UNCOVER 7

2K 214 5
                                    

POV Jennie

Sudah terhitung satu minggu aku tidak bertemu dengan jisooni, aku sangat merindukannya,walau saat itu perkataannya terbilang jahat kepadaku, aku tidak bisa membencinya,rasa sayangku kepada nya jauh lebih besar.

Setiap hariku tanpa jisooni begitu sepi dan hampa.
aku ingin bertemu dengannya,tapi aku takut dia masih membenciku.
Tapi kenapa dia harus membenciku?.

Aku harus bagaimana ?

Sudah 3 hari aku diparis,untuk menghadiri fashion week paris.

Dan sekarang aku sedang di airport, untuk kembali ke korea.

Aku sangat merindukan jisooni, bisakah aku bertemu dengannya?

Aku sangat merindukan jisooni, bisakah aku bertemu dengannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba dikorea aku langsung ke dorm.
Rasanya aku ingin segera berbaring di tempat tidur ku yang empuk, mengistirahatkan tubuhku yang lemah ini.

Di dorm sangat sepi karena duo maknae pagi tadi terbang ke paris untuk menghadiri fashion week seperti ku, hanya saja jadwal penerbangan mereka berbeda dengan jadwal ku.

Saat aku membuka pintu,semua nya nampak gelap.

Aku menyalakan lampu dan berjalan ke arah kamar ku.

Saat melewati ruang makan aku melihat seorang wanita yang duduk membelakangi ku, ditemani sebotol soju.

Apakah dia hantu? Bukankah duo maknae sudah berangkat ke Paris?

Aku mulai melangkahkan kaki mendekat ke arah nya.

Dan aku rasa aku sangat mengenal wanita ini.

Aku tersenyum begitu saja, saat aku tau kalau wanita itu jisooni.

Aku berdiri disebelahnya,langsung mengubah ekspresiku menjadi datar,walaupun saat ini aku ingin menyambutnya dengan senyuman dan pelukan.

Aku takut dia masih marah padaku.

Dia mendongakan kepalanya,melihat kearahku dengan wajah merah, kurasa dia mabuk,tapi jisooni paling tidak bisa minum,kenapa dia minum soju?.

Aku tetap memperhatikan nya, diposisiku yang tidak berubah.

Dia berdiri dan menatapku dengan wajah yang begitu dekat dengan ku, sampai aku bisa mencium nafas nya yang berbau minuman.

Kemudian dia membuka mulut nya.

"Jendeuki...apakah benar ini kau?
aku tidak sedang bermimpi bukan?".
Ucapnya dengan suara rendah, dia menggenggam tangan ku.

Ucapnya dengan suara rendah, dia menggenggam tangan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang