Rendy

688 11 0
                                    

halo loha.. dibaca yaa.. jangan lupa di vote ama di comment :D

~~~~~

hari ini aku sibuuk boo.. udah kaki ku masih sakit karna pagi tadi, masih juga harus bolak balik ruang guru ama ruang osis.  itu dimulai dari istirahat. kak erik dan aku ke ruang guru ketemu pak Hari. kan kemarin belum ketemu. ga kusangka di ruang guru juga ada Rendy sama kak shinta. and, pak Hari sukses buat aku cengo. aku dan kak Erik di suruh masuk osis.  huuft.. padahal aku paling males kalo soal organisasi beginian. katanya, aku dan kak erik udah di pasangkan. aku sama Rendy. dan kak Erik sama kak Shinta. boseen deh ama Rendy mulu.

akhirnya aku sama Rendy kampanye ke masing-masing kelas. kesiksa banget deh hari ini. udah di tabrak mobil, masuk osis,  musti naik dari lantai 1 ke lantai 4 ke lantai 1 pula. kaki ku nyut-nyutan.

aku duduk lemas di kantin

"nih" kata Rendy menyodorkan minuman kepadaku. langsung saja aku minum. hauus

"thanks'' kataku singkat

"napa kaki lo?" tanya rendy sambil melirik kaki ku. harus kuakui dia cukup baik hari ini. seolah dia tau aku kesulitan berjalan, dia mebawakan poster untuk kampanye. jadi aku ga perlu membawa poster yang gueede banget itu

"ditabrak mobil" ucapku sabil memijit kakiku

"lha?? kok bisa?" tanya nya heran. nadanya juga menunjukan kalo dia khawatir

"gara-gara gue udah telat. jadinya lari. eh tau-tau di tabrak deh. tapi gapapa kok" kata ku

"yaaa.. karna gue ninggalin lo ya?? sory deh.. gue cepet-cepet soalnya" kata Rendy

"udah gapapa kok. lagian sekarang juga udah gitu sakit" kataku

rendy langsung berpindah tempat duduk. kesamping aku. pelan-pelan ia menaikan kakiku ke pangkuannya. dia meperhatikan luka di lututku. 

"kenapa?" kataku

dia diam saja. dia lalu melihat pergelangan kakiku. dia memijat-mijat kaki ku.

"sakit ga?" kata nya sambil melihatku

"sakit" jawabku sambil meringis

dia lalu memutar-mutar pergelangan kakiku. lalu..

TRAAK!

"aduuuuuuuh!!" teriak ku

langsung aku melotot ke arah rendy. gila apa nih orang??!!! dia menarik kakiku. sakit bangeeet

"apa-apan sih lo??" teriak ku kencang

"kaki lo tuh terkilir. makanya sakit. gue lempengin kaki lo" kata dia santai

aku diam saja. sakiit. pas di tarik maa dia kaki ku malah ga bisa gerak. paraaah!!

" kaki guee ga bisa geraak rendy" kata ku sebal

"ya emang gitu pertamanya. ke uks aja yuk." sahut dia sambil beranjak berdiri

"gimana mau berdiri, kaki aja susah digerakin" kata ku ketus. emang bener kok

lalu tiba-tiba saja rendy mebopongku. langsung tanganku melingkari leher rendy. kaget. tega bener sih dia. mau gendong bilang dulu kek.

"rendy.. lo mau ngapain.. turuniin.. malu tau diliat anak-anak." bisik ku kesal

"udah bocah diem aja" kata Rendy. dih?? songong sekale dia. ngatain aku bocah

sesuai perkiraanku, dari kantin ke uks, anak-anak melihatku dengan rendy. ada yang tatapannya antusias, penasaran, bingung, iri, sampai acuh. yang iri tuh pastinya para cewek. secara rendy merupakan cowok favorit di sekolah ini. berhubung aku sahabatnya aja jadi aku bisa deket ama dia. tapi duuh.. malu banget..

'pura-pura pingsan aja kali ya..' ide licik ku pun keluar.

''untung badan lo ga terlalu berat. kalo berat ogah gue gendong lo" kata Rendy sadis

"pliiis deh ya.. gue juga ga minta di gnedong ama lo kok. jadi jangan ngerasa bangga ya" kata ku lebih sadis

akhirnya kita sampai juga di uks. Rendy mendudukan ku di ranjang. oke.. sekarang aku ketakutan. bukan karna aku penakut lho yaa.. well.. iya deh aku emang penakut. aku takut sendirian di uks ini. uks ini jarang dijaga. jadinya udaranya sembab, udah gitu lampunya juga redup karna udah lama ga diganti. masih mending gudang deh dari pada uks.

dengan cekatan Rendy mengambil kotak p3k lalu menganti plester ku. hanya 2 menit, lututku udah diganti plesternya. 

"udah sekarang lo tiduran" kata rendy

"ga mau akh. takut gue kalo tiduran" tolak ku

"gue yang jagain" kata rendy sambil mendorongku untuk tiduran

aku pun tidur di ranjang. Rendy sendiri menemaniku di kursi di samping ranjang sambil memejamkan matanya. aku melihat Rendy terus

ganteng. satu kata itu cukup untuk Rendy. dia adalah teman ku dari SD. rumahnya di sebelah rumahku. pertemuan pertama kami adalah pas mama dia bermain ke rumah ku. akhirnya kami satu sekolah. pulang pergi bareng. kadang-kadang dia acuh ga acuh. kadang-kadang dia jail. kadang-kadang dia juga perhatian seperti sekarang ini.

aku ingat. dulu sewaktu kecil, bila aku di jahatin sama anak cowok di dekat rumahku, rendy lha yang membelaku. memarahi anak-anak itu. pernah aku nangis karna di jauhin sama anak-anak cewek di rumah ku. tapi Rendy lha yang menemaniku. 

aku memperhatikan mukanya. hidungnya mancung. kulitnya sawo matang. rambutnya dipangkas rapi. dan matanya pun tajam. mata itulah yang mengetahui apa aku punya masalah atau tidak. mata itulah yang mengtahui apa aku bohong atau tidak.

tingginya hampir sama denganku. dia lebih tinggi sedikit. badannya juga berisi. mungkin hasil olah raga yang ia tekuni dari dulu sampai sekarang

"udah gue bilang lo tidur aja" kata dia sambil membuka matanya. menatap ku dengan tajam

"hah? iya iya" kata ku gelagapan. takut di pergoki lagi oleh dia.

lalu, aku pun terlelap dalam tidurku. tidakl menyadari bahwa ada tangan yang mebelai wajahku dan merapikan rambutku. rendy.

you are my loveWhere stories live. Discover now