Chapter 03

652 99 7
                                    

___ Infinity Love by AR Yizhan ___

___ Infinity Love by AR Yizhan ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Happy Reading *

🧡🧡🧡

Bagi Wang Yibo, mungkin semua hal yang terjadi saat itu tidak akan pernah bisa hilang dari benaknya. Bahkan hampir selalu menghantuinya selama tahun-tahun yang ia lewati. Suasana di tepi danau semakin menghanyutkan Yibo dalam bayangan yang terus berputar. Nyaris tak menyadari jika dirinya saat ini bersama anggota lain yang berkumpul andai Gabriel tidak memanggilnya.

“Yibo, giliranmu..”

Yibo serentak berpaling. Menghela nafas sesaat sebelum bangkit yang tanpa ia sadari sempat duduk di bebatuan tepi danau. Dan lagi-lagi, adegan yang ia lakukan mengingatkan semua hal tentang kisah cintanya yang suram.

“Ternyata, aku adalah orang yang bodoh, selamanya tidak dapat mengerti perasaan sendiri, sampai bisa melewatkan begitu banyak kesempatan untuk bisa bersama denganmu.”

Yibo seolah menatap sosok yang dicintainya, berdiri dengan sorot mata penyesalan juga rasa cinta yang dalam. Tanpa ia sadari tangannya terulur mengusap pipi gadis di depannya.

“Apakah kau mau memaafkanku? Maukah kau menerima cintaku?”

Sutradara Li yang menyaksikan adegan sedikit mengernyitkan kening namun tidak berusaha memotong adegan. Ia justru merasa perlakuan pemuda itu menambah suasana romantis menjadi sangat kental.

“Kali ini, aku pasti bisa sepenuhnya menyayangimu. Mengatakan bahwa aku mencintaimu...”

Senyum sedih bercampur bahagia terpatri di bibirnya seraya menarik bahu si gadis ke dalam pelukan.

Begitu erat.

Matanya terpejam seakan merasakan sosok yang balas memeluknya memahami semua ungkapan perasaan yang ia pendam selama ini.

“Aku mencintaimu...”

Xiao Zhan...

Pelukan itu akhirnya terlepas setelah sutradara Li mengakhiri adegan.

Gadis yang menjadi lawan main itu kini melangkah beriringan menuju tempat istirahat. Seraya mengusap sudut mata, ia melirik aktor tampan yang hanya membisu seolah pikirannya sama sekali tidak berada di tempat itu.

“Yibo, suasana hatimu tadi sangat bagus, aku benar-benar terbawa dalam aktingmu. Sikapmu tadi sangat menyentuh.”

Senyum tipis Yibo terulas. “Mungkin, karena aku pernah mengalaminya.”

Gadis itu nyaris tertawa. “Jangan bercanda. Sosok sepertimu tidak mungkin mempunyai alasan hatimu bisa hancur, yang ada para gadis di sekeliling yang patah hati,” ia berkata seraya menggeleng tak percaya.

“Aku juga orang biasa, tidak sesempurna yang dilihat orang lain,” balas Yibo.

“Kau terlalu merendah,” si gadis kembali menggelengkan kepala.

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang