Rindu

1.4K 68 8
                                    

Pagi-pagi sekali anneth sudah rapi dengan seragam sekolahnya hari ini dia ada kelas online seperti biasanya karna memang sekolahnya belum kembali menetapkan pembelajaran tatap muka sejak pandemi beberapa tahun ini.

"Hmmm,,, onyo sama sekali belum chat aku hpnya juga belum aktif" gumamnya sambil bolak-balik melihat kelayar hpnya.

"kak ayo turun mami udah siapin sarapanya" teriak deby ibu dan wanita kesanyangan anneth.

"iya mi anneth turun". Jawab anneth bergegas menuju meja makan.

"pagi kakak!" sapa deby kepada anak perempuanya.

"pagi mi" jawab anneth sambil mencium pipi maminya.

"ao mana mi tumben masih sepi?" anneth menanyakan keberadaan adiknya yang belum terlihat dimeja makan.

"tuch lagi dihalaman belakang, lagi kasih makan kucing kesayanganya, udah kakak sarapan aja dulu jam 8 udah mulai kan kelasnya".

"iya mi, oh iya mi nanti setelah kelas kakak selesai mami bisa gak nemenin kakak ke rumah onyo?"

"hari ini kakak ada janji ketemu onyo, bukanya jam 1 kakak udah harus ke kantor RANS buat rekaman cover lagu". tanya deby karna setauanya jadwal anaknya hari ini cukup padat.

"iya mi tapi kita ke rumah onyo dulu sebentar dari kemarin onyo sakit mi kita jenguk dulu sebentar ya!"

"onyo sakit, kenapa kakak baru bilang sama mami nak"

"maaf mi tadi malam kakak lupa bilang sama mami"

"terus onyo sakit apa katanya?"

"kemarin kata bunda onyo demam mi kecapekan, tapi kakak khawatir mi dari kemarin sampek sekarang onyo belum hubungin kakak sama sekali" cerita anneth tentang ke khawatiranya terhadap kondisi betrand.

"ya udah nanti mami telpon bunda dulu ya bilang kalo kita mau jenguk Onyo, sekarang kakak selesain sarapan dulu terus lanjut sekolah dulu ok" dan anneth hanya mengangguk mengiyakan perkataaan maminya.

                            ******

Sedangkan dikediaman the onsu terlihat sarwenda dan ruben yang sedang panik karna tiba-tiba saja betrand muntah tak berhenti-henti hingga badan anaknya terlihat begitu pucat.

"bun tolong panggil mike suruh siapin mobil kita ke rumah sakit sekarang" ucap ruben kepada istrinya yang kini masih memijat tengkuk leher betrand dengan harapan mengurangi sedikit rasa sakitnya.

"ok yank!"

"Enggak ayah onyo gak mau ke rumah sakit" tolak betrand.

"nyoo udah nurut sama ayah kondisi onyo gak juga membaik onyo butuh dokter nak" bujuk Ruben.

"tapi yah!

"ayo ayah gendong kita ke rumah sakit y nak" Ruben tetap kekeh membujuk anaknya.

"iya sayang kita ke rumah sakit ya onyo harus opname kondisi onyo udah lemes gini, g usah takut sayang kan ada ayah sama bunda yang temenin onyo" kini sarwendah yang berusaha membujuk anaknya.

"ayo ayah gendong! "

"onyo jalan sendiri aja ayah"

Baru beberapa langkah betrand berjalan namun pandanganya sudah mulai kabur seolah dunianya berputar dan akhirnya tubuhnya limbung untung saja Ruben menarik betrand dalam dekapanya sehingga betrand tidak harus merasakan sakitnya terjatuh kelantai.

"onyoooo,,," kaget sarwendah melihat anaknya yang kembali terkulai lemas dipelukan suaminya.

"onyooo onyooo bangun sayang" Ruben berusaha mengembalikan kesadaran anaknya namun nihil mata betrand terpejam erat.

WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang