Chapter 4 : Surat Misterius

188 32 9
                                    

" Suara itu.... ?! " Alexa yang sedang bersandar sambil menangis pun terkejut mendengar suara tersebut, Alexa mencari arah sumber suara itu dan betapa terkejutnya saat melihat di belakangnya ada seorang pemuda yang tak asing bagi nya.

" Lo.. Fariz kan ? " Ujar Alexa dengan tatapan aneh nya, seolah berkata sedang apa dia disini.

Fariz hanya menjawab pertanyaan alexa dengan anggukan kepala tanpa berani menatap wanita yang ada di hadapan nya itu.

" mau ngapain Lo kesini, jangan - jangan Lo mau mata - matain gue, iya kan ? Ngaku loh "

" Astagfirullahaladzim, gaboleh suudzon mbak.. "

" eh sembarangan aja kalo ngomong mbakk.. mbakk... nama gua Alexa bukan mbak " ujar Alexa dengan ketus nya

" Iya maaf, mbak.. eh Alexa maksudnya.. tadi kebetulan saya mau berangkat sholat magrib ke mesjid trus ga sengaja saya ngeliat ada cewe lagi duduk disini sendirian.. udah gitu ga sengaja saya juga denger kamu lagi nangis.."

" Terus masalahnya apa sama lo, suka suka gue mau nangis ke mau kaga ke bukan urusan lo "

" Ga baik cewe sendirian di tempat sepi kaya gini, apalagi ini udah mau malam.. emang ga di cariin sama orang tua kamu "

" Udah deh gausah so perduli sama gue, lagian gue itu ada di depan lo bukan di bawah kenapa ngeliat kebawah, dasar cowok aneh "  ujar Alexa dengan tatapan sinis nya seraya pergi meninggalkan fariz yang masih berdiri di tempat itu.

Fariz hanya bisa tersenyum, setelah Alexa sudah tidak terlihat lagi fariz pun kembali melanjutkan perjalanan nya menuju mesjid.

( Sesampainya dirumah, alexa pun membuka pintu )

Kreeeeeekkkkk....

" Assalamualaikum..  nekk.. kek.. Alexa dah pulang "  ujar Alexa

" Nek.. kek.. " tak ada jawaban dari dalam rumah.

" Sepi banget ni rumah tumben, pada kemana ya.. eh apa ini " Alexa tidak sengaja menemukan sepucuk surat di meja makan.

"Alexa sayang.. mungkin saat kamu pulang kerumah nenek dan kakek sedang tidak ada dirumah, kami sedang ada acara diluar.. kalo kamu laper, makanan udah nenek siapin di meja makan.. kalo makanan nya dingin tinggal kamu hangatin lagi ya, bentar lagi kami pulang "

Setelah membaca surat itu, alexa pun menuju kamar nya dan membaringkan tubuhnya yang lelah di kasur. Sembari membaringkan tubuh nya di kasur alexa memandangi langit- langit kamar dan mengingat kejadian saat dia bertemu dengan fariz di danau..

" Kalo di pikir - pikir gue jahat juga sama fariz, dia kan ga salah apa - apa malah gue marahin.. jadi ga enak hati jadinya. "

" Lagian so perduli banget sama gue, Deket juga enggak bahkan gue aja belum kenal dia 24 jam.. tau deh pusing "

gumam alexa dalam batin nya, alexa pun bangun dari tempat tidurnya dan memposisikan duduk di tepi tempat tidur.

alexa melihat sebuah foto yang ada di meja tempat tidur nya.. foto sebelum kejadian itu merenggut kebahagiaan nya, alexa mengambil foto tersebut.

" Orang asing tapi rasa keluarga, sedangkan keluarga sendiri serasa kaya orang asing " ujar alexa dengan ekspresi wajah sendu nya sembari memandang foto yang di pegang nya.

" Hufffhhhh...!!! " Alexa menghela nafas berat

" Katanya mamah janji cuma pergi sebentar, sampai sekarang gada kabar .."

" Alexa benci sama mamah.. Alexa benci sama papahhh... "

" Kenapa semua orang pergi ninggalin alexa, kenapa gada yang bisa ngertiin alexa " gerutu alexa, alexa pun meluapkan amarah nya kepada sebuah foto tersebut hingga kaca pada bingkai foto itu pecah.

MY LIFE IS MY CHOICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang