Hujan dimalam hari turun dengan sangat deras, seiring dengan aroma khas tanah yang tersiram air dari atas awan menambah suasana malam menjadi menyejukan. Betrand duduk sambil menatap air hujan yang menempel dikaca jendela kamarnya dengan memegang segelas susu panas yang masih mengepul asapnya.
Ingin sekali rasanya Betrand menikmati suasana malam ini dengan tenang namun nyatanya suasana hatinya tak seperti yang dia harapkan, Betrand menghela napas pelan lalu melirik ponselnya yang tergeletak diatas meja, sunyi sama sekali tak ada dering panggilan atau sekedar bunyi notifikasi pesan seperti biasanya.
Betrand menyimpan gelas susu diatas nakas membiarkanya begitu saja tanpa mencicipinya lalu beralih mengambil ponselnya membuka aplikasi chat dan melihat puluhan pesan yang ia kirim untuk Anneth yang masih diabaikan begitu saja.
Sekali lagi Betrand masih mencoba menghubungi Anneth namun lagi-lagi hanya nada dering operator yang bisa dia dengar.
Betrand menatap sebentar layar ponselnya lalu meletakanya kasar diatas meja belajarnya, Betrand meremas kuat rambutnya berusaha menghilangkan rasa pusing kepala yang sejak tadi menganggunya.
Betrand berdiri dari duduknya lalu kembali menatap hujan di luar sana yang belum juga reda, mengingat kejadian beberapa waktu lalu dimana semua kesalah pahaman ini bermula, Betrand pikir bersikap baik dan perhatian dengan teman bukanlah kesalahan, termasuk bersikap baik dengan Monic yang memang teman sekolahnya, gadis ini memang terang-terangan mengakui perasaanya walaupun Betrand sama sekali tak punya perasaan yang sama tapi menjaga jarak dengan teman juga bukan pilihan yang baik, Betrand hanya tak ingin menyakiti hati siapapun namun Monic seolah mengartikan yang berbeda kini semua seolah menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.
Monic memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan berita jika dia sedang menjalin hubungan dengan Betrand dia memposting beberapa foto saat dia sedang bersama Betrand dalam kegiatan sekolah juga beberapa foto lainya yang entah kapan Monic ambil Betrand sama tak mengingatnya dan menambahkan beberapa caption yang menggiring publik untuk mempercayai Jika mereka benar-benar resmi pacaran, bahkan Monic tak sengan-segan mengaku terang-terangan saat wartawan mewancairainya sehingga berita tersebut semakin menyebar luas di media yang kini menjadi trending topik di berita gosip artis minggu ini.
Betrand menghela nafas lelah, Sungguh berita ini membuatnya sangat terganggu karena beberapa hari ini bukan hanya dirinya tapi ayah dan bundanya juga harus dikejar-kejar wartawan diminta untuk menanggapi berita tersebut dan sialnya sejak berita itu ada Anneth sama sekali tak bisa dihubungi bahkan Anneth seolah menghilang tanpa kabar.
Tokk,, tokk,,
Betrand menoleh ketika mendengar suara pintu kamarnya diketuk, melihat bundanya yang berada disana.
"sayang bunda boleh masuk?" tanya Sarwendah diluar sana dan sedikit membuka pintu kamar putranya.
"Masuk aja bun" Betrand mempersilakan.
"onyo kok belum bobok sayang?" tanya Sarwendah ketika melihat putranya masih berdiri didepan jendela kamarnya.
"Onyo belum ngantuk bun, onyo lagi lihat hujan" jawab Betrand sambil tersenyum hambar.
"sini peluk bunda" Sarwendah membawa tubuh putranya dalam pelukanya, mengusap pelan punggungnya lalu mengecup lama kening putranya seolah memberi ketenangan atas segala kegundahan yang putranya rasakan.
"Onyo baik-baik aja bunda"
"iya sayang bunda tau kok Onyo baik-baik aja, bunda cuman pengen peluk Onyo" Sarwendah tersenyum lalu mengusap sayang kepala putranya.
"Sekali lagi Onyo minta maaf ya bun" Suara Betrand sedikit bergetar saat mengucapkanya.
Sarwendah mengengam tangan Betrand lalu menariknya untuk duduk dikursi.