Chapter 11

523 86 12
                                    

___ Infinity Love by AR Yizhan ___

___ Infinity Love by AR Yizhan ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Happy Reading *

🧡🧡🧡

Pertunangan yang cukup menguras keuangan itu tidak meninggalkan bekas apapun terhadap Yibo, justru dirinya kini terombang-ambing dalam perasaan galau. Sosok yang dinantinya sama sekali tidak muncul. Sosok bernama Sean atau mungkin dia sebenarnya pria bernama Xiao Zhan yang ia kenal sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya. Seperti biasa hanya mengirim direktur tampannya untuk menghadiri acara.

Setelah resmi menjabat sebagai pimpinan utama di perusahaan, ia kini terlihat duduk di kursi kerja tinggi berlapis kulit berkualitas. Menyandarkan kepala, mata terpejam dan benaknya dipenuhi bayangan masa lalu yang tak kunjung pudar. Bayangan yang semakin hari semakin menyiksanya oleh kerinduan pada sosok manis yang sekarang entah berada dimana.

Itupun masih dipenuhi dengan keraguan, apakah Xiao Zhan masih mencintainya atau benar-benar melepas semua ikatan yang pernah menjalin keduanya.

Permintaan Xiao Zhan saat itu sangat tidak masuk akal, bahkan setelah mengucapkan kata-kata perpisahan tidak sekalipun keduanya kembali bertemu sampai dirinya kembali ke China. Meneruskan kehidupan dengan hampa, susah payah bangkit dari keterpurukan karena patah hati yang sama sekali tidak ia harapkan. Pria manis itu benar-benar memutuskan kontak dan menghilang dari kehidupannya.

Ketukan di pintu hitam ruangan membuat hembusan nafasnya terdengar. Ia membuka mata dan melihat Gabriel memasuki ruangan membawa beberapa map di tangan.

“Yibo, manager personalia telah menerima beberapa lamaran. Sebagian sudah diinterview, mereka juga sudah menentukan posisi apa saja yang akan diisi. Bagian personalia ingin kau memeriksa ulang untuk memastikan posisi karyawan baru,” gadis itu berkata seraya menyodorkan tumpukan map yang ia letakkan ke atas meja.

“Hmm, akan kulihat,” Yibo memegangi leher, menggerakkan perlahan untuk menghilangkan rasa pegal dan kaku yang membuat otot lehernya tegang.

“Sepertinya kau tidak pernah beristirahat dengan benar, Yibo. Kau selalu terlihat lelah.”

“Bagaimanapun aku harus tampil meyakinkan dalam perusahaan. Tidak bisa berleha-leha dan hanya menerima hasil tanpa bekerja. Aku tidak ingin mengecewakan ayahku.”

Yibo menarik tumpukan map dan mulai memeriksa.

“Mungkin ada hal lain yang sebenarnya mengganggumu,” kembali gadis itu menyahut namun ia sadar tidak punya hak untuk mencampuri urusan pribadi bosnya. “Kau ingin minuman? Aku akan membuatkan untukmu.”

“Kau tahu apa yang aku suka.”

“Baiklah.”

Gabriel berbalik dan meninggalkan bosnya yang serius mengamati berkas lamaran.
Sekian menit Yibo memeriksa data yang masuk hingga satu nama membuat matanya yang terasa lelah membelalak tak percaya.

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang