ancaman 2

175 4 0
                                    

ATTENTION PLEASE

lohaa haloo

sorry ya kemarin banyak typo nyaa.. soalnya uploadnya pake tab.. kan komputer lagi rusak sak sak..

ooh iyaa.. berhubung cerita ini sudah mau 'END' , author mau nanya

pilih Rendy atau Ray?? 

hehehe harap di jawab di kolom komen yaa.. penting soalnya ;)

bagi pembaca yang belum vote.. kalo enjoy sama cerita author, boleh banget di vote lhoo.. supaya author nnt bisa tau cerita ini bagus atau ga ;)

dan buat pembaca yang gemes nih karena ada 1 2 yang kurang, boleh di koment, contohnya 'ini cerita sih lumayan, tapi .......' 

nah boleh tuh diiisi titik titik nyaa

udah deh mendingan lansung tancap wkwkw.. terima kasih atas perhatiannya.. jangan lupa voment yaaaw ;D

follow my twitter @veren_angelia

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 

"angel" 

sebuah suara memenuhi gendang telingaku. namun aku masih menutup mata.

"angel"

suara itu kembali terdengar lalu kurasakan ada tangan yang merapikan anak rambut di dahiku.

"hmmmmm" kataku tapi belum membuka mata

"angeel.. bangun doong udah jam 6 nih" suara itu muncul lagi bersamaan dengan sebuah tangan yang mengucang-guncang pinggangku.

"apaa sih ndy?? masih ngantukk" kataku membuka mata dan langsung melihat wajah tampan di depan ku ini.

"ayuuuk sekolah" kata rendy sambil mengacak-ngacak rambutku.

"gamauu.. masih ngantuk.. 15 menit lagi. oke??" kata ku memberikan penawaran kepadanya

rendy tampak menimbang-nimbang.

"oke.. geseran doong" kata rendy.

aku langsung menggeser badan ku dan rendy langsung berbaring di sebelahku. setelah dia berbaring dengan cepat aku berbalik menghadapnya. 

aku memerhatikannya. rendy sudah memakai seragam sekolah.

keren. andai dia jadi cowok aku.

hei! apa yang kau pikirkan veren? dia tak mungkin menjadi pacar mu. mustahil! lebih baik buang jauh-jauh pikiran konyol mu itu! sebuah suara memperingatkanku

hei! kenapa tidak mungkin?? tak ada yang mustahil kau mengerti? tok kau sudah terbiasa dengan dia. kenapa tidak pacaran saja?? kalian cocok kok! sebuah suara malah menampis suara 1.

haah! aku bisa gila dengan semua suara yang ada di otakku ini!

aku melihat rendy memejamkan mata sambil menaruh tangannya di bawah kepala sebagai bantal.

aku pun menaruh kepala di lipatan tangannya sambil memejamkan mata.

nyaman. dan bau harum tubuhnya menenangkan ku. aku ingin kembali tidur. 

kemarin aku tak bisa tidur. yaa.. you know what.

surat ancaman itu, masih memenuhi benakku. 

sapa yang mengirimnya. apa maksud orang itu dan apa yang orang itu lakukan padaku.

itu masih menjadi penyataan sampai aku menemukan orang itu lalu akan kuganti menjadi pertanyaan.

siapa? anak sekolah ku? kalo iya, dengan sapa saja aku mempunyai masalah.

you are my loveWhere stories live. Discover now