UNCOVER 19

2K 213 11
                                    

POV Jennie

"Jadi...?sampai dimana kita tadi?
aku mencintai mu ...?
dan....?". Aku tersenyum,mendekatkan wajahku padanya.

"Dan...aku juga mencintaimu...
jendeuki ku...".ucapnya malu malu, sambil membelai pipi ku.

Jarak kami sangat dekat,sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya.

" jadi..kajja..kita lanjutkan...!"ucapku bersemangat.

Kami kembali menyatukan bibir kami.

Ah....apakah ini mimpi lagi???.

..

Bibirku mulai melumat bergantian bibir bawah dan bibir atas nya, aku memasukan lidah ku kedalam mulutnya untuk mengabsen satu persatu giginya,lidah kami saling bertemu bertegur sapa di dalam mulut nya.

Kepala kami mulai bergerak berlawanan,kekiri dan kekanan.
Tangan ku mengelus ngelus punggungnya.

Puluhan detik berlalu,kami melepaskan pagutan kami, karena kami berdua membutuhkan oksigen, kami saling menatap mengikuti gerakan bola mata kami,lalu aku mengecup bibir hati jisooni yang sudah memerah.

jisooni membalas ku dengan mengecup dahi ku cukup lama,
posisi Jisooni masih sama, dia masih berada di pangkuan ku.

Aku menarik nafasku memeluk nya menghirup aroma tubuh jisooni yang aku rindukan, lalu mengecup leher nya.

Jisooni melepaskan kecupan didahiku, dia mendongakan kepalanya memberikan aku akses menjelajahi lehernya saat aku terus menyerang kulit leher nya dengan kecupan basah.

ah...rasanya aku ingin membuat banyak tanda cinta di lehernya,agar semua orang tau bahwa Jisooni hanya milikku seorang.

Aku melanjutkan menjelajahi lehernya, dengan menjilat nya, mengecup,dan menghisapnya, dibeberapa tempat di kulit putih lehernya,Jisooni membelai rambutku, dan meremas pelan rambutku ketika aku menggigit kecil kulit lehernya.

"mmhhhh....Jennieyaa...jangan terlalu banyak membuat tanda...".ucapnya dengan suara huskynya.

Suara nya saja sudah sangat sexy.

Aku tambah bersemangat membuat tanda di lehernya.

" emmhhpt...".dia menggigit bibir bawah nya lalu mendorong ku sampai aku berbaring kembali ke tempat tidurku.

"Sudah ?puas..?membuat tandanya?nona jendeukie? Jadi...bukankah seharusnya sekarang giliran ku?". Ucap nya di atas ku, sambil tersenyum smirk.

Aku hanya tersenyum menanggapi nya.

Dia kembali menyatukan bibir kami dan sedikit melumat bibirku.
Lalu mengecup pipiku, dan kecupannya turun ke leher ku.

Ah...bibirnya sangat lembut menyentuh kulit leher ku.

Dia mengecup terus menerus leherku,di beberapa titik, membuatku geli, lalu dia menghisapnya dan menggigit kecil kulit leher ku, membuat darah ku berdesir.

"Nghhh...jisooyaaah.... ".aku meremas rambutnya pelan.

Tiba tiba jisooni berhenti, dan mejauhkan wajahnya dari leherku. Dia membenarkan rambutnya,dan turun dari tubuh ku, lalu duduk disebelah ku.

"Waeyo..?kenapa kau berhenti..?
ada yang ingin kau tanyakan lagi..?". ucap ku bertanya,dan melirik nya di sebelah ku.

"Kita tidak bisa melanjutkan nya, jendeukie.... Lehermu sangat panas, aku sampai lupa kalau kau sedang demam". Ucapnya menyentuh dahiku.

" aku baik baik saja chuu,..ayooo lanjutkan...".aku merengek sambil memegang tangannya yang ada di dahiku.

"Aniyo..!Jennie yaa...kau sedang sakit, jadi istirahatlah!". Tegas nya dengan jari telunjuknya menekan bibirku yang sedang cemberut.

UNCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang