UNCOVER 33

1.2K 168 39
                                    

POV Jisoo

Aku mulai beraktifitas kembali, setelah aku terpuruk beberapa hari di rumah.
Aku hanya ingin bertanggung jawab atas pekerjaan ku yang saat ini sudah menumpuk.

Aku sampai di gedung YG bersama manager ku,ada beberapa kontrak produk yang harus aku tanda tangani sekarang.

Sesudah urusan ku selesai,aku berniat untuk pergi ke apartement Jennie, aku ingin memperjelas semua,tentang hubungan ku dan Jennie.

Karena ku pikir semuanya belum selesai dengan jelas.

Manager ku sudah duluan ke mobil, karena tadi aku ke toilet dulu.

Sekarang aku berjalan sendiri menuju lift,saat pintu lift terbuka, dadaku di buat sesak kembali saat melihat Jennie di dalam lift bersama GD oppa, mereka berdua sedang berbincang di sana.

Jennie dan Gd oppa hanya menatap ku,sampai Gd oppa memanggil ku.

"Jisooyaaa... Kau mau masuk?".ucapnya menggeserkan tubuhnya kedekat Jennie mempersilahkan aku masuk kedalam lift.

Aku hanya mengangguk, kemudian masuk kedalam lift,aku berdiri di belakang mereka,suasana menjadi hening.

Dengan sekuat tenaga aku mencoba menahan air mata ku terjatuh saat melihat punggung Jennie di hadapan ku, bolehkah saat ini aku berharap Jennie melihat ke arah ku lalu membawa tubuh ku yang rapuh ini kedalam pelukannya?dan berkata jika dia masih sangat mencintai ku?.

Tapi nyatanya itu hanya sebuah harapan ku saja,Jennie sama sekali tidak melirikku, dia malah mulai kembali membuka percakapan dengan Gd oppa.

Tatapan ku turun ke arah tangannya,
lalu melirik jarinya,dia sudah tidak memakai cincin yang dia bilang jika cincin itu adalah cincin pernikahan kami saat kami merayakan 2tahun hubungan kami,sedang kan aku dengan bodoh nya selalu memakai nya sampai pada detik ini.

Tangan jennie bergerak menggenggam tangan Gd oppa di hadapan ku.

Sekarang aku tidak perlu susah payah, menanyakan tentang penjelasan hubungan ku dengan Jennie, aku rasa Jennie memang bersungguh sungguh akan perkataan nya,untuk mengakhiri hubungan kami.

Aku mendongakan wajahku menahan air mata yang sudah berkumpul di pelupuk mataku.

Jika bahagia mu bukan bersama ku, aku bisa apa?.
Aku bahagia jika kau bahagia, meski kau tidak bersama ku.

Aku tersenyum miris menatap atap lift.

Pintu lift terbuka, Jennie dan Gd oppa keluar bersamaan dengan genggaman tangan mereka yang tidak lepas.

" jisooyaa...kami duluan ya...?".Gd oppa melambaikan tangan nya kepadaku.

Aku hanya menanggapinya dengan tersenyum,mataku terus mengikuti tubuh Jennie yang sudah menjauh pergi tanpa menoleh sedikit pun ke arah ku.

Pintu lift tertutup, air mataku keluar begitu saja tak terbendung membasahi pipiku, aku menggigit bibir bawah ku menahan isakan ku, tangan ku mengepal sampai kuku kuku ku tertancap di telapak tangan ku.

"Yak...jisooyaaa... Kenapa kau menjadi cengeng seperti ini?!!
hentikan hiksss...". Aku memukul mukul dadaku yang begitu sesak.

Ting..

Pintu lift kembali terbuka,

" Jisooni....! Gwenchana? ".Rose masuk kedalam lift lalu memeluk ku,aku membalas pelukannya dengan sangat erat,aku mengeluarkan isak tangisku, didadanya,sampai dada Rose basah karena air mata ku.

Entah berapa lantai yang aku lewati bersama Rose,aku hanya terus terisak di pelukan Rose.

Rose selalu mengusir orang orang yang akan masuk ke dalam lift, dia menutupi wajah menyedihkan ku dengan blazer besarnya, agar orang lain tidak melihat keadaan menyedihkan ku.

UNCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang