Berhak bahagia

981 70 53
                                    

Hari minggu, biasanya ketika tidak ada jadwal shooting anneth akan selalu bermanja dengan bantal, guling berserta selimutnya ketika perutnya akan terasa lapar baru dia akan bangun meninggalkan kamarnya, namun beda dengan minggu pagi ini, gadis cantik ini sengaja bangun lebih awal untuk mengobrak-abrik isi dapur dengan segala perbumbuan yang ada,anneth pagi ini akan membuat sup buntut yang khusus untuk sahabat tercintanya. 

" mi ini ditambahin apa lagi?" tanya anneth pada maminya yang kini juga sibuk sendiri dengan kegiatan paginya membuat sarapan untuk orang-orang rumah.

"tinggal kakak tes rasanya aja kalo udah pas tinggal taburin bawang gorengnya aja kak" jawab deby sambil melihat sup yang anneth buat sudah mendidih.

"emm,,,, kok gak ada rasanya ya mi" ucap anneth setelah mencicipi sedikit supnya.

Deby langsung turun tangan mengambil sendok dan mencoba mencicipi sup yang putrinya buat. 

"belum kakak kasih garam ya?" protes deby sambil memasukan garam,  sedikit kaldu jamur dan lada bubuk kedalam sup tersebut.

"oh iya mi kakak lupa" ucap anneth sambil menepuk jidatnya pelan, memang benar ternyata pemirsa sayur tanpa garam bagaikan hidup tanpa cinta hambar rasanya. Ehhh,,,

"emm,,  ini baru baru enak kak, cobain deh" deby menyuankap sedikit sup kepada putrinya.

"lumayan, tapi onyo suka gak y" gumam anneth yang masih didengar maminya. 

"pasti suka lah kak, kalo yang masakin orang tersayang masak gak suka" sahut deby meyauti gumaman putrinya. 

"ya udah deh anggap aja suka, anneth mandi dulu habis itu langsung ke rumah sakit ya mi" pamit anneth sambil berlalu meninggalkan maminya yang kini masih sibuk dengan masakanya.

" ya udah mandi dandan yang cantik" ucap deby sedikit berteriak ketika putrinya sudah berlalu keluar dapur.

"siappp mami aku yang cantik"

******

"bundaaa,,,,,"

"kenapa si sayang" jawab sarwendah meninggalkan fokus terhadap ponselnya dan beranjak duduk disebelah putranya.

" onyoo bosenn mau pulanggg bunn,," rengek betrand dia benar-benar sudah bosen dengan suasana rumah sakit.

"iya nanti tunggu hasil pemeriksaan onyo yang kemarin selesai, kalau bagus dokter kan udh janji pasti ngizinin onyo pulang, denger kan kata dokter kemarin" bujuk sarwendah pada putranya yang dari semalam sedikit rewel dan uring-uringan, sarwendah paham mungkin betrand benar-benar bosan karena seminggu sudah setelah putranya bangun dari komanya dia tetap harus tinggal disini karena kondisinya yang masih belum stabil, beberapa kali betrand masih tiba-tiba sesak nafas hingga membuat putranya benar-benar kepayahan,  karna hal itu lah dokter belum mengizinkan putranya pulang hingga kondisinya benar-benar membaik.

Betrand hanya mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban bundanya yang benar-benar tak membuatnya senang. 

"kenapa si anak ayah cemberutt terus hmm,,, " tanya ruben yang baru aja keluar dari kamar mandi dan melihat wajah putranya yang ditekuk.

"onyoo mau pulang ayahh,,,, " rengek betrand kini kepada ayahnya. 

"bolehh,,," ucap ruben enteng. 

"beneran ayah?" tanya betrand antusias.

"iya, tapi harus sembuh dulu dong!"

" onyo kan udah sembuh ayah, ni lihat,,,, " betrand mengankat ke dua tanganya memamerkan otot tanganya yang sudah kuat, tanda dia memang sudah sembuh.

WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang