Chapter 32

479 94 24
                                    

___ Infinity Love by AR Yizhan ___

___ Infinity Love by AR Yizhan ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Happy Reading *

🧡🧡🧡

Tidak ada yang menginginkan ketika kebenaran kadang begitu menyakitkan. Kadang memilih untuk tidak mengetahui kebenaran hanya untuk melindungi diri sendiri dari perasaan sakit. Tetapi kebenaran selalu tetap ingin diketahui meskipun membuat perasaan sendiri menjadi menderita.

Mungkin itu yang dirasakan Wang Yibo saat ini. Dengan melakukan hal yang mungkin tidak akan pernah diduga kekasihnya sama sekali, ia kini mengetahui semua pembicaraan tentang apapun yang terjadi antara Sean dan Yangyang. Saat itulah ia mengetahui semuanya, dan kini ia hanya duduk termenung di ruang pribadinya. Tatapan kosong menembus beningnya dinding kaca dengan suara-suara yang memenuhi gendang telinga.

Suara itu berasal dari dua orang yang kini berbincang di satu ruangan, ruang pribadinya Sean.

Langit pagi itu sedikit berawan dibayangi lapisan kelabu yang menutup sinar mentari pagi. Sambil memegangi bandul yang menggantung di leher, Sean berdiri menghadap dinding kaca, sedangkan satu tangan lain masuk ke dalam saku celana. Tatapannya jauh ke depan namun telinganya mendengarkan semua perkataan yang meluncur dari bibir Yangyang.

Direktur muda berkacamata itu duduk di sofa pribadi Sean yang terbuat dari kulit hitam lembut, berbicara panjang lebar tentang penemuan yang diungkapkan detektif Qin.

“Video rekaman pernyataan Zhang Yuanfei sudah aku copy, untuk berjaga-jaga jika dia tetap tidak mau menerima bukti dan menghancurkan kamera ini,” ucapan Yangyang diakhiri dengan meneguk air minum dari botol.

“Kenapa Ah Fei begitu bodoh,” Sean bergumam, sedih dan penuh penyesalan. Warna mukanya begitu murung.

“Dia melakukannya demi kebahagiaanmu, meskipun kau tidak langsung menyadarinya.”

“Kecelakaan itu sangat kebetulan.”

“Aku juga tidak menyangka,” balas Yangyang. “Mungkin – hal ini bisa kau jadikan untuk balas menuntut Zhang Yixing.”

“Tapi adikku jelas berdiri menghadapi maut,” suara Sean sedikit gemetar.

“Setidaknya, kebenaran ini bisa menghentikan tindakan Zhang Yixing semakin jauh. Dia harus disadarkan,” Yangyang beranjak bangkit, melangkah mendekati dan menepuk bahu Sean.
“Dia seperti dirimu dulu, dikuasai dendam dan menyalahkan seseorang tanpa memeriksa lebih jauh. Selain masalah kakaknya, tindakannya juga dipicu karena perasaan yang tidak bersambut. Jangan sampai dia melakukan kejahatan yang bisa menyebabkan dirinya berurusan dengan pihak berwajib. Dia lebih kasihan darimu.”

Sean menggeleng lemah. Perasaannya saat ini diliputi berbagai emosi yang membaur di dalam diri.

“Aku merasa justru diriku lebih jahat darinya. Aku hampir menghancurkan usaha seseorang bahkan itu adalah milik ayah dari sosok yang aku cintai, bahkan aku menyakitinya dengan memutuskan dan meninggalkannya begitu saja. Aku nyaris membuat paman Wang dalam bahaya karena sakit. Setiap kali mengingat hal itu, diriku selalu dihantui perasaan bersalah. Aku sangat bersyukur paman Wang bisa kuat dalam menghadapi penyakitnya,” sesaat Sean berhenti bicara, menggigit bibir dengan mata beningnya yang mulai berkaca-kaca.

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang