UNCOVER 38

1.1K 190 16
                                    

Pov Jennie

Setelah aku menyaksikan Jisooni dan Rose bercumbu di apartement Jisooni, hatiku benar benar hancur, seharian aku hanya terus menangis tidak berbuat apa apa,aku bahkan tidak makan dan minum.

Gd oppa datang ke apartementku pun, aku mengusirnya,sekarang aku hanya ingin sendiri.

Setelah seharian menangis, aku rasa aku tidak sadarkan diri,mungkin sekarang aku sudah mati,karena aku tidak makan dan minum.

Meninggalkan dunia,mungkin lebih baik agar hatiku tidak sakit lagi?.

.
.
.
.
.
.
.
.

Tubuhku sangat kedinginan,tapi sekarang aku bisa merasakan seseorang sedang memeluk ku, tubuhku menjadi hangat,bahkan hatiku ikut menghangat.

.
.
.
.
Aku membuka mataku perlahan, pengelihatanku buram,cahaya di kamarku sangat terang,kulihat di sebelah ku,Jisooni sedang tertidur memeluk ku.

Apakah aku sudah mati atau aku sedang bermimpi?.

Aku membelai pipinya dengan perlahan.

"Aku merindukan mu jisooyaa... Jika ini mimpi.. aku tidak ingin bangun lagi,biar kan aku bersama mu seperti ini...". Aku mengecup dahi nya.

Tiba-tiba Jisooni terbangun lalu mendudukkan tubuhnya di tempat tidur, dengan lemah aku mengikuti nya duduk disebelah nya.

Aku kembali menyentuh pipinya sambil menampakkan senyuman cerah ku.

"Bogoshipo..".
Aku menarik tengkuk nya dan menyatukan bibirku pada bibirnya,
Aku memejamkan mataku,lalu mulai melumat bibirnya, Jisooni memejamkan matanya dan membalas lumatan ku.

Aku menarik tengkuk nya dan menyatukan bibirku pada bibirnya,Aku memejamkan mataku,lalu mulai melumat bibirnya, Jisooni memejamkan matanya dan membalas lumatan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini editan siapa sih!🌚)

Aku meneteskan air mataku, ini mimpi yang benar benar aku ingin kan,aku tidak ingin bangun lagi.

Kami masih saling melumat, kepala ku dan kepala Jisooni mulai bergerak berlawanan, aku ingin mengutarakan betapa rindunya aku kepada nya lewat ciuman ini walaupun ini hanya sebatas mimpi.

Setelah beberapa menit kami saling melumat, aku melepaskan pagutan ku, aku menatap lekat wajah Jisooni, bisa kulihat matanya kini terlihat berkaca-kaca, apakah kau juga merindukan ku Jisooyaaa?.

Tangan ku kembali membelai pipinya menggunakan ibu jariku,lalu menyatukan dahiku ku pada dahinya.

Aku kembali mengecup dahi nya lalu memeluk tubuh yang sangat aku rindukan.

Hahh...aku sangat merindukan kehangatan seperti ini...

"Jisooyaaa... Bisakah kita seperti ini terus...? Aku tidak ingin bangun...
Aku hanya ingin kita seperti ini...hiks..". Aku terisak memeluk tubuh nya sambil memejamkan mataku.

.
.
.

Tiba-tiba semua nya menjadi gelap....
Tubuh ku kembali kedinginan...

.
.
.
.
.
.

UNCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang