ayah dan bunda

949 72 7
                                    

Malam semakin larut jam sudah menujukan pukul 01.00 dini hari, namun pria baru baya ini baru saja terlihat sampai dikediamanya, bersama asisten pribadinya ruben baru saja selesai syuting disalah satu acara stasion tv yang dia bawakan.

" Roy saya keatas dulu langsung istirahat, kamu juga langsung bersih-bersih dan istirahat" perintah ruben ke asisten pribadinya.

"baik pak, saya permisi dulu" pamit roy sambil berlalu pergi, yang hanya diangguki oleh ruben.

kini ruben sudah selesai dengan aktivitasnya membersihkan diri dia terlihat jauh lebih segar, dia melangkah menuju kamar putranya hal yang rutin dia lakukan setelah pulang kerja mengecek putra sulungnya  ketika semua aman baru dia bisa pergi kekamarnya istirahat  bersama istri dan ke dua putrinya yang masih tidur satu kamar.

Clekkk!!!terdengar suara pintu terbuka membuat sang punya sedikit kaget. 

"ayah baru pulang" sapa betrand dan memeluknya.

"anak ayah kok belum tidur, ini udah jam berapa hmmm" ruben mengack rambut anaknya gemas.

"onyo baru selesai baca buku ayah"

"emang boleh jam segini masih belum istirahat, apa dokter bilang kemarin"

"iya sorry ayah"

"kenapa sayang ada yang ganggu pikiran onyo, tadi bunda bilang dari pulang syuting onyo dikamar terus gak main juga sama dedeknya, kenapa sayang cerita sama ayah" ruben mengengam tangan putranya mengajaknya duduk disofa didepan kamar betran.

"onyo gak tau ayah" jawab onyo seadanya yang bingung dengan perasaanya sendiri. Betrand mulai menyendarkan kepala dibahu ruben rasanya begitu nyaman terasa semua beban dan masalah yang menggangu fikiranya seolah hilang ruben adalah ayah yang luar biasa, pahlawan dalam hidupnya, cinta sejatinnya,semua yang dulu hanya sebagai angan ketika Tuhan menghadirkan ruben dihidupnya angan itu menjadi nyata.

"coba onyo cerita apa yang ganggu fikiran onyo" ruben mengusap pipi anaknya sayang.

"ayah udah lihat ini?" betrand memeperlihat kan sebuah postingan di IG yang menjadikan hatinya tak karuan.

"Onyo gak suka anneth sama orang lain?" kini ruben paham kenapa anaknya segalau ini. Betrand lagi difase dimana mulai mengenal rasa jatuh cinta, hal seperti ini yang sedikit membuatnya khawatir ruben takut anaknya ada dititik apa yang dia harapkan tak sejalan dengan kenyataan. 

"onyo gak tau ayah,  tapi onyo baca koment mereka onyo jadi merasa tidak pantas didekat anneth"

"onyo udah bicara sama anneth tentang ini, onyo sudah tau kejelasanya" tanya ruben yang hanya dijawab gelengan oleh betrand. 

"tadi onyo kan syuting bareng onye setelah selesai banyak notif masuk dihp setelah onyo lihat postingan ini gak tau kenapa onyo pengen marah ayah, kenapa onye gak bilang ketemu cowok ini, biasanya dia selalu cerita apapun sama onyo, ya udah onyo kesel jadi langsung pulang aja" cerita betrand

"sayang emang boleh besikap seperti itu, kan ayah pernah bilang sama onyo kepada siapapun kita berteman kita gak boleh mengekang mereka untuk hanya selalu sama kita, anneth punya kegiatanya sendiri kerjaanya sendiri tidak semua hal bisa anneth bagi sama onyo, begitupun sebaliknya onyo juga punya teman-teman sekolah, harus kerja sama orang lai"n juga dan mungkin onye punya penjelasan tentang semua ini yang harus onyo denger, jadi kalau ada yang ganggu pikiran onyo tentang anneth coba langsung dibicarain tanya kejelasanya tanpa menyakiti hati anneth" nasehat ruben kepada betrand.

"iya ayah besok onyo minta maaf sama onye, tadi onye sempet nangis karna onyo tiba-tiba berubah sikap mungkin dia sedih ayah, onyo jadi nyesel"

"ist ok, yang penting besok onyo harus mintak maaf sama anneth ya, onyo gak boleh tetot gitu" ucap ruben memberi pengertian kepada anaknya.
"ayah kenapa ya koment nitizen banyak yang dukung kalo anneth sama deven, bahkan banyak sekali koment yang mojokin onyo, emang onyo salah y ayah deket sama anneth"

WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang