Chapter 26 : Air mata

76 11 4
                                    

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, Alexa dan Fariz pun tiba di panti asuhan. Alexa keluar dari mobil sembari mengangkat baju gamis yang di kenakan nya, di susul Fariz yang turun dari motor lalu membuka helm nya.

Kemudian Fariz menghampiri supir gocar yang mengantar Alexa seraya mengeluarkan uang lembaran berwarna merah lalu di berikan kepada supir tersebut.

"Maaf mas ada uang pas aja ga, soalnya saya gada kembalian.. kebetulan baru pertama narik penumpang" ucap sang supir.

"Udah pak gausah di kembaliin, buat bapak aja.. oh ya ini saya lebihin semoga bermanfaat ya pak, semangat pak kerja nya semoga berkah dan banyak orderan" ujar Fariz sembari mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dari dompet nya.

"Aduh mas gausah, ini kebanyakan saya ga bisa terima" ujar sang supir

"Gapapa pak, saya ikhlas... Anggap aja ini rezeki bapak dari Allah saya hanya sebatas perantara. mohon di terima ya pak buat istri dan anak dirumah" ucap Fariz kekeuh memberikan uang tersebut kepada sang supir.

"Masya Allah tabarakallah makasih banyak ya mas, mas nya baik banget.. semoga Allah lancarkan rezeki nya dan dimudahkan dalam segala urusan" gumam supir gocar terharu tak terasa matanya mulai berkaca kaca.

"Oh ya mas, itu pacarnya mas ya ?" Timpal sang supir matanya melirik ke arah Alexa yang sedang berdiri di gerbang panti.

Di Sisi lain Alexa menatap Fariz dari kejauhan ia sedang mengobrol dengan supir gocar tersebut, Alexa menjadi penasaran entah apa yang sedang mereka obrolkan..

Fariz yang di tanya oleh sang supir pun hanya bisa menjawab nya dengan senyuman.

"Kasian mas pacarnya nungguin dari tadi jangan di biarin berdiri lama lama .. kalo gitu saya pamit dulu ya mas, sekali lagi makasih banyak" ucap sang supir di iringi dengan senyuman.

"Sama sama pak, salam buat keluarga" ujar Fariz.

"Siap mas, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh"

Sang supir pun beranjak pergi meninggalkan panti asuhan, setelah keberadaan mobil tersebut sudah menjauh dari pandangan mata Fariz berjalan menuju gerbang panti. Setiba nya di gerbang panti Fariz langsung di interogasi oleh Alexa.

"Abis ngobrolin apaan sih lama banget, pegel tau ga gue berdiri terus nungguin Lo" gerutu Alexa memasang wajah bete.

"Maaf bukan bermaksud bikin kamu menunggu lama, kenapa kamu nungguin aku.. aku kan ga minta kamu tunggu, kalo kamu mau kamu kan bisa langsung pergi duluan tanpa aku" ucap Fariz.

"Tau ah males ngobrol sama lo" ucap Alexa kesal lalu meninggalkan Fariz yang masih berdiri di gerbang panti.

"Waktu dirumah sakit aja gue mau balik sendiri gaboleh malah mau nganterin, sampe ke panti juga mau nganterin giliran dah di panti bisa bisa nya bilang suruh duluan aja, tau gitu mending gausah di anterin.. mending gue sendirian aja pulang

Dia bilang begitu cuma mau caper di depan temen temen nya, lagian kenapa sih Lo Alexa malah ngeiyain aja ajakan dari dia.. cukup satu aja gue ngadepin orang kaya dia, kalo ada dua atau lebih orang sikap nya kaya Fariz bisa gila gue lama lama"

Celoteh Alexa bermonolog pada dirinya sendiri sembari berjalan masuk ke dalam panti.

Sementara itu Fariz yang berada di gerbang panti terdiam kemudian berpikir sejenak, seraya memijat keningnya terasa pening ia tak mengerti mengapa Alexa kesal padanya.

Fariz pun menghela nafas pelan sembari beristighfar untuk menepis pikiran pikiran negatif tentang alasan Alexa kesal kepadanya. daripada terus memikirkan nya dan membuat nya semakin pusing, Fariz pun bergegas masuk ke dalam panti menyusul Alexa yang terlebih dulu sudah masuk ke dalam.

MY LIFE IS MY CHOICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang