Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah sepertinya itu mobil putranya yang sudah sampai, sarwendah yang dari tadi duduk disofa ruang tamu untuk menunggu betrand pulang segera bergegas keluar rumah untuk melihat apa benar putranya yang datang, ternyata benar mobil putih kesayangan putranya terlihat sudah berhenti di halaman rumahnya.
Sarwendah menghampiri mobil betrand karna sang putra belum juga turun "lama banget si kalian pulangnya tadi kemana dulu?" tanya sarwenda kepada mike yang baru saja turun dari kursi kemudi.
"tadi sedikit ada kejadian buk" jawab mike
"kejadian apa?" belum mike menjawab pertanyaan sarwendah betrand sudah membuka pintu mobilnya.
"bunda,," betrand memanggil bundanya sambil meringis memegangi kepalanya.
"y tuhan onyoo, ini kenapa bisa sampai kayak gini kalian kecelakaan?" panik sarwendah yang melihat kening putranya yang sudah tertempel perban.
"kenapa bisa sampek kayak gini si nak" sarwendah menangkup wajah putranya masih terlihat jelas ada sedikit memar dibagian kening betrand yang tidak tertutup perban.
"bunda tenang dulu kita masuk dulu yuk nanti onyo jelasin didalam" sarwendah belum puas dengan jawaban putranya dari tadi dia merasa putranya sedang mengulur waktu untuk menjelaskan kejadian sebenarnya sehingga telponya beberapa kali sempat diabaikan, tapi ya sudahlah yang terpenting sekarang putranya sudah pulang walapun jauh dari kata baik.
" y udah ayok bunda penganggin" sarwendah mencoba membantu betrand turun dari mobil dan menuntun putranya masuk kedalam rumah.
Baru saja betrand sampai didepan pintu utama tetapi rasa pusing dan nyeri dikepalanya semakin menjadi padahal tadi tidak sesakit ini rasanya, betrand berhenti sejenak dan meringis memegangi kepalanya seolah apa yang dia lihat tiba-tiba saja berputar.
"bunnnd,,,,, " betrand seolah mencari pegangan padahal kini tubuhnya sedang dipegangi sang bunda, tiba-tiba saja tubuhnya meluruh untung saja dengan cepat mike membantu sarwendah menapkap tubuh betrand sehingga anak ini tidak sampai terjatuh.
"onyooo,,,,," sarwendah panik bukan main baru saja putranya ini sembuh dari sakit beberapa waktu yang lalu kini putranya kembali tumbang dihapanya. Mike langsung membawa betrand dalam gedonganya melangkah menaiki anak tangga menuju kamar betrand.
" mike bawa onyo kekamar aku aja" perintah sarwendah kepada rodtman putranya ini. Mike langsung membaringkan betrand diranjang setelah sampai dikamar .
"nyooo,,,,kepalanya sakit banget y nak, bunda panggilin dokter y sayang" sarwendah mengusap rambut betrand pelan, mengusap keringat dingin yang bercucuran dikening betrand, sepertinya putranya begitu menahan rasa sakit.
"gak perlu bun tadi onyo udah ditangani sama uncle dokter, onyo haus bun" dengan sigap sarwendah mengambil air yang ada dinakas meja sebelah ranjangya yang selalu dia simpan untuk berjaga-jaga ketika dia haus dimalam hari dan membantu betrand untuk meminumya.
"mike sebenarnya apa yang terjadi sampai onyo kayak gini, kalian kecelakaan atau gimana?" sarwendah mulai menanyakan kejadian yang menimpah putranya.
"maaf buk tadi saya lagi ditoilet onyo sama anneth keluar dari thabenia duluan tapi tiba-tiba ada ibu-ibu yang menyerang mereka sampai akhirnya onyo terjatuh, kejadian begitu cepat sehingga yovan yang waktu itu menunggu onyo dimobil gak sempet nolongin onyo sama anneth" jelas mike tentang kejadian yang dialami betrand dengan perasaan sedikit takut.
"kok bisa sampai ada yang nyerang onyo tapi kalian gak tau dan onyo sampai kayak gini, lalu kenapa kalian malah gak angkat telpon saya bukankah harusnya kamu langsung ngabarin saya atau ayahnya tentang apapun yang terjadi dengan onyo" sarwendah sedikit menaikan nada bicaranya kepada rodman pribadi putranya jujur dia sedikit kesal bisa-bisanya mike tidak memberinya kabar apapun.