gue binguuuuuuung1
ini cerita pembacanya hampir 500 orang. tp ga ada yang vote atau komen.
suaranya pada kemana????????
gue ga tau yaa.. ini cerita terlalu jelek, jelek, biasa, atau bagus (ga ada sangat bagus--> kalo pun ada berarti tuh orang ngibul)
tapi tenang aja. gue tetep lanjutin ini cerita. hehehe
visit my blog : www.verenangelia.blogspot.com
follow my twitter: @veren_angelia
take care and enjoy it ^.^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"ray?" kataku kaget.
di depanku ini Ray. masih inget Ray kan? yang ditiban aku dua kali huehehe
dia datang ke rumahku. dia ada di rumahku??
dia memakai kaos di padu kemeja yang ga dikancing. dengan celana jeans rambutnya sedikit aca-acakan.
well.. dia kelihatan maskulin dan hmmm.. cool i think
wuss
aku merinding. ini kenapa ada hawa-hawa ga enak ya. aku jadi teringat rendy yang menyuruhku untuk menjauhi ray. apa jadinya kalau rendy tahu, mama ku dengan mama ray dekat
atau, rendy memang sudah tahu?
tapi kalau rendy tau dan rendy 'pintar', dia ga nyuruh aku jaga jarak ama ray. karna pastinya susah melihat kedua orang tua kami akrab satu sama lain
"hei" kata ray sambil tersenyum kepadaku. mata nya yang tajam menatap ku.
jujur, aku salting, melting atau apalah namanya itu. dan aku ga tau kenapa bisa gitu
hiii.. ngeri
"lho, kamu udah kenal ren? " tanya mama bingung
"mmm.. udah ma. kan sekolah dia pernah sparing sama sekolah ku. yang aku bareng rendy jadi panitia kemarin ma" jawabku
aku menatap ray
lho, kenapa dia seperti terlihat terkejut? apa karna aku menyebut nama rendy?
mungkin karna merasa aku memerhatikannya, dia dengan cepat menyembunyikan rasa terkejutnya
"duuh,, ga nyangka anak kita udah saling kenal jeng. hahaha" kata mama ray
"iya nih jenng. saya juga ga nyangka lhoo" kata mamaku ga kalah heboh
"veren, kamu makin cantik aja ya. dulu kamu udah imut, manis lagi. sekarang udah remaja, makin cantik saja hahaha" puji mama ray
aku hanya tersenyum mendengarnya
"anak jeng juga kok. lihat tuh ray makin ganteng. gayanya juga makin dewasa. hahaha" kata mama ku lagi
ini kalo diikutin obrolannya, bakalan panjang X lebarX tinggi. kayak rumus persegi panjang. ga bakal ada abisnya.
aku mencoba mengendap-ngendap ke kamar, namun..
"veren, kamu mau kemana? tidur lagi? ga boleh. kamu temenin mama ngobrol sini ama tante ama ray" kata mamaku ganas
yaaaaa... parah sih. nih kuping dijamin cepet merah dengerin ibu-ibu ngomong ga kelar-kelar!
dengan lesu, aku kembali ke tempat dudukku di samping mama. mama dan tante heboh ngobrolnya
sementara ku lihat ray menatapku terus.
tuhan, kirimkan lah bala bantuan mu padakuuuuu hiks hiks
da sepertinya dewi fortuna memihak padaku. karna tiba-tiba..
tiiiit tiiiit
suara bel rumah berbunyi. dan tak lama kemudian kepala rendy muncul di pintu
huaaaa.. rendy.. cimit cimit penolongkuuuuuu
"permisi tante" kata rendy sopan
"hey rendy. masuk dong ke sini. " kata mama ku ramah
rendy terlihat mau masuk tapi di urungkan karna melihat ray
seketika pandangannya menjadi kaku
dan ku sadari, ray juga menatap rendy. mereka saling memandang. duh, kok hawa nya makin ga enak ya?
" rendy ayoo masuuk" kata ku sambil menghampiri rendy, mengajaknya masuk dengan menggandeng lengannya
ray melihat tangan ku yang melingkar di lengan rendy. dan rendy juga terlihat kaget dengan perlakuanku itu.
mau gimana lagi. ini supaya mencairkan suasana.
"rendy, ya ampuun kamu juga sudah besar ya" kata mama ray
lho? kok tante bisa kenal ama rendy?
aku mengernyit bingung. ada sesuatu yang tak ku ketahui disini
"tante, kenal ama rendy?" tanya ku ragu
"iya dong sayang. kalian bertiga kan temen waktu kecil dulu. kalo main maunya bertiga terus. hahaha" kata mama ray
aku makin bingung. kapan aku main dengan ray
"iya veren. ray kan pindah dulu waktu kamu kelas 1 sd. makanya sekarang kamu mainnya ama rendy terus" jelas mamaku juga
hah?? oooh iyaaa.. sekarang aku ingat
ray itu temen kecil ku dulu. dia orangnya gendut dan dulu panggilannya bukan ray. tapi bobon. aku dan rendy yang menjulukinya seperti itu. karna dia gendut dan pendek
aku melirik rendy. dia hanya menatapku. tangan ku masih di lengannya.
seingat ku, ray itu pindah karna perkerjaan ayahnya di luar kota. dan sekian lama dia pergi, dia muncul lagi!
tiba-tiba tubuhku menegang. sepertinya rendy menyadari hal itu karna pegangan ku padanya mengerat.
"tante, saya sama angel mau ke depan dulu ya. permisi" kara rendy sambil menariku.
aku melihat mama dan tante manatapku bingung. dan ray yang memerhaikan kami dengan matanya yang tajam
rendy membawaku keluar rumahy. di taman sebrang rumahku. kami duduk di salah satu bangku taman yang ada
"lo udah inget?" kata rendy tenang. aku melepas tanganku dari lengannya
ya ialah aku ingat! ray itu adalah anak kecil yang aku dan rendy usilin waktu kami kecil. dia pernah nagis berulang kali karna aku dan rendy mengejekinya. dia mau berteman dengan kami. namun kami menjauhinya.
nama nya juga anak kecil. terlalu jujur! kami mengejekinya dengan segala macam kata. kami mengusirnya waktu dia datang karna ingin bermain dengan kami.
jadi aku tak kaget kalo ray muncul lagi karna ingin bales dendam dengan ku dan rendy!!
aku hanya terdiam.
ini akan membuat sebuah masalah yang lebih besar.....
YOU ARE READING
you are my love
Teen FictionVeren, murid yang baru masuk SMA ini harus melewati berbagai tantangan persahabatan dan berbagai lainnya. Rendy, sahabatnya dari kecil, selalu melindunginya dari berbagai hal apapun. bagaimana kisah kedua remaja ini?