ancaman1

167 6 0
                                    

Holaaa semuanyaaa *mata sembab*

Sory yaa kelamaan update. Ada masalah. Ini kronologisnya:

Cerita-save di words-sudah DISELESAIKAN-modem ga ada-ketika modem ada-komputer rusak-data HILANG

Author nangis.. hiks hiks *dalam hati*

Jadi karena insiden itu authornya telat banget update ceritaa.. padahal lagi seru nya yaa kawann.

Okee deh.. langsung ciaooo ajaa yaa ke part 34! Wkwk

Follow my twitter @veren_angelia

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Thanks buat hari ini ya ndy" kataku sebelum berpisah dengan rendy di pagar

"Iya.. gue seneng akhirnya lo bisa sekejap lupain masalah lo. Jangan sedih lagi ya" kata rendy sambil mengusap kepalaku.

"Sekali lagi, thanks ya ndy. Gue mau masuk dulu. Bye rendy" kata ku

"Bye angel" kata rendy sambil memasuki rumahnya

Aku langsung masuk ke kamar setelah aku menyapa mama dan papa yang ada di ruang tamu sambil menonton tv. Setelah sampai di kamar aku langsung mengunci pintu dan merebahkan diriku di kasur.

Pikiran ku mengawang di kejadian di dufan.

Tidak. Bukan kejadian. Melainkan pertanyaan.

Apa jadinya bila tak ada rendy disisiku???

Tak ada yang menemani hariku. Tak ada yang menghiburku. Tak ada yang mengerti aku.

Hmmmmm...

Sepertinya aku terlalu bermanja pada rendy. Apakah aku harus menjauh? Berusaha untuk tidak bergantung kepada dia lagi?

Tidak. Aku tak bisa. Aku sudah terlalu bergantung pada rendy dan rasanya aku tak bisa jauh darinya

Apa... aku sudah jatuh cinta padanya???

TOKTOKTOK!!

Aku terlonjak. Membuyarkan lamunan ku seketika saat mendengar jendela kamarku diketuk kencang.

Aku langsung menoleh ke arah jendela. Perlahan tapi pasti aku menuju ke arah jendela

Ku lihat ada sehelai kertas tertempel di jendela kamarku. Aku mengambilnya, membuka, lalu membaca surat itu. Dan dalam sepersekian detik, aku terlonjak

LO GA BAKAL HIDUP TENANG!

Ditulis dengan huruf kapital dan tinta merah.

Siapa orang yang berani mengirim surat ini??!

Tanpa pikir panjang aku langsung menuju balkon lalu mencari sosok yang ada di sekitar lingkungan rumah ku.

Dan aku melihat ada satu sosok menuju taman!!

Aku terus memerhatikan sosok itu, berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa orang itu yang mengirim surat ini.

Tiba- tiba orang itu berbalik. Dan melihat ku tepat di manik mata ku.

Dia! Pasti dia yang mengirimnya.

Aku langsung bertindak cepat. Dengan sigap aku menuruni tangga dan berlari menuju taman yang ada di depan rumahku. Aku tak menghiraukan panggilan mama dan papa.

Pokoknya aku harus segera menemui psikopat gila itu!

Setelah aku sampai di taman, tak ada sapa-sapa di situ.

Dimana orang tadi??

Taman terasa sangat gelap sekarang. Hanya sedikit cahaya yang masuk dari lampu taman.

Aku terus memasuki taman.

"Hey. Sapa disitu? Keluar! Dan jangan seperti pengecut!" Kataku sambil mencari-cari dimana orang yang tadi aku lihat. Aku yakin kalau orang itu masih disekitar sini!

Kresekkresek!

Semak di belakangku bergoyang. Menandakan baru saja ada orang yang melewatinya.

"Hey! Ada sapa disitu??!"

Aku melangkah menuju semak yang tadi bergoyang itu.

1

2

3

SREK!

Aku mengibas semak itu. Dan,tak ada sapa-sapa!

Aku menengok ke kiri kanan. Pasti. Orang itu pasti ada di sini.

Aku melihat kembali ke dalam semak. Mencari petunjuk

Dan aku menemukan kembali surat putih tadi.terdapat di antara semak-semak

Dengan cepat aku membuka lalu membacanya

DATANG KE ATAP SEKOLAH JAM 5 SORE!! JANGAN BERITAHU DAN AJAK SEORANG PUN!

Sepertinya ini dari orang yang tadi kulihat. Karna tulisannya sama dan ditulis dengan tinta merah juga

PUK!

Dengan cepat aku berbalik karna sebuah tepukan di bahuku. Rendy.

"Ngapain ada disini?" Tanya rendy sambil menatapku curiga. Dengan ceoat aku menyembunyikan kertasndi belakangku.

"Hah? Ga ngapa-ngapain kok ndy. Lagi nyari udara segar aja." Bohong ku.

"Malam-malam gini?"

"Iy.. iya" kata ku gagap

" terus tadi kenapa lari-larian?"

Holy shit! Sepertinya dia mendengar suara langkah ku saat aku berlari ke taman.

"Mmmm.. iya.. tadi gue lari-larian,mau ngejar kucing. Tadi disini. Kucingnya lucu. Tapinpas gue dateng, udah kabur" kataku ga nyambung

Rendy terdiam. Dia hanya menatapku.

"Udah ya ndy, gue mau masuk ke dalam dulu" kataku sambil berlari ke dalam rumah. Takut rendy menanyakan apa yang akunsembunyikan di balik punggungku.

Maaf ndy, bukannya aku tak mau memberitahumu. Tapi, aku tak mau kamu celaka karena aku

*rendy pov*

Dia tak pandai berbohong. Sungguh.

Terlihat dari caranya berbicara dan matanya yang tak mau mebatap ke arahku.

Sebenarnya apa yang dia sembunyikan?

Aku lihat dia berlari ke arah taman seperti orang yang kalap sesuatu yang dia ingikan akan lenyap bila dia terlambat. Yang jelas bukan kucing.

Aku kangsung menghampirinya ke sini, melihat dia sedang membaca sesuatu.

Kenapa dia tak mau menunjukan dan memberitahu apa yang sebenarnya terjadi?

Apa ini ada hubungannya dengan masalah voli waktu itu?

Aku memijit keningku. Bila benar ini ada hubungannya, maka dia ada di dalam bahaya.

you are my loveWhere stories live. Discover now