Trauma

1.1K 80 32
                                    

Hari terus berganti seminggu sudah berlalu setelah kejadian yang tak diinginkan beberapa waktu yang lalu, kini kondisi betrand sudah membaik perban yang tertempel dikeningnya pun sudah terlepas walupun masih menyisakan bekas luka yang belum sepenuhnya hilang. Pagi-pagi sekali betrand sudah rapi, hari ini dia ada jadwal kerja untuk menjadi bintang tamu disebuah acara statiun tv bersama sang ayah.

"onyooo, ayo cepetan ayah udah nunggu dimobil" suara sarwendah menggema di kediaman the onsu karna anak bujangnya tak kunjung selesai juga dengan acara bercerminya.

"iyaaa bundaaa" betrand juga sedikit berteriak untuk menyahuti suara sang bunda yang terdengar sampai kamarnya padahal bundanya jauh dibawah sana.

" y tuhan, onyo ngapain aja si ayah udah nungguin dari tadi lo cepetan nak ini acaranya live lo you nanti telat" sarwendah akhirnya harus menghampiri sang putra yang masih sibuk menata rambutnya didepan cermin.

"sabar bun sabar hehe" betrand hanya cengegesan khasnya.

"udah ayooo,,, dibawa aja cerminya sekalian, mike tolong masukin cermin onyo ke mobil dibawa aja sekalian" canda sarwendah sambil menarik tangan putranya untuk turun dan segera pergi bersama ayahnya.

" ihhhh bunda mah bisa aja dech"

"lah mau gimana orang udah satu jam onyo didepan kaca gak ada selesai-selesainya, bunda udah siapin bekel buat onyo sama ayah buat sarapan dimobil ya waktunya gak cukup kalo sarapan dirumah dulu" sarwendah mengenggam tangan putranya dan mengantarkanya ke mobil agar betrand cepat berangkat.

"iya bun, thank you y bunda yang cantik"

"sama-sama sayang, nanti dihabisin ya mamamnya buahnya jagan lupa harus habis juga"

"siap bun"

Betrand memeluk lalu menciuum tanganya sarwendah " onyo berankat dulu ya bun" betrand masuk kedalam mobil dan siap berankat bersama ayahnya.

"hati-hati ya sayang"

"aku berankat dulu y yank" pamit ruben dan mencium bibir sarwendah singkat.

"hati-hati yank love you"

" love you too"

Sawendah melambaikan tangannya ketika mobil yang membawa sang putra dan suaminya mulai berjalan meninggalkan rumah.

"ok beres, tinggal nyiapin cici sama nia berangkat sekolah" gumam sarwendah sambil berlalu menuju kamar putrinya.

*****

Hari ini adalah hari yang cerah ceria untuk anneth bagaimana tidak baru saja dia selesai sekolah online sudah ad Gojek yang mengetuk pintu rumahnya untuk mengantarkan Sushi makanan kesukaaanya dari betrand. Lelakinya itu selalu bisa membuat harinya bertambah semangat.

"Enak banget yang lagi makan" tegur deby yang melihat putrinya menyantap makananya dengan lahap.

" hehehe,, mami mau?" anneth menawarkan sushi yang ia makan kepada deby.

"kakak aja yang makan mami masih kenyang, biar cepet tembebnya ni pipi" goda deby sambil mencubit pelan pipi putrinya.

"mami ih emang kelihatan banget ya gendutnya" anneth meraba pipinya apa benar kini dirinya semakin terlihat gendut sudah hampir seminggu ini dia lupa tidak ngecek berat badanya.

"hahaha,,, enggak sayang becanda, udah terusin mamamnya"

" tapi beneran dech mi semingguan ini anneth banyak banget makanya"

"gimana gak banyak makan, onyo hampir tiap hari ngirim kamu makanan terus"

"iya, onyo mah selalu bikin aku gagal diet" annet mengerucut bibirnya lucu.

WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang