UNCOVER 45

1.2K 182 40
                                    

Pov Jennie

"Jendeuki...".

Aku langsung mengalihkan tatapan ku untuk melihat seseorang yang memanggil ku.

Bisa kulihat dengan samar Jisooni lah yang memanggil ku,dia sedang berdiri menatap ku di sebelah sofa ku.

Aku beranjak berdiri tak percaya akan kehadiran nya.

" jisooyaaa...? ". ucapku sambil memijat sedikit pelipis ku, aku rasa aku terlalu banyak minum hingga kepala ku terasa pening.

Dia menghampiri ku dan dengan cepat dia memeluk tubuh ku dengan sangat erat.

Aku hanya terdiam mencerna apa yang sedang terjadi.

Apakah aku sedang berhalusinasi....?

Jika ini hanya halusinasi ku,aku tidak apa apa.
Setidaknya aku bisa bertemu dengan nya dan bisa sedekat ini dengan nya,
Ini sudah membuat ku bahagia.

Aku membalas pelukan nya dengan sama erat nya sambil terisak, menyalurkan kerinduan ku padanya.

Beberapa detik berlalu,dia melepaskan pelukan nya, sekarang dia menangkup kedua pipiku, kemudian menghapus air mataku dengan ibu jarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa detik berlalu,dia melepaskan pelukan nya, sekarang dia menangkup kedua pipiku, kemudian menghapus air mataku dengan ibu jarinya.

Dia tersenyum sambil terisak saat menatap wajah ku yang begitu dekat dengan wajah nya.

Ahh..aku sangat merindukan senyuman nya,dan semua yang ada pada dirinya...
Bisakah aku terus berhalusinasi seperti ini?.

..


Ibu jarinya yang tadinya menyapu air mata di pipi ku kini turun membelai lembut bibir ku yang basah karena terkena air mata ku.

Dan...

Cupp...

Dia mengecup bibir ku singkat,bola matanya nya selalu mengikuti pergerakan bola mataku.

Aku memejamkan mataku, menghapus jarak di antara kami, dan menyatukan kembali bibir kami, karena aku ingin lebih dari sekedar kecupan.

Dia menyambut bibir ku dengan baik, dia menarik pinggang ku agar tubuh ku merapat pada tubuh nya.

Aku benar benar merindukan nya.

Aku mulai melumat bibir atas bawah nya bergantian, saat mendapat kan respon baik dari nya.

Jisooni mengikuti alur ku bahkan dia ingin mendominasi ciuman ini, seperti nya dia juga sangat merindukan ku.

God..?! Aku rasa aku sudah gila berhalusinasi seperti ini...

Kami saling melumat bahkan suara decakan sangat nyaring terdengar di apartemen ku yang sedang sepi.

UNCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang