dengan seksama, bola yang nyebab-in tim kita jatuh semua, itu bola dari tangan topser. dengan kata lain, topser itu yang buat tim kita roboh satu-satu

"ketika bola itu di kembaliin dari anggota timnya, bola itu diterima dengan baik sama tim kita, karena bola yang di lambungin, searah dan pas buat dipassing, meskipun kadang kurang tenaga atau sebaliknya

"tapi ketika topser ini yang mendapat kesempatan buat kembaliin bola, bola itu ga tentu arah, kerendahan, ketinggian, bahkan dengan sengj dia nabrak topser kita."

rendy terdiam mendengar penjelasan ray. ternyata betul dugaanya. memang ada yang di sengaja sama tim lawan

"apa lo berpikiran sama kayak gue?"

"iya. tapi satu yang gue ga ngerti. kenapa pelatihnya diem aja? harusnya topser itu dikeluarin ato paling ga,diomelin!"

"oh c'mon rendy. masa lo ga nyadar juga? kejadian kali ini udah direncanain, dan rencana ini melibatkan satu tim bahkan sampai ke pelatih nya. jelas gue lihat, pelatihnya malah teriak dari pinggir lapangan. suruh anak anak tim nya ngoper bola ke topser. jelas itu semua di sengaja"

rendy terdiam. ini kenyataan yang tak disangkanya. itu berarti dia harus melakukan sesuatu

sapa yang merencanakan semua ini??

"ayo kita cari sama-sama sapa pelakunya!" kata ray seolah membaca pikiran rendy

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

DI TEMPAT LAIN

"ini uang lo" kata seorang perempuan lalu memberi amplop kepada seorang pria

"sip. thanks. btw gue ga mau pekerjaan kayak gini lagi. bisa-bisa pekerjaan asli gue dicabut! dan murid-murid gue pun dikeluarin" kata laki-laki itu.

"iya gue tau" kata perempuan itu sambil tersenyum sinis, lalu pergi dari laki-laki itu. melangkah menuju sebuah mobil. lalu masuk ke dalam mobil, dimana disitu ada seorang cowok

"kita siapin rencana kedua" kata perempuan itu kepada seorang cowok yang tersenyum sinis.

you are my loveWhere stories live. Discover now